Halo halo halo semuanya, ketemu lagi nih karena kita udah gak ketemu dari seminggu yang lalu. Maaf ya aku gak bisa fast update karena mikirin alur buat cerita wattpad itu susah banget! Makanya orang² bilang "ide itu mahal". Nah karena aku udah bisa update lagi sekarang, jangan lupa tinggalkan votenya ya! Aku double up nih, doakan besok bisa lanjut double up nya ya. Selamat membaca semuanya
"Halo Om!" sapa Ni-ki kepada Heeseung yang baru saja sampai di tempat latihannya.
Heeseung berjalan menghampiri Ni-ki yang wajah dan rambutnya sudah basah dengan keringat karena latihan nya yang cukup keras dan serius pada hari ini. Heeseung mengusap-usap rambut Ni-ki meskipun rambut hitam pekat itu basah kuyup.
"Sudah selesai latihannya kan?" tanya Heeseung.
Ni-ki mengangguk cepat dengan rambut lepek nya yang ikut bergerak, "Sudah kok om, latihan Ni-ki sudah selesai," jawab Ni-ki dengan semangat.
Heeseung tersenyum hangat kepada keponakannya itu yang tetap semangat meskipun Jake tidak dapat menemani nya disini karena masih berada di alam bawah sadar. Heeseung mengacak-acak rambut Ni-ki membuat sang empu tertawa, "Yaudah yuk makan siang, kamu lapar kan?" tawar Heeseung yang dengan senang hati akan di terima oleh Ni-ki.
Heeseung sangat menyayangi Ni-ki sama halnya dengan ia menyayangi anak-anaknya di negeri seberang, "Yaudah yuk, kita makan siang di dekat sini," ucap Heeseung dan jalan lebih dulu kearah parkiran mobil.
Ni-ki pun mengikuti arah Heeseung menuju parkiran dimana mobil milik sang Paman berada. Heeseung dan Ni-ki masuk kedalam mobil dan perlahan mobil tersebut bergerak untuk menerjang jalanan kota Jakarta yang panas dan ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang.
Ni-ki menaruh tas punggung miliknya itu ke kursi belakang supaya ia dapat bersandar tanpa ada ganjalan sama sekali di punggung. Ni-ki menoleh kearah samping kiri untuk melihat mobil serta motor yang melewati mobil yang ia tumpangi. Ni-ki menatap Heeseung yang masih sibuk menyetir kendaraan roda empat tersebut, "Om, om tau gak?" tanya Ni-ki.
Mendengar suara Ni-ki memenuhi mobil yang beberapa saat hening mampu membuat Heeseung menoleh dalam waktu yang sama. Heeseung mengangkat satu alisnya meskipun pandangan nya tak luput dari jalanan kota yang terik dan panas, "Iya kenapa Ni-ki?" tanya Heeseung dengan tangannya yang membelokkan setir mobil kearah kanan.
Ni-ki tersenyum sejenak sembari menatap jalanan dari arah depan, "Ni-ki jadi kapten tim," jawab Ni-ki membuat Heeseung tersedak dengan air liurnya sendiri.
"Apa? Kapten tim?" tanya Heeseung dengan wajah terkejut nya.
Ni-ki mengangguk dengan cepat supaya Heeseung mempercayai ucapan darinya, "Iya bener kapten tim! Katanya Ni-ki bisa jadi ketua buat temen-temen Ni-ki karena Ni-ki jago mimpin tim katanya pelatih tadi," lanjut Ni-ki memperjelas ucapannya.
Heeseung terdiam sejenak meskipun tangannya yang masih menyetir mobil supaya tidak terjadi kejadian yang sama seperti Jake. Ni-ki memasang wajah kebingungan kepada Heeseung, "Om kenapa?" tanya Ni-ki.
Heeseung dengan cepat menggelengkan kepalanya, "Enggak papa kok."
Mobil Heeseung terparkir sempurna diparkiran sebuah resto ternama di Korea Selatan yang menjual segala macam makanan lezat contohnya ramen dan yang lainnya. Tempat ini juga menjadi tempat nongkrong terbaru bagi anak muda karena tempatnya tidak kalah bagus dan estetik dari resto yang pernah Ni-ki kunjungi bersama Jake saat Papanya ingin bertemu dengan seseorang.
"Selamat datang," sapa seorang pelayan yang datang sembari membawa buku yang berisi daftar makanan.
Heeseung tersenyum hangat kepada pelayan tersebut dan menerima buku daftar makanan tersebut. Heeseung memberikannya kepada Ni-ki tanpa ia melihat isi dalamnya terlebih dahulu, "Terserah kamu mau makan apa, Om bayarin," ujar Heeseung membuat senyuman Ni-ki tercipta.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Ficção Adolescente"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...