Halo halo halo semuanya. Apa kabarnya nih? Semoga sehat selalu ya. Kembali lagi nih dengan cerita anak dan ayah yang keren ini. Sebelum baca jangan lupa tinggalkan vote dan komen kalian ya untuk ku supaya makin semangat tamatin cerita ini sampe habis. Selamat membaca semuanya
"Bi, Papa kemana?" tanya Ni-ki kepada pembantu di rumah yang sedang membersihkan dapur.
Pembantu itu menoleh kearah Ni-ki sekilas, "Tuan Jake sudah berangkat lagi ke tempat syuting, memang nya tadi gak bilang ke kamu?" pertanyaan sang pembantu berhasil membuat Ni-ki menautkan kedua alisnya.
Ni-ki terdiam sejenak untuk memikirkan hal tersebut. Ni-ki bermimpi bahwa Jake meminta izin kepada dirinya untuk pergi bekerja di alam bawah sadar. Apakah Jake sempat berpamitan dengan dirinya namun saat ia tertidur di kamarnya tadi?
Ni-ki menganggukkan kepalanya karena yakin bahwa Jake berpamitan tadi bukanlah mimpi namun kejadian yang ada di dunia nyata bukan alam mimpi disaat Ni-ki setengah sadar karena usapan lembut dari Papanya sendiri.
"Yaudah makasih ya bi," ujar Ni-ki dan meninggalkan pembantu rumah menuju ruang keluarga.
Ni-ki mendudukkan bokong nya di sofa. Ia menatap sekitar yang sangat sepi. Jake sedang bekerja seperti ini rasanya Ni-ki merasakan rasanya kesepian di rumah yang megah ini. Hanya ada suara detak jarum jam di ruang keluarga. Ni-ki terdiam sejenak namun detik berikutnya ia terkejut karena telfon rumah berdering dan berhasil memecahkan keheningan.
Ni-ki menghampiri telfon rumah nya dan menjawab sambungan telfon tersebut, "Halo?"
"Halo? Ini Ni-ki bukan?" sahut seseorang dari sambungan telfon.
Ni-ki mengembangkan senyumnya karena mendengar suara Jungwon berada pada sambungan telfon. Jungwon adalah anak dari Jay, teman Jake dalam dunia drama layar kaca.
Di sisi lain, Jungwon duduk di samping Jay sebagai Papinya yang tengah menyeruput kopi sembari membaca majalah, "Mau main gak? Aku bosen," ucap Jungwon sambil mengerucutkan bibirnya kedepan.
Jay menoleh kearah sang anak yang sedang menelfon anak dari teman kerjanya yaitu Jake. Jay sesekali menyeruput kopinya sembari mendengar obrolan kecil dari Jungwon dan Ni-ki dari sambungan telfon.
"Yaudah nanti kamu bilang Papa mu dulu ya, kalau sudah di bolehin suruh Papa mu untuk chat papi aku. Dadah Ni-ki," ujar Jungwon dan sambungan telfon di matikan oleh Jungwon.
Ni-ki mengangguk, ia mengembalikan telfon rumahnya ke tempat semula. Ni-ki kembali menatap rumahnya yang sepi namun detik selanjutnya Ni-ki bangkit dari sofa untuk mengambil ponsel miliknya yang ada di kamar.
Ni-ki segera mengetik beberapa pesan untuk ia kirimkan kepada Jake.
Ni-ki:
"Pa, tadi Jungwon ngajakin aku main kerumahnya, boleh gak Pa?"Hening. Jake tidak membalas pesan Ni-ki dalam waktu 5 menit ketika Ni-ki masih menatap layar ponselnya untuk menunggu jawaban pesan dari Jake. Ni-ki kembali mematikan ponselnya karena yakin bahwa Papanya itu sedang sibuk dengan pekerjaannya sebagai aktor. Ni-ki mengambil bola yang ia letakkan di tepi sudut kamar, "Main bola aja ah di halaman belakang."
Ni-ki menjalankan kakinya menuju halaman belakang rumah untuk bermain bola sembari menunggu balas pesan dari Jake.
Ni-ki beberapa kali memantulkan bolanya di pahanya ke atas dan sesekali menggunakan keningnya. Ni-ki menaruh bolanya di rerumputan dan sesekali menendang bola dengan kedua kakinya ke kanan dan ke kiri.
"NI-KI!"
Teriakan seseorang mampu membuat Ni-ki menghentikan aktivitasnya. Ni-ki melambaikan tangannya saat melihat Junghwan sedang berlari untuk menghampiri dirinya, "JUNGHWAN!"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)
Dla nastolatków"Pa, Bunda gak sayang Ni-ki lagi ya? Kok bunda lebih milih di atas sana? Ni-ki kangen bunda, Pa. " Kisah seorang anak laki-laki yang tumbuh dewasa tanpa sesosok ibu di dalam kehidupan nya. Di dalam hidup Ni-ki hanya ada sang papa, yang selalu siap s...