007

227 16 3
                                    

Halo halo halo semuanya, maaf banget aku baru bisa update sekarang soalnya aku ada kesibukan di sekolah, sorry udah ghosting kalian. Tapi aku berusaha buat update, dan bakalan revisi untuk di chapter selanjutnya. Langsung aja yuk baca ceritanya, jangan lupa votemennya semua. Happy reading all









"Ni-ki kamu masuk duluan ke dalam rumah ya, Papa mau angkat telfon dulu," titah Jake.

Ni-ki menatap ponsel sang Papa yang tengah menerima sebuah panggilan telfon dari seseorang. Ni-ki mengangguk, ia pun masuk kedalam rumah terlebih dahulu dengan membuat sepatu barunya masuk kedalam rumah. Melihat anak semata wayangnya telah masuk, Jake dengan cepat menerima sambungan telfon tersebut.

"Halo?"

"Maaf mengganggu tuan, Jake. Apakah tuan sedang sibuk?" tanya seorang wanita dalam telfon tersebut.

Jake mematung sejenak di tempat nya untuk mengingat apakah ia ada jadwal pada hari ini. Merasa ia tidak memiliki jadwal atau kepentingan yang lain selain drama nya, ia pun menjawab pertanyaan wanita pada telfon, "Saya tidak sibuk, kenapa emangnya?" tanya Jake.

"Apakah tuan bisa bertemu dengan saya di kafe dekat tempat drama kita? Saya ingin membahas tentang proyek drama kita ini," jawab wanita tersebut yang bernama Park Eun Soo, rekan kerja proyek drama baru Jake sekarang.

Ni-ki yang sudah berada di kamar pun berjalan menuju balkon, ia diam-diam mendengar pembicaraan dari Papanya dengan sang penelfon.

"Baik boleh saja, ingin pukul berapa?"

Pertanyaan Jake itu membuat Ni-ki mengerutkan dahinya akibat terheran. Apakah Papa nya akan bertemu dengan sang penelfon? Tetapi untuk urusan apa? Bocah berumur 8 tahun yang memiliki darah campuran Jepang, Korea dan Australia itu mulai berpikir dengan keras untuk hal ini.

"Baik kita akan bertemu pada pukul 10."

"Papa mau kemana?" tanya Ni-ki pada dirinya sendiri setelah mendengar pernyataan dari Papanya lagi.

Jake pun masuk kedalam rumahnya setelah sambungan telfon terputus. Melihat Papanya yang akan masuk kedalam rumah, Ni-ki berlari menuju sang Papa, "Papa mau kemana?" tanya Ni-ki yang penasaran ketika Papa nya yang akan berpamitan kepada dirinya.

Jake menatap anak semata wayangnya dan membuat membeku di tempat. Ni-ki masih menatap Papanya yang hanya diam sambil menatap nya, "Papa mau kemana? Ni-ki boleh ikut??" tanya Ni-ki lagi dengan muka memelasnya.

Jake tersenyum dan tangan nya terulur untuk mengusap-usap lembut rambut Ni-ki, "Papa pengen ketemu sama teman kerja Papa di drama, cuman sebentar kok tidak lama. Kamu juga gak suka kalo Papa ketemu dengan seorang wanita bukan?" jawab Jake.

"Ohh gitu ... tapi Ni-ki ikut ya Papa! Ni-ki bosan," ucap Ni-ki sambil mengerucutkan bibirnya.

Jake menghela nafas, ia menggelengkan kepala membuat bibir Ni-ki semakin cemberut, "Kamu disini aja sama bibi okey? Cuman sebentar doang kok tidak lama-lama."

Ni-ki memegang tangan sang Papa lalu sedikit menggoyangkan tangan besar Papanya itu, "Bibi lagi di luar beli sesuatu karena Papa yang suruh, jadi ... boleh kan Ni-ki ikut Papa? Ni-ki janji gak nakal!"

Jake diam ditempat menatap Ni-ki yang tengah memohon kepadanya supaya anak semata wayangnya itu dapat ikut, "Papa ... plisss ...." Ni-ki pun mengeluarkan jurus andalannya yaitu, puppy eyes yang akan membuat Jake mengalah.

Benar saja, Jake mengalah dengan jurus andalan sang anak. Akhirnya Jake mengizinkan Ni-ki untuk ikut dengan nya dengan syarat Ni-ki tidak nakal selama ikut dengannya.

Ni-ki berloncatan karena kegirangan, "YEAYY IKUT PAPA!" ucapnya antusias.

Jake menggelengkan kepalanya melihat Ni-ki yang begitu bahagianya hanya karena ikut dengan dirinya ke sebuah kafe.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang