SW_34

7.4K 159 4
                                    

WAJIB FOLLOW, VOTE AND KOMEN !!!



happy reading seng...

***

Suasana dipagi hari ini sangatlah dingin. Karena sepertinya matahari tidak ingin menunjukkan wujudnya. Sejak tadi, matahari tidak terlihat. Langit pagi yang biasanya cerah, kini berganti menjadi mendung. Sepertinya hujan akan turun dengan derasnya. Karena terlihat dari dalam kelas, jika rintik sudah mulai berjatuhan.

Jam pelajaran sudah dimulai sejak tiga jam yang lalu. Kurang dua jam lagi bel istirahat berbunyi. Di dalam kelas dua belas mipa satu dijam ketiga ini adalah pelajaran biologi. Kelas itu sepi, sunyi, tidak ada suara sedikitpun. Bukan karena guru mapelnya yang killer, tapi karena adanya Samuel. Sepertinya laki-laki itu sedang di mood yang tidak baik. Karena sejak sampai dia diam dengan tatapan tidak enak. Sebenarnya Samuel memang begitu, hanya saja hari ini auranya berbeda, sangat berbeda. Itulah mengapa, meski didalam kelas itu tidak ada guru. Kelas itu tetap tidak berisik. Bahkan ada beberapa yang memilih keluar karena tidak betah dan takut dengan aura Samuel.

"Keluar"

Samuel menolehkan kepala nya pada Gio yang berada disamping nya. Tanpa menjawab apapun, Samuel langsung bangkit setelah mendengar ucapan Gio. Keduanya keluar dari kelas, Gio berniat untuk mengajak Samuel ke rooftop. Karena sepertinya jika laki-laki itu tetap dikelas mungkin nanti semua temannya akan keluar untuk menghindari amukan Samuel. Jadi lebih baik mereka berdua saja yang keluar. Lagipula didalam kelas selama dua jam sangat membosankan.

Keduanya sudah sampai di rooftop, gedung paling atas yang ada disekolah Cempaka. Keduanya langsung memasuki ruangan yang ada disitu. Sepi, sunyi karena tidak ada siapapun sebelum mereka berdua yang datang.

"Ada masalah?" Tanya Gio setelah mendudukkan bokongnya disalah satu sofa yang ada disana. Samuel yang mendengar pertanyaan dari Gio pun mengernyit kan keningnya. Lalu menggelengkan kepala sebagai jawaban atas pertanyaan Gio.

"Gue kenal lo gak cuma setahun dua tahun Sam" Celetuk nya. "Gue ngerti banget kalau sekarang lo ada masalah. Atau mungkin ada yang sesuatu yang ganggu pikiran lo?" Lanjutnya dengan pertanyaan diakhir ucapannya. Hening, keduanya diam. Gio diam menunggu jawaban Samuel.

"Cuma masalah kecil" Jawabnya setelah terjadi keheningan beberapa detik. Gio menganggukkan kepala, mengiyakan ucapan temannya itu. Biarlah jika memang Samuel tidak mau menceritakan masalahnya.

Brakk

Samuel dan Gio terlonjak kaget saat mendengar pintu yang dibuka dengan kasar dari luar. Setan. Ternyata ketiga temannya.

"Ngapain lo berdua nangkring disini? Gak ngajak-ngajak lagi. Enak banget bolos berdua doang. Gak pren lo" Ck. Kontan Gio dan Samuel berdecak mendengar omelan yang keluar dari mulut Azka. Selalu saja begitu.

"Bolos lu berdua ye?"

"Jamkos" Jawab Gio. Ketiganya menganggukkan kepala. Lalu menyusul keduanya untuk duduk disofa. Sebelum duduk, Hafiz mengambil beberapa minuman kaleng untuknya dan teman-temannya. Ngobrol doang? Gak etis banget.

"Gue liat-liat muka lo keras amat dari pagi tadi"

"Lah, muka si Samuel kan emang gitu Zak anjing" Celetuk Hafiz dari arah dapur.

"Beda"

"Beda dikit doang. Menurut gue auranya aja yang nambah suram" Samuel menatap tajam pada Hafiz yang mengatakan auranya suram. Berani sekali bocah itu. Sedangkan sang empu malah cengengesan.

SAMUEL WIRATAMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang