SW_31

1.4K 37 0
                                    

WAJIB FOLLOW, VOTE AND KOMEN !!!



happy reading seng...

***

Samuel meletakkan gadisnya diatas ranjang disalah satu kamar hotel yang mereka datangi. Kini gadisnya sudah terlelap setelah dimandikan. Eh! Bukan mandi yang itu, jangan berpikir yang aneh-aneh yeorobun. Samuel hanya mengguyur air dingin pada Alice dengan pakaian lengkap yang masih gadis itu pakai. Setelahnya baru dia memanggil pembantu rumahnya untuk menggantikan pakaian gadisnya. Yah! Samuel memanggil Bi Siti untuk datang kemari. Dia tidak percaya dengan orang lain, apalagi di saat seperti ini.

Samuel menyelimuti Alice sampai dada. sehingga hanya wajah gadis itu yang terlihat. Dia khawatir, takut gadisnya kedinginan. Karena tadi dia mengguyur nya dengan air dingin. Samuel meraup wajahnya, menghela nafas kembali. Dia kembali teringat dengan ciumannya bersama Alice. Bagaimana Alice yang melanjutkan ciuman kedua dengan agresif. Tapi konyolnya gadis itu malah terlelap, hal itu membuat Samuel terkekeh.

Setelah memastikan Alice tidur dengan nyaman, dia berjalan untuk keluar dari kamar hotel itu. Setelahnya dia mengunci pintu dari luar. Takutnya ada yang masuk tanpa sepengetahuan nya. Tenang saja, dia sudah meninggalkan kunci cadangan untuk gadisnya yang dia simpan dimeja nakas.

Samuel melangkahkan kakinya melewati kodidor yang sepi. Dia berniat untuk pergi ke ruang CCTV untuk memeriksa. Keempat teman Samuel sudah lebih dahulu pergi kesana, tidak lupa dengan kedua teman Alice yang mengikuti. Sebenarnya Lora dan Jesika ingin menemani Alice dikamar, tapi Samuel melarang. Katanya biarkan Alice istirahat.

Semua pasang mata yang ada didalam ruangan CCTV mengalihkan pandangan nya kearah pintu saat Samuel membuka pintu itu.

"Gimana?" Tanya nya setelah berada disamping Gio. Samuel tersenyum miring saat Gio menganggukkan kepala nya. Ck, mudah sekali baginya jika ingin tau sesuatu. Apalagi hanya seperti orang-orang sampah yang mencoba mencari masalah dengannya. Jujur saja, Samuel merasa orang itu bodoh karena dengan berani nya dia mencari masalah diarea kekuasaan miliknya.

Petugas CCTV yang awalnya duduk di kursi depan layar yang menunjukkan setiap sudut dari hotel dengan 30 lantai itu bangun. Membiarkan Tuannya untuk duduk dan memeriksanya sendiri. Bukannya apa, karena memang Samuel sendiri yang ingin.

Samuel menatap tajam pada layar yang ada didepan nya. Dimana ada dua orang gadis berbeda penampilan, sepertinya seumuran. Samuel dapat melihat dengan jelas gadis dengan dress ketat yang menunjukkan belahan dadanya, dress berwarna hitam sesuai dengan tema. Gadis itu memberikan segepok uang pada gadis dengan pakaian pelayan dihadapan nya. Samuel menggeram marah, kedua tangan nya mengepal, giginya bergemeletuk, tatapannya tajam mengarah pada gadis dengan dress hitam ketat itu.

"Bawa cewek murahan itu ke markas" Ujar Samuel dengan pandangan tetap mengarah pada layar dihadapan nya. "Jangan lupa pelayan itu" Lanjutnya.

Matilah mereka berdua. Apa mereka tidak punya otak untuk berfikir? Bagaimana bisa mereka berdua dengan beraninya mencari masalah dengan Samuel. Ck, bodoh sekali. Mencari masalah dengan gadisnya sama saja mencari masalah dengan Samuel. Tidak ada yang boleh mengusik miliknya, siapapun!. Jika ada, maka bersiaplah untuk berhadapan langsung dengan Samuel. Dia tidak akan membiarkan siapapun yang sudah berani mengusik gadisnya hidup dengan tenang.

***

Gadis yang terlelap diatas ranjang, kini mulai membuka matanya secara perlahan. Matanya menyipit karena sinar lampu yang ada diruangan yang sedang dia tempati. Gadis itu mengernyitkan keningnya. Menatap ke segala arah, asing.

SAMUEL WIRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang