SW_15

8.2K 179 0
                                    

WAJIB FOLLOW, VOTE AND KOMEN !!!



happy reading sengg...

***

Di pagi yang hampir menuju siang ini seperti nya tidak ada tanda-tanda panas nya matahari. Karena terlihat di atas langit sana awan yang awal nya cerah kini sedikit mendung, matahari yang harus nya terang dan panas kini tertutupi oleh awan hitam. Hanya mendung, belum hujan. Mendung belum tentu hujan bukan?.

Kini jam sudah menunjukkan pukul 10.20 seharusnya matahari sudah mulai menyengat, tapi saat ini tidak. Matahari yang tertutup awan membuat udara sedikit sejuk meski di siang hari. Alice dan kedua teman nya saat ini sedang berada di salah satu mall di Jakarta sesuai dengan janji mereka saat itu. Mereka sudah berkeliling di sana sekitar satu jam yang lalu, tapi tetap saja tidak ada raut lelah di wajah mereka malah sebaliknya, mereka tetap bersemangat mengelilingi mall. Berjalan kesana kemari, kini mereka sudah memegang bag masing-masing ditangan mereka.

"Mau kemana lagi kita?" Celetuk Jesika. Saat ini mereka tengah berada di cafe dalam mall, mengistirahatkan diri dengan menyantap es krim.

"Nonton?" Tanya Alice.

"Boleh, gimana jadi nonton nih?" Kedua nya mengangguk. Mereka ingin mengistirahatkan tubuh dan otak mereka sebelum besok kembali bersekolah kembali dengan bersenang-senang di hari weekend. Hari weekend memang hari yang sangat menyenangkan untuk mereka yang sekolah dan kerja. Tidak untuk pengangguran, karena menurut mereka semua hari sama saja karena semua hari adalah hari weekend menurut mereka.

Mereka berceloteh ria sampai dimana salah satu dari mereka diam dan fokus dengan dua manusia didepan sana. Kontan yang lain ikut diam dengan mengalihkan pandangan nya turut menatap apa yang ditatap Jesika.

Kedua nya membulat kan mata, berbeda dengan Jesika yang menatap sendu pada dua manusia di depan sana, kini kedua mata nya sudah mulai berkaca-kaca. Alice dan Lora gelagapan saat mengetahui gadis didepan nya akan menangis.

"Jes jes, jangan tantrum disini plis" Ujar Lora gelagapan, sontak kedua nya bertambah panik saat melihat Jesika yang hanya diam dengan mata berkaca-kaca. Sepertinya ini serius, batin mereka.

"Apaan sih gue gak papa kali" Ucap nya mengusap kasar air mata yang jatuh membasahi pipi nya.

"Kapan kita nontonnya? Sekarang aja gimana?"

"Boleh boleh, ayo ayo kita nonton sekarang aja"

"Iya ayo sekarang aja"

Kedua nya buru-buru untuk pergi dari sana berbeda dengan Jesika yang lemas, melangkah dengan gontai. Tiba-tiba langkah ketiga nya berhenti saat ada seseorang yang memanggil nya dari belakang. Kontan ketiga nya berbalik secara bersamaan, disana ada beberapa laki-laki yang berdiri tegak menatap ke arah mereka dengan satu gadis ditengah-tengah mereka.

Alice dan kedua teman nya tetap diam saat sekumpulan manusia didepan nya melangkah kan kaki nya menuju tempat mereka berada.

"Wih healing juga cantik?" Celetuk Azka saat sampai di hadapan ketiga nya.

Ketiga nya diam tidak menyahut, Jesika menunduk kan kepala. Sedang kan Alice menatap manik mata hitam legam didepan nya yang sejak awal melangkah kearah mereka, menatap nya intens tanpa mengalihkan tatapan nya sedikitpun.

SAMUEL WIRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang