014

153 15 0
                                    

Gimana nih untuk chapter selanjutnya? Seru? Kala seru sok atuh kalian lanjut karena aku kali ini akan double up. Jangan lupa vote sebelum membaca. Selamat membaca semuanya



"Ayo larinya yang kencang Ni-ki! Lebih cekatan lagi!" teriak pelatih nya dari tepi lapangan.

Yong Hoon menatap tajam kearah Ni-ki yang sedang melakukan lari bolak balik bersama teman-temannya yang lain selama 1 menit lamanya. Yong Hoon tersenyum karena melihat Ni-ki termasuk anak yang cekatan, larinya cepat, dan pernapasan nya tidak mudah pengap membuat Ni-ki mampu melakukan lari bolak balik lebih dari itu.

Namun meskipun begitu juga, Yong Hoon tetap memberikan rasa ibanya Ni-ki sesama manusia. Ni-ki bukanlah robot yang bisa bekerja sangat cepat dalam waktu yang lama dan Ni-ki akan kelelahan nanti jika berlebihan.

"AYO TEMEN-TEMEN SEMANGAT!" teriak Ni-ki untuk menyemangati teman-temannya.

Teman-teman Ni-ki yang lain pun berteriak untuk menjawab ucapan Ni-ki. Setelah lari bolak balik selama 1 menit, Ni-ki dan teman-temannya mengatur pernafasan mereka yang sangat sesak dan dada mereka yang naik turun. Yong Hoon menaruh cone kerucut berwarna kuning dan merah berbentuk 2 barisan kedepan.

Setelah menaruh cone kerucut tersebut, Yong Hoon mengambil bola yang berada di pinggir lapangan dan menaruhnya diatas rerumputan. Yong Hoon menatap anak didiknya yang masih mengatur pernafasan nya yang masih terasa pengap, "Atur nafas kalian terlebih dahulu baru kita mulai kembali," ucap Yong Hoon.

"Siap coach!"

Ni-ki membungkukkan badannya dan menaruh telapak tangannya di lutut supaya dapat mengatur pernapasan tanpa harus duduk diatas rerumputan. Sesekali ia menarik nafas dan mengembuskan nya supaya kembali normal seperti semula.

Sekitar 5 menit beristirahat untuk mengatur pernapasan mereka yang sesak, akhirnya mereka melanjutkan kembali latihan mereka untuk menjadi calon pemain sepak bola yang dikenal oleh seluruh dunia. Yong Hoon memberikan bola kepada Ni-ki yang menandakan bahwa Ni-ki harus membawa bola tersebut sembari melewati cone kerucut dihadapannya.

Yong Hoon mengambil peluitnya dan meniupnya hingga memekakkan telinga bagi siapa saja yang berada disana. Ni-ki bersama temannya yang bernama Ilyoung itu pun menggiring bola tersebut dan melintasi cone kerucut dengan pola zig zag. Dan mereka pun melakukan hal itu secara berulang-ulang selama 1 menit lamanya. Dalam waktu 1 menit, Ni-ki mampu mencetak 30 kali putaran karena kelincahannya.

Heeseung yang berada di pinggir lapangan sibuk memperhatikan Ni-ki yang sedang semangat berlatih hingga menghiraukan telfon dari manajer nya di negeri sebelah.

"Cekatan juga anaknya, semangat lagi," cicit Heeseung melihat Ni-ki yang tidak ada letih nya selama latihan berlangsung, berbeda dengan temannya yang sudah lelah dalam jangka pendek.

2 jam pun berlalu, latihan Ni-ki untuk hari ini telah selesai. Yong Hoon meminta anak didiknya untuk melakukan sit up, push up, dan back up terlebih dahulu sebelum keluar dari lapangan. Setelah selesai melakukan ketiga hal tersebut, Ni-ki bersama teman-temannya yang lain melakukan mendingan setelah itu mereka melakukan tos sebagai penutup. Ni-ki berlari menuju Heeseung dengan badannya yang sudah basah karena terguyur dengan keringat yang membanjiri seluruh tubuhnya.

"Keren banget kamu latihannya," ucap Heeseung dan memberikan sebotol air mineral kepada Ni-ki.

Ni-ki mengambil botol air mineral pemberian Heeseung sembari tersenyum manis, "Hehehe makasih Om! Ni-ki harus semangat biar bisa jadi atlet sepak bola kebanggaan Papa, keluarga, negara, dan juga Bunda," jawab Ni-ki.

Heeseung tercekat saat Ni-ki menyebutkan Bundanya beberapa waktu lalu. Heeseung menatap kedua netra Ni-ki untuk mengecek apakah ucapannya hanya khayalan semata atau tidak. Ternyata tidak, mata Ni-ki tidak mungkin berbohong.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang