SW_30

7.3K 161 5
                                    

WAJIB FOLLOW, VOTE AND KOMEN !!!



happy reading seng...

***

Seorang gadis dengan pakaian pelayan masuk kedalam suatu ruangan VIP yang ada didalam hotel tempat dimana diadakan nya pesta. Tidak lupa dengan nampan yang berisi minuman dikedua tangan nya. Pelayan itu meletakkan nampan diatas meja lalu memberikan minuman pada semua orang yang ada diruangan itu. Jus untuk para gadis dan minuman beralkohol untuk para lelaki. Tenang saja, mereka memesan alkohol dengan kadar tidak terlalu tinggi, karena mereka tidak ingin mabuk saat ini.

Alice merasa aneh saat menatap pelayan yang kini memberikan minuman padanya dan semua temannya. Atau hanya padanya pelayan ini bersikap aneh?. Alice merasa pelayan ini tengah gemetar, bahkan saat menyimpan minumannya tangannya gemetar. Tatapan matanya pun seperti tidak tenang. Ada apa?.

Alice mengernyitkan keningnya, ada yang aneh. Alice terus menatap pelayan itu sampai menghilang dibalik pintu. Sebelum pergi pelayan itu menatapnya —seperti mengisyaratkan sesuatu. Entah apa? Alice tidak mengerti. Cukup lama Alice diam memikirkan tentang ada apa dengan pelayan itu? Sampai Lora yang ada disamping nya memanggil namanya. Cukup kalian ketahui, jika permainan truth or dare yang mereka mainkan belum selesai. Tadi saat Alice menjawab pertanyaan dari Samuel, sempat membuat ruangan itu heboh karena jawaban yang dia berikan. Teman Samuel yang bersorak heboh, juga Lora dan Jesika yang menyerang nya dengan banyak pertanyaan. Membuatnya mati kutu karena tidak dapat menjawab pertanyaan dari kedua temannya. Sedangkan Samuel? Hah! Dia malah duduk dengan tenang, tidak lupa dengan senyum menyebalkan khas laki-laki itu. Alice sudah ingin pergi dari sana, tapi kedua temannya melarang dan berjanji tidak akan membahas lagi disana, tidak tau nanti.

***

"S-saya sudah m-melakukan perintah y-yang n-nona mau" Ujar gadis dengan pakaian pelayan. Gadis yang disebut nona itu menunjukkan senyum miring nya mendengar ucapan dari pelayan rendahan dihadapan nya itu.

"Bagus"

"Nih bayaran buat lo" Ujar Gadis itu memberikan uang entah berapa pada pelayan dihadapan nya.

"Jangan pernah buka mulut, kalau lo gak mau terjadi sesuatu sama keluarga lo" Lanjutnya. Pelayan itu mengangguk, lalu pergi dari sana setelah diusir oleh gadis yang dia sebut nona.

Gadis itu tersenyum licik, "Tunggu pembalasan gue! Gue bakalan bikin lo malu, sampai gak berani nunjukin wajah lo didepan banyak orang".

***

Didalam ruangan, mereka melanjutkan permainan sembari meminum minuman yang mereka pesan. Alice mengambil gelas yang berisi jus itu. Sebenarnya bukan jus, tapi minuman coklat. Dia meneguk nya hingga sisa setengah lalu menyimpan nya kembali diatas meja. Tidak ada yang aneh, rasanya enak. batinnya.

"Asek, ayo Gi cepetan truth or dare" Desak Hafiz saat ujung botol yang dia putar mengarah pada Gio. Gio yang awalnya fokus dengan ponselnya, berdecak tak suka. Menatap sinis pada Hafiz yang dibalas juluran lidah oleh sang empu.

"Truth"

"Gak usah aneh-aneh pertanyaan lo!" Lanjutnya saat melihat Hafiz yang tersenyum miring padanya.

"Gak aneh, tenang aja" Balas Hafiz santai. Dia bisa melihat tatapan tajam yang Gio berikan padanya. Tapi, masa bodo. Biarkan saja, toh tidak akan ada masalah. Hari ini mereka harus bersenang-senang. "Lo punya mantan berapa?" Tanya Hafiz sembari memainkan kedua alisnya keatas dan kebawah. Gio yang mendapat pertanyaan itu berdecak. Ck.

SAMUEL WIRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang