Prolog

39.7K 708 23
                                    

WAJIB FOLLOW, VOTE AND KOMEN !!!



happy reading sengg...

***

Malam itu, di ruangan luas yang diterangi lampu kerlap-kerlip banyak manusia berbeda gender menari bersama menghilang kan penat pikiran mereka. Meliuk-liuk kan badan sesuka hati dengan baju seksi nya, tempat yang di beri nama club itu sangat ramai dengan suara musik dj, dentuman musik yang berisik namun dapat menghilangkan beban pikiran. Di salah satu kursi depan bartender ada seorang gadis remaja yang duduk dengan segelas minuman di tangan nya. Sudah sejak tadi gadis itu duduk seorang diri tanpa berniat untuk bergabung dengan manusia-manusia yang lain.

Huff

Gadis remaja itu menghela nafas panjang entah apa yang sedang mengusik pikirannya. Kembali dia meminum minuman nya hingga tandas dan mengisi nya kembali.

Sebenarnya ini adalah pertama kalinya dia datang ke tempat seperti ini, entah apa yang ada dipikiran nya sampai memilih untuk datang ke tempat yang sebelumnya belum pernah dia datangi. Gadis itu diam termenung dengan gelas yang ada di tangan nya.

"Hey" Panggil seseorang menepuk pundak nya dari belakang, untung saja dia tidak sedang meneguk minuman panas itu. Gadis itu hanya menolehkan kepala tanpa mengatakan apapun.

Gadis yang menepuk nya tadi duduk di kursi sebelah kiri diikuti gadis yang lain yang duduk disebelah kanan nya, mereka adalah teman-teman dari gadis itu.

"Ngapain lo kesini, lo gak takut ketauan sama dia. Untung lo ngabarin kita jadinya kita langsung ke sini buat nemenin lo" Ucap salah satu nya yang duduk di sebelah kanan nya.

"Hm, bisa berabe kalau lo sampe gak sadar terus ada om-om yang seret. Ih ngeri" Ucap yang lain bergidik ngeri. Gadis itu hanya diam tanpa menjawab apapun.

Dia menuangkan kembali minuman ke dalam gelas, belum sempat meneguk nya ada sebuah tangan kekar yang merebut nya, gadis itu menolehkan kepala diikuti oleh kedua teman yang berada di kanan dan kiri nya.

Kedua nya membulatkan mata nya terkejut berbeda dengan gadis itu yang diam menatap laki-laki di depannya. Sepertinya laki-laki itu sedang menahan amarah terlihat dari urat-urat leher nya yang menonjol dengan genggaman tangan yang sangat erat seperti siap memukul apapun yang ada didepan nya. Nafas nya memburu, tatapan nya sangat tajam menatap gadis didepan nya.

Tetapi dengan santai nya gadis itu membalikkan badan menghiraukan laki-laki yang jelas menahan amarah di belakang nya. Kedua gadis itu pergi dari sana setelah mendapat tatapan tajam dari sang empu seolah menyuruh mereka untuk pergi.

"Lepas" Ucap nya sinis saat tangan nya di genggam oleh laki-laki itu.

"Ikut gue" Tekan laki-laki itu yang di balas gelengan kepala. Tanpa mendengar penolakan dari gadisnya dia mengangkat gadis itu untuk pergi dari sana, dia tidak menghiraukan teriakan dan pukulan di punggung nya.

Sesampainya di basement dia menurunkan gadis itu, seperti gadis didepannya ini sudah mabuk terlihat dari cara berdiri nya yang tidak tegak.

Laki-laki itu menatap tajam ke arah gadis didepan nya tanpa mengatakan apapun.

"Apa" Ucap gadis itu sinis.

"Gue belum mau pulang, jadi mending lo pergi dari sini" Belum sempat melangkah, gadis itu kembali di angkat memasukan nya ke dalam mobil di belakang diikuti olehnya.

"Lepas! gue mau keluar, cepet buka pintunya"

"Buka pintu nya, kenapa lo kunciin gue disini"

"Buka"

Gadis itu terus berusaha membuka pintu mobil di samping nya, memukul laki-laki di depan nya dengan brutal.

"Bukain, lo kenapa sih gue mau keluar. Gue gak mau sama lo, lo jahat" Ujar nya dengan mata berkaca-kaca.

"Bukain! Gue aduin ke Ayah ya" Ancam nya dengan mendelik kan mata. Laki-laki di depan nya menaikkan sebelah alisnya dengan senyum smirk di bibirnya, mengejek.

Laki-laki itu mengikis jarak di antara kedua nya, semakin mendekat pada gadis itu sampai bisa merasakan nafas masing-masing.

"Jauh-jauh" Ucap nya menahan dada laki-laki itu agar masih ada jarak yang tersisa diantar mereka.

"Kenapa main nya sampai kesini, hm?" Ucap laki-laki itu dingin. Gadis itu menegang saat pipi nya dielus dengan lembut, jantung nya seakan akan ingin lepas dari tempat nya. Aroma yang berasal dari laki-laki didepan nya ini sangat membuatnya gila, aroma mint nya yang khas.

"Gak usah ikut campur, lo bukan siapa-siapa" Mendengar ucapan itu, laki-laki didepan nya menggeram marah.

"Bukan siapa-siapa ya" Ucap nya terkekeh.

"Iya! Lo bukan siap-- Hmphht"

Kedua mata gadis itu membola saat tiba-tiba bibir nya dikunci dengan bibir laki-laki didepan nya. Gadis itu berusaha melepaskan diri dengan memukul dada laki-laki itu tapi dia tidak bereaksi apapun, dia tetap memakan bibir nya kasar.

"Hmphht L-lepashh"

"L-lepasinhh"

"S-samuel l-lepashh"

Puas dengan bibir gadisnya Samuel melepaskan tautan bibir mereka, deru nafas gadis didepan nya sangat cepat seakan meraup semua oksigen yang tadinya terjeda karena ciuman mereka. Mata gadis didepan nya berkaca-kaca.

"Jangan pernah lo ulangin kata-kata itu lagi" Ucap nya dingin tepat didepan bibir gadisnya.

Gadis didepan nya menangis, memukul dada laki-laki itu meraung-raung dengan mengatakan kalau laki-laki didepan nya sangat jahat.

"Lo jahat! Gue gak mau lagi sama lo, lo jahat" Samuel terkekeh.

"Ayo pulang" Setelah memindah kan gadisnya untuk duduk disamping kemudi, Samuel masuk ke dalam mobil menghidupkan mobil nya.

to be continued...



*+:。.。 。.。:+*WARRIOR*+:。.。 。.。:+*

。:+*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SAMUEL WIRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang