Bagaimana untuk chapter sebelumnya? Seru? Kalo seru jangan lupa votenya ya. Lanjut saja yuk untuk baca ceritanya, tapi jangan lupa vote. Selamat membaca semuanya
"Selamat pagi Papa!"
Jake yang sedang memainkan ponselnya di meja makan sambil menunggu Ni-ki siap-siap pun menoleh kearah sang anak yang menyapa dirinya dengan ceria. Jake tersenyum dan mematikan ponsel pribadinya, "Selamat pagi, Nak. Sini duduk buat sarapan."
Ni-ki mengangguk, ia pun berlari menuju kursi kosong di depan Jake. Ia menaruh tasnya di bawah kursi agar merasa nyaman untuk bersandar. Ni-ki menatap makanan yang sangat banyak di meja makan sementara Jake mengambil nasi dan menaruhnya keatas piring untuk Ni-ki, "Sarapan nya habisin ya tapi baca doa dulu," ucap Jake setelah menaruh piring di hadapan sang anak.
Ni-ki menatap Jake yang tengah memakai kaus santai hari ini dan membuat Ni-ki mengerutkan dahinya karena tak biasa melihat Jake memulai baju santai di Senin pagi, "Papa gak kerja nanti?" tanya Ni-ki.
Jake kembali duduk di kursi, ia menggelengkan kepalanya untuk menjawab pertanyaan sang anak, "Enggak jagoan. Bagian Papa sudah semua kemarin, sutradara Papa juga kasih istirahat buat Papa dan lain. Papa kerja lagi besok," jawab Jake berbohong, sebenarnya ia meminta izin kepada sutradara nya supaya ia dapat menghabiskan waktunya bersama sang anak setelah Ni-ki pulang sekolah nanti.
Ni-ki mengangguk paham. Ia memulai membaca doa sebelum menyantap makanan di hadapannya. Setelah membaca doa, ia segera menyantap makanan nya itu dengan lahap. Jake tersenyum ketika melihat Ni-ki makan dengan lahap, ia lebih memilih Ni-ki ceria seperti ini dibandingkan melihat Ni-ki sakit. Apalagi tadi malam Jake mengetahui anaknya mimisan karena kelelahan dengan aktivitas Ni-ki selama seminggu kemarin.
Keadaan di ruang makan pun hening ketika Ayah dan anak itu sibuk menyantap sarapan pagi mereka, "Pulang jam berapa nanti? Nanti Papa jemput," ucap Jake memecahkan keheningan yang terjadi.
Ni-ki menatap Jake dengan pipinya yang gembul karena tengah mengunyah makanan, "Seperti biasa Pa. Jam setengah 4 sore," jawab Ni-ki dan melanjutkan sarapannya.
Jake mengangguk paham sambil mengunyah makanannya seperti Ni-ki, "Okey nanti Papa jemput pas kamu pulang sekolah," ujar Jake yang membuat Ni-ki tersedak dengan minumannya sendiri.
Ni-ki segera meminum air dari gelas di samping hingga airnya itu sisa setengah saja. Jake menggelengkan kepalanya, "Nanti kamu lesnya libur dulu, Papa bilang nanti ke guru les mu," ucap Jake seakan memahami tatapan dari anaknya itu.
"Kok gitu Pa?" tanya Ni-ki hingga aktivitas sarapannya terhenti.
Jake meminum air yang ada di gelasnya sebelum menjawab pertanyaan Ni-ki, "Ada deh. Papa mau ajakin kamu ke suatu tempat," jawab Jake dengan senyuman jahilnya sambil mengunyah sarapan paginya.
Ni-ki mencebikkan bibirnya sambil menatap Jake yang asik mengunyah makanan, "Ish Papa mah begitu! Ni-ki kan jadi penasaran tau, Pa," omel Ni-ki.
Jake menghabiskan makanannya sebelum tertawa karena ocehan Ni-ki, "Sudah sudah, cepat habiskan sarapan mu habis itu kita berangkat biar kamu gak telat. Nanti juga kamu tau kok."
Ni-ki mengangguk nurut. Ni-ki pun menghabiskan sarapan paginya dengan cepat hingga air putih yang berada di gelas habis. Ia menghampiri Jake yang sudah berjalan menuju garasi lebih dulu.
Ni-ki dan Jake pun masuk bersamaan kedalam mobil. Mobil yang mereka naiki pun perlahan berjalan keluar pekarangan rumah, "Kita mau kemana sih Pa nanti? Bilang sekarang aja nanti Ni-ki ulangan harian takut gak fokus karena itu," cicit Ni-ki kepada Jake.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Teen Fiction"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...