005

286 19 7
                                    

Halo halo halo semuanya, kembali lagi dengan cerita dede Ni-ki. Maaf ya dicerita ini aku slow up sama di cerita yang lain karena lagi fokus ngerevisi cerita utama. Sebelum baca jangan lupa votmen nya tinggalkan untuk aku biar semangat kedepannya. Selamat membaca semuanya.












Saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Ni-ki sedang bermain diruang tamu dengan wajah gembira nya setelah bangun dari tidur siang. Ni-ki sempat menangis saat Heeseung mengatakan bahwa Jake telah berangkat ke tempat bekerja Jake. Sekuat tenaga Heeseung lakukan untuk menenangkan Ni-ki selama 2 jam. Ni-ki terus saja menangis tanpa henti tetapi saat Heeseung mengajak jalan-jalan ke taman Ni-ki kembali tersenyum dan tidak menangis lagi.

Heeseung menoleh ke arah belakang melihat Ni-ki yang asik bermain sendirian, Heeseung sedang berada di dapur, sedang membuatkan minuman untuk Ni-ki konsumsi sembari bermain. Heeseung membuat sebuah pancake beserta susu coklat hangat.

Ni-ki mengendap-endap berjalan kearah dapur, Ni-ki bersembunyi di belakang kursi makanan.

"DO- AAAAA!" Ni-ki tersentak kaget.

Niat hati Ni-ki ingin mengagetkan Heeseung namun rencana nya gagal, om kesayangan nya mengetahui bahwa ia sudah berada di belakang tubuhnya. Heeseung tertawa melihat muka Ni-ki yang terkejut karena ulah dirinya

"Kamu ngapain Ni-ki?" tanya Heeseung namun ia tetap tertawa.

Ni-ki cemberut dan menginjak kaki om nya itu kemudian ia berlari ke ruang tamu untuk bersembunyi di belakang sofa.

Heeseung terkekeh, ia mematikan kompor dan mulai mengikuti Ni-ki. Heeseung melihat kearah sekitar, "Kamu ngajakin om main petak umpet ya? Okey siapa takut," tantang Heeseung.

Mendengar hal itu, Ni-ki menutup mulutnya. Heeseung mulai menoleh ke kanan dan ke kiri. Heeseung menggelengkan tangan nya karena pusing mencari keberadaan keponakan laki-laki nya yang entah mengumpat dimana

"Aduh kamu dimana sih ganteng? Om cape nih carinya," ucap Heeseung yang sudah kelelahan bermain petak umpat dengan Ni-ki yang pandai bersembunyi.

Bruk

Ni-ki menutup mulutnya disaat ia tidak sengaja memecahkan sebuah gelas di dapur. Mendengar suara tersebut yang bersumber dari dapur membuat Heeseung melangkah dengan cepat ke dapur. Ni-ki ingin membereskan pecahan gelas tersebut namun dengan cepat tangan kecilnya di cekal oleh seseorang yang dapat diketahui bahwa itu adalah tangan dari om nya.

"Jangan, biarin om aja yang beresin," ucap Heeseung, menggendong badan kecil Ni-ki lalu membawanya ke ruang tamu untuk menduduki badan Ni-ki di sofa.

Heeseung kembali ke dapur untuk membereskan kekacauan yang dibuat oleh Ni-ki sebelum adik laki-laki nya yaitu Jake tidak memarahi dirinya saat pulang nanti jika pecahan gelas tersebut masih ada di sana. Ni-ki menundukkan kepalanya sembari cemberut, meremas kuat ujung pakaian yang ia gunakan.

Heeseung membereskan pecahan gelas tersebut menggunakan pengki dan sapu, memasukkan pecahan gelas pada tempat sampah. Ni-ki menghampiri Heeseung yang masih membereskan kekacauan yang ia lakukan.

"Om ... maafkan Ni-ki," ujar Ni-ki dengan suara pelan sembari menundukkan kepalanya.

Heeseung tidak menoleh karena masih membereskan pecahan gelas. Ni-ki menundukkan kepalanya sembari menunggu Om nya berbicara kepadanya. Setelah membereskan pecahan gelas tersebut, Heeseung memeluk tubuh Ni-ki, "Iya gak masalah, tapi lainkali jangan main di dapur ya? Gak baik, paham?" Ni-ki menganggukkan kepalanya dengan cepat dan membalas pelukan dari Om nya itu.

Heeseung menggendong tubuh keponakan laki-laki nya itu dan membuka pintu kulkas. Heeseung memberikan sebuah ice cream kepada Ni-ki,"Makan ini aja ya, jangan main sembunyi-sembunyi lagi," ucap Heeseung.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang