1-Transmigrasi Sania Nadira

1.4K 54 1
                                    

Seorang gadis remaja berjalan dengan dengan tas ranselnya. Ia bersenandung kecil sambil mendengarkan lagu Billie Eillish berjudul happier than ever dengan earphonenya. Tak lupa juga dengan mulutnya yang terus bergoyang mengunyah permen karet. Kakinya berjalan tanpa memperhatikan sekitar.

"Woy, lo gila?" Teriak pria yang sepantaran dengannya. Ia marah karena wanita itu sudah menyenggolnya hingga barang yang Ia bawa menjadi berantakan. Namun gadis itu tak berhenti walau hanya sekedar untuk minta maaf.

Gadis itu melepas earphonenya kemudian menoleh pada pria yang mengatainya gila. Sania Nadira yang biasa dipanggil Dira, gadis yang memiliki kesabaran setipis tisu dibagi sepuluh. Yaps, dia si gadis pemarah yang tak seorangpun berani mengganggu kesenangannya. Ia membuang permen karetnya lalu mendekat kearah pria itu. Ia salah berurusan dengan orang.

"Apa kau bilang? Gila? SIAPA YANG GILA?" Tanya Dira sambil mengangkat krah baju pria itu. Jangan lupa seringaian diwajahnya yang membuat siapapun yang melihat akan bergirdik ngeri. Ia menatap kesekeliling lalu kemudian kembali menatap pria yang mengatainya gila. Amarahnya sudah sampai pada puncaknya dan seringaiannya semakin tajam.

"A-aku" jawab pria itu dengan terbata. Ia menelan salivanya dengan keringat yang sudah membanjiri wajahnya. Bagaimana tidak, saat ini tubuhnya melayang karena Dira mengangkat krah bajunya dengan satu tangan dan tubuhnya juga terangkat keatas. Sangat mustahil seorang wanita memiliki kekuatan otot seperti itu. Dia seperti monster.

"Pintar" ujar Dira. Kemudian Ia melempar tubuh pria itu hingga terhempas kuat kelantai. Tentu saja akan meninggalkan lembam nantinya.

Orang-orang yang melihat kejadian itu menatap Dira dengan penuh ketakutan. Mereka berbisik-bisik satu sama lain. Ada juga yang berjalan menghindar dari Dira.

"Ct.. ct.. ct.., membosankan" gumam Dira sambil kembali memasang earphonenya dan menghiraukan orang-orang yang menatapnya penuh ketakutan.

Begitulah kehidupan yang setiap hari Dira jalani. Menjauh dari orang-orang dan sibuk dengan kesenangannya sendiri. Saat ini Dira sedang berada di bangku perkuliahan.

Tak ada yang spesial bagi Dira. Ia hanya ingin menjalani hari dengan normal dan tenang. Hidupnya serasa dihantui setiap kali Ia mencapai alam mimpinya. Seperti saat ini. Ia gelisah dalam tidurnya dan keringat membasahi wajahnya. Ia terbangun dari tidurnya dan melihat air matanya mengalir deras. Entah apa penyebabnya setiap kali tidur Ia memimpikan hal yang sangat tragis. Ia tidak bisa berbuat apa-apa dan hanya bisa melihat kejadian tragis itu berulang-ulang kali selama hidupnya.

"Kesialan apa yang aku dapat sampai saat istirahatpun selalu tersiksa" gerutu Dira.

Ia beralih ke wastafel di kamarnya dan mencuci wajahnya yang dibanjiri air mata. Ia menatap wajah cubby miliknya di kaca. Kesalahan apa yang Ia perbuat di masa lalu sampai-sampai seumur hidupnya hanya di penuhi dengan rasa takut dan rasa bersalah. Hidupnya juga berada jauh dari orang-orang yang Ia sayangi. Tunggu, apakah ada orang yang Ia sayangi? Sepertinya tidak, karena separuh hidupnya penuh dengan amarah.

Ia hidup seorang diri tapi dia bukan berarti Ia anak broken home atau di buang orang tuanya. Dia memiliki keluarga lengkap dan sangat menyayanginya. Dia hanya ingin menjalani hidup sendirian tanpa ada seorang pun di dekatnya. Dia memberontak dan kabur dari rumah sejak Ia SMA. Hingga saat ini, meskipun masih menggunakan fasilitas orang tuanya.

Ting..tong...
Bel apartemennya berbunyi menandakan ada orang di depan pintu kamarnya. Dira berjalan menuju pintu kemudian membuka pintunya dengan emosi yang mulai meledak. Siapa yang berani mengganggu hidup tenangnya disiang bolong ini.

"SIAPA?" teriak Dira sambil menahan amarahnya. Ia mengerutkan keningnya heran, baru pertama kalinya Ia melihat wajah orang itu.

Orang itu hanya diam tanpa menjawab pertanyaan Dira. Ia meraih tangan Dira kemudian tersenyum. Seberkas cahaya putih menyilaukan pandangannya hingga Dira menutup mata.

The Wrath Of The Savior (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang