MONARCH

5.3K 117 11
                                    

hai kembali lagi kita bertemu di kisah Alldari dan Alice mungkin kalau kalian udah baca yang morning Esder bakal tau siapa kedua manusia tampan dan cantik ini.

Di sini aku akan menuliskan kisah dari Alldari dan Alice yang berjudul MONARCH.

Ayo jangan lupa follow dan kasih bintang ya biar aku semangat lihat antusias kalian dengan cerita ku.

PROLOG

"Aku bukan milik mu!". Bentak Alice dengan kuat.

"aku tidak butuh penolakan mu, tanpa persetujuan siapa pun, semua yang aku inginkan bisa ku dapatkan". Alldari berjalan mendekati Alice yang juga Mundur sampai punggungnya menyentuh lemari kamar Alldari.

"Ingat, Aku pemilikmu". Lanjut Alldari dengan suara beratnya sambil mengelus pipi mulus Alice yang ketakutan dengan tatapan Alldari saat ini.

Alice mengepalkan tangannya, dengan air mata yang hampir jatuh dari pelupuk matanya, mempertahankan harga dirinya di depan Alldari.

"jangan menahanya Menangis lah, aku menyukainya". Ucap Alldari menyeringai melihat Alice yang tidak menjatuhkan air mata.

"aku tidak akan menangis untuk manusia seperti mu". Jawab Alice dengan berani.

"teruslah melawan ku Bella". Ucap Alldari.

"Ini hidup ku dan milik ku, kau ga berhak melarang ku ini dan itu". Alice berusaha tetap melawan pada Alldari.

"haruskah aku melakukannya agar kau tunduk pada ku, hm?". Tanya Alldari mengancamnya , mulai mengarahkan tangannya ke leher Alice, seketika membuat gadis cantik itu mulai panik, paham apa maksud dari ancaman Alldari.

"buka pintunya aku mau pulang". Alice mengalihkan pembicaraannya menyingkirkan tangan Alldari yang ada di lehernya.

"menangis lah sambil bermohon, akan ku buka pintunya". balas Alldari menatapnya tajam.

"aku ga mau, buka pintunya kak".

"Kalau begitu kita akan terus di sini, sampai kau bermohon kepada ku Bella". ancam cowok itu berjalan ke arah single sofa duduk sambil menyilangkan kakinya menatap ke arah Alice yang berdiri di dekat lemari.

Alice mengepalkan tangannya, dia tidak mau menjatuhkan harga dirinya di depan Alldari dengan bermohon pada cowok itu, tapi kalau tidak melakukannya dia akan terjebak di dalam kamar Alldari, sedangkan Alice harus pulang malam ini, atau amberly akan memukulnya habis habisan.

"tidak sanggup?". Tanya Alldari mulai menyalakan rokoknya dan menghisap benda pembuat candu itu. Alice memejamkan matanya sebentar mengepalkan tangannya dengan erat, hanya itu cara satu satunya dia bisa keluar dari tempat ini.

"ku mohon kak, tolong buka pintunya". ucap Alice dengan pasrah sambil mengepalkan tangannya dengan kuat, mengalirkan rasa kesalnya selalu kalah dari Alldari tidak bisa berbuat apa apa.

"come here".

"aku sudah memohon, jadi tolong buka pintunya sekarang". alice menjawab mulai emosi dan kesal gadis ini tidak mau mendekat ke arah Alldari.

"come here Lawrence". ulang Alldari berbicara dengan suara baritonnya harus kalian ketahui kalau cowok ini sudah memanggil Alice dengan sebutan Lawrence, saat itu juga Alldari benar benar sudah marah.

merasa Alldari yang sudah marah, dengan pasrah dan berat hati Alice berjalan menujunya, dan berdiri tepat di depan Alldari yang menatap Alice dengan tatapan dingin.

"kau sangat pembangkang!!". ujarnya melempar begitu saja rokoknya yang masih menyala ke arah lantai.

Alice hanya diam berdiri menatap Alldari berusaha untuk tidak terlihat takut, memberikan tatapan menantang ke arah Alldari menunjukkan dia bukan gadis lemah yang bisa Alldari tindas kapan pun.

"ambil". Alldari mengarahkan pandangnya ke lantai kembali menatap pada sang gadis.

Alice mengedarkan pandangannya dan melihat apa yang di maksud Alldari ternyata sebatang rokok yang tadi di hisap Alldari masih menyala di lantai.

"take it". ucap Alldari menatap wajah kesal Alice yang sangat dia suka.

tidak mau semakin memperpanjang masalah dengan pasrah Alice berjalan dan mengambil rokok Alldari dan kembali mengarahkan padanya.

"sudah ku ambil". Jawab Alice memegang rokok itu di antara jari jempol dan telunjuknya mengarahkan pada Alldari.

"letakkan di sana". Alldari menunjuk ke arah bak abu yang terbuat dari kaca itu, melihat apa yang di maksud Alldari langsung membuat Alice marah.

"kau tinggal meletakkannya di sana kenapa harus membuangnya dulu terus menyuruh ku mengambilnya kembali!!". jawab Alice kesal merasa di permainkan Alldari.

"memang itu guna mu berada di samping ku Bella, melakukan semua apa yang ku perintahkan". ucap Alldari menyeringai ke arah Alice. 

dengan emosi yang membuncah Alice melempar rokok itu ke arah dada Alldari menatap dengan benci padanya.

"kau bajingan sangat Alldari, aku benar benar membenci mu". ucap Alice tetap tidak menjatuhkan air matanya yang sudah di ujung pelupuk mata jika sekali saja gadis itu berkedip bisa di pastikan air matanya langsung jatuh, dan membuat Alldari semakin menyukainya dalam kutip bukan menyukai seperti halnya jatuh hati, Tapi rasa obsesinya yang tinggi pada Alice.

karena Alice yakin manusia seperti Alldari tidak memiliki hati dan perasaan karena seorang iblis tidak memungkinkan bisa jatuh cinta.


.....



panggil aku nata aja jangan author ya walau memang aku author tp lebih nyaman kalau kalian lebih enjoy dan dekat ke aku.

CUSS LANGSUNG TAMBAH KE LIBRARY KALIAN, JANGAN LUPA FOLLOW JUGA BIAR KALIAN GA KETINGGALAN DENGAN CERITA KU

SETELAH BACA JANGAN LUPA VOTE JUGA YA GUYS.

makasih buat yang udah baca dan antusia dengan cerita ini 

SEE U🖤🖤

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang