36-keputusan

254 15 0
                                    

Gelap yang semakin gelap gulita. Tak ada celah sedikitpun bahkan untuk menatap rembulan. Di sisa waktunya, Ia ingin melakukan sesuatu yang berarti. Mengungkap kekejaman pemerintahan kaisar saat ini.

Elgar menyandarkan tubuhnya pada tembok yang dingin. Ditatapnya seluruh ruangan. Kamar Oskos, meskipun bentuknya benar-benar seperti kamar yang di lengkapi ranjang nyaman. Sebenarnya kamar ini telah menjadi saksi bisu penderitaan Elgar.

Pandangannya mulai mengabur menandakan indranya mulai tak merespon. Namun Ia sudah cukup bahagia. Bertemu dengan gadis seperti Dira sudah cukup untuk menebus penderitaannya selama ini.

Dia Sania Nadira, gadis yang memberi warna cerah dalam hidupnya yang serba hitam. Pengorbanan apapun jika itu untuk Dira, maka semuanya sepadan.

"Aku harap di sisa waktuku, bisa mendengar bagaimana perasaannya padaku,"

Kekuatan terakhirnya Ia gunakan untuk telepati pada Kendrik. Namun Ia masih memiliki hal terakhir yang ingin dilakukan dan itu sudah tak memungkinkan lagi bagi kondisinya.

___________

Dira merasakan hatinya berdenyut nyeri. Ia merasa gelisah.

"Tuan putri, anda baik-baik saja?," Erica menghampiri Aurora yang terlihat linglung.

Dira menggeleng. Erica pelayan yang dikirim kaisar. Apakah dia bekerja sama dengan kaisar? Wajar saja bagi Dira untuk curiga.

"Erica, apa tujuanmu sebenarnya?," tanya Dira tajam. Setelah berbuat baik pada Dira kemudian bersekongkol dengan Kaisar.

"Membantumu," balas Erica tulus. Tanpa keraguan.

Dira semakin dibuat tak mengerti. Membantunya?

"Sudah ku katakan sebelumnya. Kita memiliki takdir yang sama," sambung Erica.

Dira mengangguk. Tak ada gunanya curiga saat ini. Dia hanya bisa mempercayai Erica.

"Besok aku harus keluar. Bisakah kau membantuku?," tanya Dira melepas ikat rambutnya.

Erica tersenyum sekilas.
"Tentu saja," balasnya.

_________

Udara pagi yang begitu dingin menusuk kulit tak menjadi halangan bagi Dira menyelinap keluar dari kediamannya. Erica sudah menggantikan posisinya untuk saat ini, menjadi Aurora dengan penutup kepala.

Sedangkan Dira mengenakan pakaian pelayan dan dirias dengan riasan pelayan hingga wajahnya sedikit berbeda dari biasanya.

Ia harus bisa menemui Elgar dan jalan satu-satunya adalah menjadi pelayan yang mengantar makanan ke tempatnya. Erica sudah mengatur semuanya hingga Ia bisa membuat Dira bertugas mengantar makanan ke tempat Elgar.

Ia mengantar makanan dini hari, sesuai jadwal yang telah di tetapkan. Kakinya melangkah menuju kamar oskos yang dijaga dengan keamanan berlapis. Dira harus menunjukkan identitasnya terlebih dahulu. Untung saja Erica sudah mengantisipasinya dengan membuat kartu identitas milik Dira.

"Berhenti," ucap penjaga di lapisan utama.

Apa dia ketauan? Dira merasa gelisah. Masalah akan tambah rumit jika Ia ketauan.

"Aku belum pernah melihatmu sebelumnya," ujar penjaga itu dengan raut curiga.

"Aku...,"

The Wrath Of The Savior (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang