MONARCH | 21

1.1K 67 12
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...


.......




Mendengar pengakuan Alldari, membuat Alice tidak tau ingin merespon atau menjawab seperti apa dan hanya bisa diam menunjukkan rasa terkejutnya.

"Bella".

Alice menyingkirkan tangan Alldari yang menyentuh lengannya, dia merasa tidak senang mendengar Alldari yang menyukainya, Alice tidak menginginkan hal ini.

Alice menggelengkan kepalanya, berharap ini semua hanyalah mimpi, dia tidak mau semakin terikat dengan Alldari, jika bisa mengulang waktu, dia ingin menarik kembali ucapannya saat di restoran tadi, yang mengatakan lebih baik terikat dengan Alldari dari pada dengan Markus.

"Ada apa? Jangan mengabaikan ku!". Alldari tidak suka Alice menepis tangannya.

"Aku mau pulang kak".

"Lakukan hal yang sama".

"Maksudnya?". Tanya Alice heran, tidak mengerti hal yang di maksud Alldari.

"Menyukai ku, lakukan seperti yang aku rasakan, kau harus menyukai ku juga Bella!". Alldari menginginkan Alice yang juga menyukainya.

"Kak, perasaan gitu ga bisa di paksa".

"Aku memaksa mu!".

"Aku tidak bisa". Jawab Alice menatap mata Alldari yang mulai terpancing emosi.

Raut wajah Alldari yang Semula tenang langsung berubah menjadi Alldari yang dominan, amarahnya membuncah keluar, dia tidak suka Alice menolaknya seperti ini, karena kesal melihat wajah Alice yang mulai berani menentangnya dengan cepat Alldari mencengkram leher gadis itu yang di hiasi kalung salju pemberiannya.

"Jangan menatap ku seperti itu". Ucap Alldari dengan tajam.

Dia membenci tatapan mata Alice saat ini.

"Akhh...k-kak".

Alice memegang tangan besar Alldari dengan kedua tangannya, dia ingin menyingkirkan tangan Alldari tapi tidak bisa, Alice yang menatap wajah itu melihat satu hal yang benar benar membuatnya ingin bertanya pada cowok ini, tapi dia tidak bisa, wajah gadis itu sudah semakin memerah, mungkin jika dalam beberapa saat Alldari tidak melepaskan tangannya bisa di pastikan Alice akan jatuh pingsan saat ini juga.

Dan syukur Alldari melepaskan tangannya, membuat Alice langsung terbatuk sampai membuat air matanya keluar menahan rasa panas dan sakit di lehernya, Alice pikir dia hampir pingsan, entah yang sudah ke berapa kali Alldari mencekiknya selama dia mengenal cowok ini.

"Sukai aku Bella!! KAU HARUS MENYUKAI KU!!". bentak Alldari dengan wajah merahnya.

"k-kak tenang dulu, k-kita bicarakan-..".

"Apa kau ingin merasakan peluru ini?". Dengan suara baritonnya Alldari menunjukkan kembali senjata api miliknya pada Alice, mengancam gadis itu.

"KAK ALL!".

"Katakan kau menyukai ku Bella!!".

Alice diam, menatap wajah Alldari dengan tajam dan satu hal yang sedari tadi dia tebak Alldari memiliki Alter Ego, Alice bisa mengetahui ini karena dulu pamannya memiliki Alter Ego dan persis seperti Alldari yang bisa dalam satu detik merubah sifatnya di depan seseorang.

"k-kak kau memiliki Alter Ego?". Tanya Alice dengan takut, ntah kenapa kalimat ini keluar dari mulutnya, Alice berpikir mungkin malam ini bisa menjadi hari terakhirnya kalau Alldari benar benar menembaknya.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang