Tunggu apa lagi? Langsung aja yuk baca kelanjutannya ceritanya. Jangan lupa votemennya ya temen², selamat membaca semua
"Apa? Lokasi Ni-ki sudah ketemu?"
Jake sangat terkejut mendengar ucapan Tuan Lee yang mengatakan bahwa Ayahnya dapat menemui lokasi terakhir Ni-ki berada. Tuan Lee menganggukkan kepalanya, "Benar, cucu saya sudah kembali," jawab Tuan Lee.
Jake pun ikut tersenyum. Ternyata ini yang membuat Tuan Lee tersenyum lebar sejak tadi karena Tuan Lee beserta aparat kepolisian berhasil menemukan lokasi terakhir Ni-ki berada yang membuat mereka tidak jauh-jauh mencari lokasi Ni-ki.
Nyonya Lee yang melihat kedua pria tampan di hadapannya tersenyum pun ikut tersenyum. Berita seperti ini saja dapat membuat mereka tersenyum lebar apalagi saat Ni-ki dan keluarganya bisa bertemu kembali.
"Kita kapan mau lihat kondisi Heeseung?" tanya Tuan Lee.
Jake menoleh kearah jam yang berada di ruang keluarga kemudian menatap kedua netra sang Ayah, "Ayo sekarang boleh yah, sekalian kasih tau ke kak Heeseung," ucap Jake.
Tuan Lee mengangguk dan bangkit dari sofa, "Yaudah kalian siap-siap. Bu tolong bantu Jake untuk siap-siap. Setelah Ni-ki pulang kesini, kita adakan acara makan-makan," ucap Tuan Lee dan pergi menghilang dari hadapan mereka.
Nyonya Lee mengangguk. Ia membantu Jake untuk menuju kamar supaya dapat berganti pakaian. Setelah bersiap-siap, Tuan Lee, Nyonya Lee dan Jake berangkat menuju rumah sakit menggunakan mobil kedua milik Jake. Mobil yang biasa untuk menghantar dan menjemput Ni-ki sudah dibawa pulang oleh Jake karena mobil tersebut terparkir sempurna di belakang rumah kosong kemarin.
Sesampainya di rumah sakit setelah menempuh perjalanan sekitar 10 menit lamanya. Mereka bertiga pun berjalan menuju ruangan dimana Heeseung dirawat. Kondisi Heeseung sudah membaik dan sudah sadarkan diri, ini mengapa alasan Jake meminta Nyonya Lee untuk sedikit cepat mendorong kursi roda miliknya keruangan Heeseung.
"Ayah? Ibu? Jake?" ucap Heeseung saat melihat pintu ruangannya terbuka.
Tuan Lee, Nyonya Lee, dan Jake pun menghampiri anak pertama dari keluarganya Lee itu. Nyonya Lee mengecup kening Heeseung setelah sudah sampai di samping ranjang Heeseung dan membuat Heeseung tersenyum.
"Istri dan anak-anak mu tidak kesini nak? Apa masih dalam perjalanan?" tanya Nyonya Lee kepada Heeseung.
Keluarga kecil Heeseung akan datang ke Korea untuk melihat kondisi mengenaskan meskipun dokter sudah menyatakan bahwa Heeseung sudah membaik, lukanya kemarin pun perlahan sudah mengering dengan sendirinya. Heeseung membenarkan posisi tidurannya menjadi duduk diatas ranjang meskipun merasa perut yang merupakan titik dimana pisau kemarin tertancap.
Tuan Lee duduk di samping sang istri tepatnya di sebelah kanan Heeseung. Sementara itu Jake menjalankan kursi rodanya untuk menghampiri Heeseung di sebelah kiri, "Kak? Ni-ki sudah ketemu," ucap Jake.
Heeseung yang mendengar ucapan Jake barusan pun spontan menoleh kearah Jake yang tersenyum lebar hingga matanya menyipit seperti bulan sabit, "Benarkah? Kemana Ni-ki?" tanya Heeseung sambil memancarkan pandangan nya kearah lain.
Jake menggelengkan kepalanya perlahan, bukan itu maksud dirinya, "Bukan begitu. Maksudnya pihak polisi udah ketemu titik terakhir dimana Ni-ki berada," lanjut Jake membenarkan ucapannya tadi.
Heeseung mengerutkan dahinya karena terheran, "Maksud nya gimana?" tanya Heeseung yang masih tidak mengerti dengan ucapan Jake.
Jake menghela nafasnya, "Itu hpnya Ni-ki bisa kedetek sama pihak polisi. Kemarin Jake kasih nomornya ke aparat kepolisian buat cari lewat situ kata salah satu orang yang dekat dengan polisi-polisi itu buat cari keberadaan Ni-ki. Nah titik terakhir Ni-ki kedetek itu di depan sebuah hutan gitu. Itu hutan nya masih ada dilingkungan masyarakat yang minim penduduk itu. Katanya juga berkemungkinan besar Ni-ki ada disana entah itu Ni-ki sama orang baik yang mau menjaganya sebentar atau Ni-ki jadi gelandangan," ucap Jake menjelaskan panjang, lebar, dan jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Novela Juvenil"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...