040

108 12 7
                                    

Gimana gimana? Udah siapin tisu belum? Kalo belum aku tungguin ini biar kalian ambil tisu dulu. Untuk chapter sebelum nya seru gak sih? Menurut kalian juga cerita ini ada yang kurang gak? Kalo ada yang kurang bilang aja ya di komen biar aku revisi biar ceritanya makin bagus setelah aku revisi nanti. Lanjut aja yuk baca aja ceritanya, jangan lupa votemennya ya, selamat membaca teman-teman semua.

































"Pa? Papa besok bisa kan dateng ke acara sekolah Ni-ki?" tanya Ni-ki kepada Jake yang tengah mengobrol dengan Hyunjae di ruang tamu karena tengah membahas omset pemasukan toko roti mereka.

Jake maupun Hyunjae pun menoleh serentak mendengar suara Ni-ki yang berhasil masuk ke organ pendengaran mereka. Jake pun menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "Iya jadi dong. Papa besok kan memang lagi di rumah jadinya bisa ke acara sekolah mu itu. Emang acara sekolah mu itu ngapain aja nanti?" tanya Jake penasaran karena belum tahu secara jelas maksud dari acara sekolah Ni-ki itu diadakan.

Hari kelulusan bukan, hari ulang tahun sekolah pun bukan sehingga membuat Jake pun terheran. Ni-ki menatap kearah Hyunjae yang tengah mengedipkan kedua matanya sebagai kode peringatan dan Ni-ki kembali menatap Jake yang bertanya kepadanya beberapa saat lalu, "Ada deh. Ya pokoknya bagus nanti acaranya. Katanya spesial buat orang hebat kayak Papa," jawab Ni-ki lalu pergi kedalam kamarnya kembali untuk melanjutkan melihat video buatannya yang akan ditayangkan esok hari saat acara spesial dari sekolahnya itu berlangsung.

"Orang hebat kayak saya?" tanya Jake kepada dirinya sendiri.

Hyunjae yang sedari tadi berada di samping Jake pun menganggukkan kepalanya karena memang benar Jake adalah orang hebat untuk Ni-ki dimata nya sendiri, "Iya, Tuan adalah orang yang hebat, untuk Ni-ki," jawab Hyunjae membuat Jake menoleh.

Jake mengerutkan dahinya setelah mendengarkan ucapan Hyunjae tadi, "Ah kamu bisa saja. Saya biasa saja tidak hebat seperti superhero yang anak saya idolakan itu," ucap Jake.

Hyunjae menggelengkan kepalanya karena perkataan Jake tidak ia setujui karena tidak benar, "Anda hebat tau. Mungkin Tuan Jake tidak memiliki kekuatan seperti Batman atau Superman yang bisa menaklukan musuh-musuh untuk membantu orang lain. Tapi Tuan hebat dalam menjaga Ni-ki, saya yang bukan anak Tuan pun tahu itu," ujar Hyunjae dan menunjukkan senyuman manisnya.

Jake yang mendengar pujian dari Hyunjae pun menyunggingkan senyumannya, "Bisa saja, ayo kita lanjut lagi bahas pemasukan bulan ini," ucap Jake untuk mengalihkan topik pembicaraan mereka.

Sedangkan itu di kamar, Ni-ki tengah tersenyum sendiri karena melihat video buatannya yang sudah di editkan oleh Hyunjae kemarin. Niat hati ingin mengedit sendiri namun dengan keahliannya mengeditnya yang masih sangat terlihat tidak bagus itu membuat Ni-ki menghubungi Hyunjae untuk meminta tolong mengerutkan video untuk tugas sekolahnya yang akan di putar pada acara sekolah esok hari. Acara sekolah yang selalu dilakukan setiap 3 tahun sekali di sekolah tersebut untuk mengenang jasa orang tua para murid di sekolah. Pihak sekolah pun membuat acara tersebut karena agar para anak muridnya mengenang dan mengetahui pengorbanan orang tua mereka untuk anak mereka supaya menjadi anak yang sukses untuk kedepannya. Dengan dukungan dari kepala sekolah dan para staff akhirnya acara tersebut di sahkan untuk dilaksanakan setiap 3 tahun sekali atau bahkan terkadang setiap anak-anak muridnya duduk di kelas 8 atau SMP kelas 2.

Karena pada zaman inilah orang tua di tantang oleh sifat anak-anak mereka yang emosional. Di tingkat inilah para anak-anak akan menunjukkan sisi kenakalan dan kebandelan mereka di rumah, lingkungan sekitar, maupun di sekolah.

"Pa ... Ni-ki gak tau harus bilang gimana lagi kalo Ni-ki itu sayangggg banget sama Papa. Ni-ki seneng bisa lahir jadi anak Papa, kata grandma dan grandpa Papa dulu anaknya baikk dan sedikit jahil kayak Ni-ki hehehe. Pasti Bunda beruntung punya suami yang kayak Papa, tapi sayang takdir mengatakan buat Papa sama Bunda berpisah. Tapi Ni-ki janji, Ni-ki bakalan bikin Papa bahagia, Ni-ki mu Papa seneng terus pas Ni-ki udah sukses nantinya. Nanti kalo Ni-ki udah banyak uang Papa mau apa? Mau beli rumah? Tanah di rumah grandma sama grandpa? Beli perusahan? Beli mobil? Kayaknya kalo Ni-ki beliin itu semua gak bakalan bisa gantiin jasa-jasa Papa yang udah Papa berikan ke Ni-ki dari kecil sampe sekarang."

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang