032

110 7 0
                                    

Bagaimana? Bagaimana? Chapter sebelumnya seru tidak? Kalau seru jangan lupa dong votemennya biar aku makin semangat. Langsung aja yuk baca ceritanya, selamat membaca teman-teman.























"Ni-ki ayo makan malam."

Ni-ki yang tengah menonton televisi di ruang keluarga pun langsung menoleh kearah dapur. Ni-ki mematikan televisi yang sempat ia nyalakan itu dan segera berjalan menuju dapur.

Jake menaruh beberapa makanan yang sudah siap disantap ke atas meja. Ni-ki dapat mencium bau-bau yang lezat dari makanan yang Jake buat. Ni-ki terdiam ketika melihat makanan-makanan buatan Jake lebih dominan menggunakan bahan makanan sayur meskipun ada lauk berupa ayam dan ikan yang sudah tersaji diatas meja makan.

Jake duduk di kursi disaat semua makanan nya sudah berada di meja tanpa tertinggal satu lauk pun. Jake menatap Ni-ki yang masih terdiam sambil menatap makanan berbahan sayuran itu, "Kenapa diam? Ayo sini makan," ajak Jake.

Ni-ki menelan ludahnya dengan susah payah dan akhirnya ia memilih untuk duduk di kursi kosong lainnya. Jake mengambil piring kosong dan menaruh nasi keatas piring putih bersih itu lalu memberikannya kepada Ni-ki yang masih diam menatap sayuran dihadapannya yang harus ia santap. Jake terkekeh karena melihat Ni-ki yang lemah dihadapan sayuran karena anaknya itu lebih menyukai makanan cepat saji ketimbang sayuran, meskipun begitu Ni-ki tetap sehat bugar karena digantikan oleh makanan sehat yang lain.

Ni-ki hanya tidak menyukai sayuran berwarna hijau, contohnya kangkung,  bayam dan sebagainya. Dan untuk yang lain seperti wortel, kentang, tomat dan lainnya ia masih menyukainya

Jake pun mengambil piring dan mengambil nasi kemudian menaruhnya diatas piring putih bersih itu. Tak lupa ia menaruh sayur berwarna hijau keatas nasi dan beberapa lauk lainnya seperti ayam yang Ni-ki suka, "Ayo dimakan, habiskan ya, Papa buat nya pake perasaan kalo makanan nya gak habis sakit hati nanti Papa," ucap Jake dengan nada suara sedikit di buat menyedihkan.

Ni-ki menganggukkan kepalanya perlahan. Ia menatap makanan yang sudah tersaji diatas piring itu. Ia merasa sedih nantinya jika ia tidak menghabiskan makanan yang sudah di buat oleh Jake dengan hatinya yang paling dalam. Akhirnya Ni-ki memakan sayuran tersebut dengan sedikit terpaksa agar dirinya terbiasa untuk memakan makanan sehat ini.

Jake ikut memakan makanan buatannya sambil menatap Ni-ki yang hanya diam sambil mengunyah makanan yang ia buat, "Bagaimana? Enak?" tanya Jake kepada anak semata wayangnya itu.

Ni-ki menelan kunyahan sayuran tersebut ke dalam tenggorokannya dengan cepat. Rasanya tidak terlalu buruk untuk dimakan namun untuk anak yang tidak terbiasa makan sayur seperti ini akan menjadi tantangan jika di suruh membiasakan diri memakan sayur agar tubuh tetap sehat.

"Tidak terlalu buruk," jawab Ni-ki yang kembali memakan sayuran buatan Papanya itu.

Jake tersenyum mendengar ucapan sang anak dan melihat anaknya itu melanjutkan kunyahan nya tanpa memuntahkan makanan dari dalam mulutnya. Jake mengambil sayuran nya lagi untuk menaruhnya di atas piring Ni-ki, "Papa ...." ujar Ni-ki.

Jake hanya bisa tersenyum dan melanjutkan makan malam nya dengan damai. Ni-ki menghela nafasnya dan kembali memakan makanan berwarna hijau itu pada malam hari ini.

• • •

"Tidak terlalu buruk bukan makan sayur?" tanya Jake.

Ni-ki yang tengah mengerjakan tugas di ruang keluarga pun spontan menoleh kearah Jake yang tiba-tiba saja datang sambil membawa segelas susu putih hangat dan beberapa cemilan untuk menemani Ni-ki belajar. Ni-ki menggelengkan kepalanya meskipun tangan dan matanya fokus kearah pekerjaan rumahnya, "Tapi kalo buat Ni-ki yang baru banget makan bakalan aneh sih Pa," jawab Ni-ki.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang