WAJIB FOLLOW, VOTE AND KOMEN !!!
•
•
•happy reading seng...
***
"Want to dance with me?"
Alice sempat terkejut beberapa saat, saat melihat Samuel yang mengulurkan tangannya, mengajak dirinya untuk berdansa bersama. Sebelum menerima uluran tangan itu, Alice tersenyum tipis yang juga dibalas senyum tipis oleh Samuel.
Samuel mengarahkan tangan kanan Alice untuk berada di pundaknya lalu dia meletakkan tangannya sendiri dipinggang Alice, dengan tangan keduanya yang saling menaut. Samuel melangkahkan kaki nya lebih ketengah, diikuti oleh Alice. Mereka mulai berdansa mengikuti irama lagu yang terdengar. Melangkahkan kakinya kekanan dan kekiri, maju dan mundur bersamaan.
Sampai dimana tiba saatnya pertukaran pasangan, Alice melepas kan tangan kanannya dari pundak Samuel, tapi apa ini? Dia mengernyit kan keningnya saat tautan tangannya tidak Samuel lepas, bahkan lilitan di pinggangnya semakin mengerat yang membuat jarak antara mereka semakin dekat. Bahkan orang yang ada disamping keduanya tidak Samuel hiraukan, tatapannya fokus pada objek didepan nya, Alice, gadisnya. Jadilah kedua orang berbeda gender itu yang mengalah dan menjadi pasangan dansa. Harus! Karena sudah jelas Samuel tidak akan melepaskan Alice pada siapapun. Dia tidak rela jika ada orang lain yang bisa mendekap erat pinggang Alice. Hah tidak akan pernah, bahkan dimimpi sekalipun tidak akan dia biarkan gadisnya berada di dekapan orang lain.
Acara dansa selesai, selama itu pula Samuel tidak melepas Alice meski pertukaran pasangan terjadi beberapa kali. Setelah acara dansa selesai, semua kembali bersenang-senang dengan teman-teman yang lain. Semuanya hadir malam ini, dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas, semua jurusan.
Samuel menarik tangan Alice pelan untuk mengikutinya. Dia membawa Alice agar selalu bersamanya. Masa bodo meski Alice sudah menatap kesal padanya saat ini, yang jelas dia tidak rela jika orang lain menatap liar pada gadisnya. Ah rasanya dia ingin sekali mencium bibir Alice disini, agar semuanya tau jika Alice adalah gadisnya, hanya miliknya.
Samuel membawa Alice menuju ruangan dimana teman-teman nya berada. Di sebuah tempat yang sudah terdapat sofa disana. Yah! Samuel sudah menyiapkan nya untuk pribadi. Biarkan diluar sana semuanya bersenang-senang.
Samuel mendudukkan Alice di salah satu sofa disana, Alice memberontak tapi Samuel tidak menghiraukan nya. Lalu dia menyusul duduk disampingnya.
Alice menatap semua sudut dalam ruangan yang kini dia tempati ini. Hanya ada sofa, meja, juga banyak sekali minuman. Didepan sana juga ada semacam layar dari LCD. Apa bisa menonton? pikirnya.
Didalam ruangan itu hanya ada Samuel dan teman-temannya, dan dia adalah perempuan sendiri. Ah tidak bisa! Dia tidak mau jadi perempuan sendiri disini. Apa dia harus mengajak kedua temannya? Apakah Samuel akan memperbolehkannya? Alice menatap kearah Samuel yang kini tengah memainkan ponselnya dengan gelas minuman di tangannya. Samuel yang peka mengalihkan tatapannya dari ponsel, menatap Alice.
"Kenapa?" Alice maju sedikit, semakin mendekat kan diri kearah Samuel, dia berniat untuk mengucapkan dengan cara berbisik.
"Jesika sama Lora boleh kesini gak?" Samuel diam. Sampai akhirnya dia mengangguk membuat Alice langsung senang. Dia ingin bangkit untuk memanggil kedua temannya tapi tidak jadi karena ditahan oleh Samuel. Alice mengernyit kan keningnya bingung. Katanya boleh?.
"Ditelfon bisa kan?" Ouh. Alice hanya menganggukkan kepala dengan mulut berbentuk O. Dia kembali duduk untuk menghubungi kedua temannya agar segera kemari. Saat ini dia sangat canggung. Apalagi dia belum sempat meminta maaf karena masalah waktu itu. Apa sekarang saja? Ah tidak tidak, ini bukan waktu yang tepat. Ah dia malu, masa bodo, lebih baik dia diam saja. Buat temen-temen Samuel gue minta maaf ya. Ucapnya dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUEL WIRATAMA
Random"Udah gue bilang kan, sekali pun bekas lo pasti gue makan" Samuel Wiratama, ketua dari salah satu geng motor yang ada di Jakarta 'Warrior'. Samuel memiliki pesona yang dapat memikat kaum hawa. Tapi Samuel memiliki tempramen yang buruk, galak, kasar...