Halo halo semuanya. Gimana nih kabarnya? Semoga kalian selalu sehat ya. Kembali lagi nih dengan petualangan dede iki si anak pemberani meskipun sedikit jahil bersama dengan super heronya yaitu Papa Jake.
Aku liat-liat cerita ini lebih rame dibandingkan cerita ku yang sebelahnya. Memang nya cerita ku ini seru ya? Kalau iya boleh atuh votenya buat semua chapter. Terimakasih untuk temen-temen yang udah mau nunggu up dari author yang terkadang lupa dan lama untuk buat alurnya tapi memang untuk cerita ini agak susah buat mikirin kelanjutannya, aku bakalan usahain akan tetap double up meskipun terkadang aku gak bisa up setiap hari karena ada kesibukan. Yaudah yuk tanpa berlama-lama baca aja ceritanya, tapi jangan lupa votemennya temen², selamat membaca
Jake memeluk erat tubuh anak laki-laki nya itu dan membiarkan Ni-ki menangis di dalam pelukannya. Jake menangkup pipi Ni-ki yang basah karena air mata, "Kamu gak papa disini nak?" tanya Jake.
Namun, perhatiannya sedetik kemudian tertuju pada tangan Ni-ki yang memegang sebuah tongkat dan kaki kanan Ni-ki yang dibaluti oleh perban. Jake menatap Ni-ki yang masih menangis dengan tatapan khawatir, "Kaki mu kenapa? Ada yang lukain kamu ya?" tanya Jake yang langsung dijawab Ni-ki dengan anggukan kepala.
Ni-ki menyeka air mata yang ingin turun kembali ke kedua pipinya, "Y-yang b-bikin kaki Ni-ki sakit itu o-orang j-jahat kemarin," jawab Ni-ki sambil sesenggukan.
Tuan Lee maupun Jake pun terkejut mendengar ucapan dari mulut Ni-ki. Tuan Lee mengepalkan tangannya di samping tubuhnya dengan urat leher yang dapat dilihat oleh Jake maupun Ni-ki. Jake mendudukkan Ni-ki di pangkuannya dan sedikit bergeser untuk berjauhan dengan pintu masuk. Ni-ki memeluk tubuh Jake kembali lalu melanjutkan menumpahkan kesedihan nya di pelukan hangat sang Papa. Tangan Jake terulur untuk mengusap-usap punggung Ni-ki sementara Tuan Lee mengambil sebotol air mineral di mobil dan memberikannya kepada cucu tersayang.
"Ayo minum dulu," ujar Tuan Lee sambil memberikan botol air mineral tersebut kepada Ni-ki.
Ni-ki mengangguk dan mengambil botol air tersebut dengan isakan kecilnya, "Makasih Grandpa," ucap Ni-ki sambil tersenyum kecil.
Tuan Lee mengangguk. Saat Ni-ki meminum air yang ada di dalam botol, Tuan Lee mengusap rambut Ni-ki sementara itu Jake masih mengusap punggung sang anak hingga Ni-ki kembali tenang. Setelah terisak dalam tangisannya, Ni-ki tersenyum lebar kepada Jake maupun Tuan Lee. Jake pun ikut tersenyum dan mengecup pipi gembul anak laki-lakinya itu, "Kamu tinggal di rumah siapa nak? Dimana pemilik rumah ini?" tanya Jake sambil melihat ke kanan dan ke kiri untuk mencari pemilik rumah kecil ini.
Ni-ki menggelengkan kepalanya, "Yang punya rumah ini lagi jualan roti, Pa," jawab Ni-ki.
Tuan Lee maupun Jake pun saling bertatapan. Mereka terdiam sambil menggerakkan alis mereka seakan berbicara melalui mimik wajah. Jake kembali menatap Ni-ki yang tengah memainkan pakaian yang Jake pakai, "Dimana dia jualannya? Papa mau bilang terimakasih sama dia karena udah melindungi anak Papa ini," ujar Jake sambil mengusap-usap rambut Ni-ki dan tersenyum lebar.
"Kak Hyunjae jualannya keliling gitu, Pa, pake sepeda. Dia sebenarnya lagi sakit cuman dipaksa kerja biar dapat uang," jawab Ni-ki.
Tuan Lee dan Jake mengangguk serentak. Tuan Lee menutup pintu rumah itu dan mendorong kursi roda Jake menuju mobil. Ni-ki menutup pintu mobil saat ia berhasil membantu Tuan Lee menduduki Jake di kursi mobil. Mobil pun berjalan menyusuri jalanan yang sepi. Tuan Lee menoleh kearah belakang untuk menatap Ni-ki yang mengoceh sejak tadi di kursi belakang.
"Lagi ngomongin apa sih? Kelihatannya seru banget," sahut Tuan Lee dari kursi depan.
Ni-ki dan Jake menoleh serentak atas pertanyaan yang Tuan Lee utarakan kepada Ni-ki, "Ada dehhh, Grandpa kepoooo," jawab Ni-ki yang meledek kearah Tuan Lee dikarenakan Tuan Lee baru kali ini menanyakan hal tersebut kepada mereka, biasanya Tuan Lee akan cuek bebek kepada mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Teen Fiction"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...