027

92 13 1
                                    

Halo halo halo selamat malam semua. Gimana nih kabarnya? Semoga baik-baik aja ya. Maaf ya cerita ini baru updated karena tugas sekolah ku makin banyak dan aku baru bisa update malem ini, maaf ya kalo ada beberapa kata yang typo disini. Langsung baca aja yuk, tapi jangan lupa votemennya yaa, selamat membaca semuanya




























"Hmm apa lagi ya?"

Ni-ki terdiam sejenak sambil menatap tas kecil berwarna hitam nya diatas kasur. Ni-ki kembali mengecek barang bawaannya, ia menepuk dahinya saat baru menyadari handuk kecilnya lupa ia masukkan kedalam tas. Ni-ki segera mengambil barang itu yang berada di lemari kamarnya. Setelah dapat ia langsung memasukkannya lalu menutup tas nya itu.

Ni-ki menaruh tas nya di atas pundaknya dan berlenggang keluar dari kamar untuk menuju lantai bawah. Ni-ki melihat Papanya tengah meminum kopi hangat di ruang tengah sembari membaca majalah yang ia beli kemarin. Ni-ki pun menghampiri Jake dengan langkah lebarnya, "Pa, Ni-ki berangkat latihan dulu ya," ucap Ni-ki.

Jake yang mendengar suara anaknya itu pun langsung menoleh kearah Ni-ki. Jake menatap anaknya itu yang sudah siap untuk latihan. Jake menaruh majalah itu di atas meja dan berdiri, "Mau Papa antar?" tanya Jake.

Ni-ki tersenyum. Ia menggelengkan kepalanya secara perlahan, "Emm Papa disini aja. Papa juga baru pulang kemarin, emang Papa gak capek gitu? Mendingan Papa istirahat aja, nanti sakit," jawab Ni-ki yang menolak tawaran Jake secara halus.

Jake menaikkan satu alisnya keatas, "Serius? Papa tidak terlalu lelah kok. Papa juga masih bisa bawa mobil," ucap Jake.

Ni-ki menggelengkan kepalanya lagi, "Gak usah Pa. Nanti Ni-ki latihan nya agak lama loh. Papa kan kebiasaan gak mau pulang dulu dan lebih milih nunggu disana," jawab Ni-ki.

"Memang nya salah Papa temani kamu? Tidak kan?" tanya Jake kepada sang anak.

Ni-ki terdiam. Ucapan Jake memang benar, tidak ada salahnya jika Jake menunggu anaknya latihan hingga selesai. Jake juga ingin melihat proses sang anak dan tidak ingin melihat hasil nya saja. Melainkan, ia ingin melihat keduanya yaitu melihat proses dan hasil di akhirnya nanti.

"Ayo, Papa hantarkan," ujar Jake yang ditangannya sudah ada kunci mobil.

Ni-ki menatap wajah Jake yang terlihat kelelahan. Jake berbohong jika ia tidak lelah karena Jake baru pulang dari tempat kerjanya tadi subuh sekitar jam 3 karena menamatkan episode drama Korea yang sedang ia lakukan dan alhasil Jake hanya tidur 3 jam saja untuk hari ini. Ni-ki ingin membuka suara namun Jake sudah lebih dulu jalan keluar rumah menuju garasi. Mau tidak mau, Ni-ki mengikuti langkah Jake menuju garasi.

Jake dan Ni-ki pun masuk kedalam mobil berwarna hitam. Ni-ki menyandarkan punggungnya setelah memindahkan tasnya kedepan dan mobil Jake perlahan berjalan untuk menjauh dari pekarangan rumah. Suasana mobil hening karena mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Ni-ki yang memikirkan pertandingan sepak bolanya sedangkan Jake memikirkan pekerjaannya, pertandingan Ni-ki dan kebutuhan rumah.

"Ni-ki," panggil Jake untuk memecahkan suasana yang cukup sepi.

Ni-ki menoleh kearah Jake saat lamunannya buyar, "Kenapa Pa?" tanya Ni-ki.

Jake menoleh sekilas kearah sang anak dengan tangannya yang ia belokkan kearah kiri, "Kamu tanding pas kamu ulang tahun?" tanya Jake.

Ni-ki menganggukkan kepalanya perlahan dan menunduk. Jake yang melihatnya pun langsung memasang wajah kebingungan, "Kenapa? Apa yang kamu pikirkan?" tanya Jake meskipun pandangannya kembali fokus kearah jalanan.

Ni-ki menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, "Iya Pa. Kenapa emangnya?" tanya Ni-ki.

Jake menggelengkan kepalanya, "Gapapa, nak. Papa cuman nanya kok," jawab Jake.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang