MONARCH | 35

899 62 18
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...



.....



"berhenti menangis".

Alice tidak bisa menghentikan tangisannya setelah kejadian tadi, mereka sudah tiba di basement apartemen Alldari tapi tidak keluar dari dalam mobil cowok itu.

"ke-kenapa harus kaya tadi?". Alice bertanya dengan tangisannya yang tidak berhenti.

"memang harus seperti itu". jawab Alldari menatap Alice dengan tajam. "tidak mau berhenti?". lanjut cowok itu melihat wajah Alice yang sudah memerah karena tangisannya.

bukannya berhenti Alice malah semakin menangis dengan kencang, bahkan pipi gadis itu sudah di penuhin dengan aliran air matanya.

"teruskan, aku lihatin". ucap Alldari dengan suara baritonnya.

mendengar ucapan Alldari, Alice perlahan meredakan suara tangisannya, ntah kenapa kalimat terakhir Alldari seperti ancaman untuknya.

"come here". Alldari menepuk pahanya.

Alice menolak dengan menggelengkan kepalanya, dia tidak mau pindah tempat, terlebih duduk di atas pangkuan cowok itu, bisa mengundang hal negatif pada orang lain jika posisi mereka terlihat dari luar.

tanpa menunggu waktu lama Alldari langsung mengangkat tubuh kecil itu dengan paksa dan meletakkan di atas pahanya, dengan posisi Alice yang menghadap ke depannya, kedua kaki kecil itu berada di kiri dan kanan tubuh Alldari.

"aku mau duduk di sana". protes Alice dengan suara seraknya.

"ada yang luka?". tanya Alldari memperhatikan tubuh Alice, dia khawatir saat tadi dia melepaskan pelukan Alice, gadis itu terluka.

Alice menggelengkan kepalanya, dia tidak ada terluka saat kejadian tadi, hanya shock melihat Alldari yang semarah itu, sebenarnya itu bukan hal yang mengejutkan untuk Alice karena melihat memang setiap kali ada yang menggangu Alice, Alldari akan bertindak seperti kerasukan setan tapi tetap saja Alice kaget.

"mereka menyentuhnya mu?". tanya Alldari.

"engga".

"kau memberikan nomor ponselmu?". tanya Alldari.

"emang suara mereka kedengaran sampe ke tempat kakak?". tanya Alice merasa heran, dia tau jarak tempatnya saat di ganggu tadi dengan tempat Alldari terbilang cukup berjarak dan tidak memungkinkan Alldari bisa mendengarnya karena ketiga cowok itu berbicara dengan nada suara yang tidak terlalu besar.

"iya, kau memberikan?". tanya Alldari, sebenarnya dia sudah tau Alice tidak memberikan tapi ntah kenapa dia ingin menanyakan hal itu.

"engga kak". jawab Alice, tidak mau terlalu memusingkan hal tadi.

"hal seperti itu yang aku khawatirkan, bahkan dengan pakaian tertutup kau masih di ganggu, bagaimana jika sebaliknya". Alldari menatap Alice dengan serius, gadis itu hanya diam tidak menatap ke arah Alldari.

"jangan menggunakan pakaian yang mengundang pria lain, sekali kau melanggar peraturan ku, jangan menyesal apa yang akan ku lakukan Bella". jelas Alldari, Alice tetap diam.

"tatap wajah ku kalau aku sedang berbicara!". Alldari sedikit menaikkan nada bicaranya.

"iya kak aku mengerti". Alice menatap mata meyalang Alldari.

"kita pulang ke rumah mu? atau tetap di sini?". tanya Alldari, sangat jarang dia membuat pilihan kalau tentang hal seperti ini biasanya tanpa menunggu apa pun dia akan membawa Alice ke mana pun yang dia inginkan.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang