013

135 11 1
                                    

Halo halo halo semuanya. Gimana kabarnya nih? Sehat? Semoga sehat terus ya, bagi yang sakit semoga cepat sembuh. Aku kembali update nih dengan cerita keluarga duda anak 1 hehehe. Update setiap malam aku pastinya seperti kemarin sembari menemani malam Minggu kalian. Jangan lupa vote sebelum membaca. Selamat membaca semuanya.





"Mami, Papi, Ni-ki bobo disini?"

Jungwon menatap kedua netra Jay dan Haeyun sembari memeluk boneka kelinci kesayangannya. Jay yang tengah memeluk pinggang istrinya pun mengangguk hingga membuat Jungwon berloncatan karena kegirangan.

Haeyun tertawa kecil melihat tingkah Jungwon yang sangat menggemaskan. Ni-ki yang berada di belakang Jungwon hanya mendengarkan nya.

Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, waktu untuk mereka beristirahat karena lelah melakukan aktivitas pada hari ini. Jungwon menoleh kearah Ni-ki yang diam memperhatikan mereka, "Ayo Ni-ki bobo dikamar uwon," ajak Jungwon dan menarik tangan Ni-ki ke kamarnya.

Ni-ki hampir terjungkal kebelakang karena terkejut dengan Jungwon yang secara tiba-tiba menarik tangannya begitu saja tanpa aba-aba dari dirinya. Jay dan Haeyun tertawa melihat Jungwon dan Ni-ki yang memiliki sifat yang sama.

Jungwon menyalakan lampu kamarnya. Saat lampu kamar Jungwon menyala, mulut Ni-ki terbuka karena baru melihat kamar Jungwon yang sangat luas.

Jungwon lebih dulu naik keatas kasurnya yang lumayan luas itu, "Sini Ni-ki, kok malah liat-liat mainan, kita kan mau bobo," ucap Jungwon sembari menepuk-nepuk kasurnya.

Ni-ki tidak mendengarkan ucapan Jungwon, ia justru asik melihat koleksi Lego yang Jungwon miliki. Lego-lego tersebut Jungwon simpan pada sebuah lemari besar berbahan kaca di sudut kamar. Mulai dari Lego berukuran besar maupun kecil Jungwon miliki dan mulai dari harga termahal hingga termurah Jungwon miliki juga. Berbeda dengan Ni-ki, anak itu justru saat sudah menginjak umur 7 tahun sudah tidak tertarik dengan mainan seperti ini untuk ia pajang di lemari mainan miliknya. Ia lebih menyukai mobil-mobilan seperti yang ia simpan di tempat penyimpanan makanan nya di kamar.

Namun sepertinya, Ni-ki setelah pulang dari sini akan membeli Lego seperti Jungwon dengan hasil uang menabung nya sendiri karena takut Jake tidak mengizinkannya. Setelah puas melihat koleksi lego yang Jungwon punya, Ni-ki naik ke kasur Jungwon dan membaringkan tubuhnya di samping tubuh kecil Jungwon.

"Kamu kalo tidur lampunya dimatiin gapapa kan?" tanya Jungwon.

Ni-ki membeli ditempat nya. Ia paling takut dengan kegelapan di malam hari. Ia sering tertidur dengan lampu yang menyala, entah karena ia takut kegelapan atau karena dengan lampu menyala membuat dirinya nyaman untuk menyelam ke alam mimpi.

"Ni-ki?" Jungwon memasang wajah keheranannya kepada Ni-ki.

Ni-ki menggelengkan kepalanya untuk membuyarkan lamunannya, "Gapapa kok, dimatiin aja," ucap Ni-ki terlihat ragu-ragu.

Jungwon mengerutkan dahinya, "Kamu gak suka lampunya dimatiin ya? Kalo gak suka gapapa kok," ucap Jungwon.

Ni-ki menggelengkan kepalanya dengan cepat, "Enggak! Aku suka kok, matiin aja," ucap Ni-ki mengelak.

Jungwon akhirnya mematikan lampu kamarnya dan dalam sekejap kondisi kamar tersebut menjadi gelap dan hanya ada cahaya yang bersumber dari balik gorden jendela kamar Jungwon yang merupakan cahaya dari sinar bintang dimalam hari.

"Selamat malam Ni-ki, semoga mimpi indah dan nyenyak," ucap Jungwon sambil tersenyum manis.

Ni-ki mengangguk dan ikut tersenyum, "Selamat malam juga Ni-ki, kamu juga ya."

Jungwon mengangguk lalu menarik selimut untuk menutupi dirinya maupun Ni-ki. Dalam waktu 10 menit, Jungwon sudah masuk kedalam alam mimpi sedangkan Ni-ki? Anak itu masih terjaga. Entah mengapa pikiran Ni-ki mengarah pada Jake yang masih belum tahu bagaimana kabarnya di rumah sakit.

My Papa is My Hero || Jake & Ni-ki (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang