041

91 10 4
                                    

Halo halo halo semuanya, gimana nih kabarnya? Aku baru up lagi karena dari kemarin aku lagi sibuk karena sekolah, di sekolah lagi banyak tugas dan ulangan tengah semester juga jadi baru bisa up sekarang. Sekarang ku up lagi nih, jangan lupa votemennya ya, langsung aja yuk baca aja, selamat membaca semuanya.

























"Lagi sibuk ya?"

Ni-ki yang tengah mengerjakan tugas di meja belajarnya pun terkejut saat mendengar suara Papanya di belakang tubuhnya. Ni-ki pun menoleh kearah belakang dan mendapati Jake yang tengah memegang secangkir teh di tangannya.

Ni-ki menggelengkan kepalanya dan meminta Jake untuk masuk kedalam, "Gak terlalu, sini masuk Pa," ujar Ni-ki dan langsung di jawab dengan senyuman oleh Papanya itu.

Jake pun masuk kedalam kamar anaknya itu lalu duduk di salah satu kursi kosong. Jake menyeruput teh hangat buatannya sambil melihat Ni-ki yang kembali mengerjakan tugas berhitungnya, "Katanya gak sibuk, tapi dari tadi kamu ngerjain tugas mulu. Kamu juga telat makan tadi, inget kata pelatih kamu buat jangan telat makan karena pertandingan mu bakalan dilakukan beberapa hari lagi.

Ni-ki yang mendengar hal itu pun langsung memberhentikan aktivitas nya untuk menatap kedua netra Jake. Ni-ki tersenyum kearah Jake dan menyandarkan tubuhnya di kursi belajar nya yang empuk, "Hehehe maaf Pa. Ini tugasnya banyak banget, mau Ni-ki selesain sebelum tanding nanti. Takut aja pas tanding nanti malah sakit karena terlalu kecapean," jawab Ni-ki.

Jake menganggukkan kepalanya setelah mendengar ucapan dari anaknya sulungnya itu. Tangannya beralih mengusap-usap rambut sang anak dan membuat Ni-ki menatap kearah Jake, "Kalo semisalnya capek kamu langsung istirahat, ini juga udah malem," ujar Jake dengan suara lembutnya.

Ni-ki tersenyum dan mengangguk untuk menjawab ucapan dari Papa kesayangannya itu. Sentuhan dari Jake membuat hati Ni-ki menghangat karena rasa sayang Papanya itu tersalurkan melalui sentuhan lembut tersebut, "Ni-ki gak bisa tidur Pa," ucap Ni-ki dengan bibir yang di majukan kedepan.

Jake yang melihatnya langsung bingung, apa yang membuat anaknya ini tidak dapat tidur? Apakah anaknya sedang memikirkan sesuatu?

"Kenapa gak bisa tidur? Lagi suka sama seseorang sampe gak bisa tidur karena mikirin cewek?" ledek Jake kepada Ni-ki karena semenjak anaknya mendapat medali emas terus menerus Ni-ki jadi di dekati oleh siswa-siswi cantik di sekolahnya, entah itu kakak kelas, satu angkatan, maupun adik kelasnya.

Ni-ki yang mendengarkan ledekan itu pun langsung menatap Jake dengan tatapan kesal, "Papa! Ishh bukan karena itu loh, Ni-ki lagi gak mau suka-sukaan dulu," omel Ni-ki kepada Papanya itu.

Sementara itu Jake tertawa karena berhasil meledek anak semata wayangnya itu. Wajar ia menanyakan hal itu karena para kaum hawa dekat dengannya, buktinya saat Jake menjemput anaknya itu selalu di sapa oleh sebagian besar para kaum hawa di sekolahnya. Dan Jake mengambil kesimpulan bahwa banyak perempuan yang menyukai anaknya ini yang masih dalam masa pubertas, entah karena ketampanannya atau keahliannya dalam dunia sepak bola yang membuat anaknya di kenal oleh banyaknya siswi-siswi cantik di sekolah.

"Terus apa dong? Ada masalah? Cerita sini sama Papa jangan di pendam begitu. Gak baik tau kalo ada sesuatu gak cerita ke Papa," ucap Jake yang tengah membujuk anaknya itu bercerita.

Jake merasa saat Ni-ki mengalami pubertas anaknya itu sedikit tertutup dengannya. Dengan kata lain, Ni-ki yang dulu sering bercerita dengan kegiatannya di sekolah sekarang berbeda, Ni-ki justru tidak menceritakan apa yang terjadi di sekolah maka dari itu Jake khawatir dengan Ni-ki dan membuat pria beranak satu itu selalu menghubungi sahabat anak semata wayangnya untuk menanyakan hal tentang Ni-ki saat di sekolah, takut saja kalau Ni-ki kena perundungan dan anaknya itu justru diam?

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang