MONARCH | 44

721 59 11
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...




.....




"Lo sakit?". tanya Ella pada Alice yang sedari tadi hanya diam.

"Alice ga selera makan? apa mau aca beli yang lain?". freesya ikut khawatir.

"engga, gue cuma kecapean aja semalam begadang". jawab Alice seadanya, benar dia begadang tidak bisa memejamkan matanya saat berada di apartemen Alldari, memang keduanya tidak tidur bersama hanya saja Alice selalu merasa takut dan khawatir berada di dekat Alldari semenjak ancaman luar biasa cowok itu.

"tapi muka Lo pucat banget lice". Ella menyentuh kening Alice dan kaget Alice ternyata demam.

"Lo demam Alice!". heboh Ella berdiri dari tempatnya.

"bentar lagi juga sembuh". jawab Alice dengan pelan.

"kita ke UKS ya Alice". ajak freesya.

"gue mau ke kamar mandi dulu". ucap Alice berjalan dengan pelan, belum sampai dia keluar dari pintu kantin Alice sudah terjatuh dan tidak sadarkan diri.

"Alice!!". teriak feeesya dan Ella bersamaan langsung menuju pada Alice.

"lice!! Alice bangun, hey!!". Ella menyentuh pipi Alice, sedangkan freesya langsung menelpon ivander.

"ian ian, tolongin aca, eh.. bukan bukan, maksudnya tolongin Alice, bilang ke Kak Alldari, Alicenya pingsan, cepetan ian!!". heboh freesya bahkan ivander belum mengeluarkan suaranya sama sekali tapi gadis itu lansia mematikan sambungan teleponnya.

freesya tidak memiliki kontak Alldari atau teman teman ivander, itu semua ulah dari Ian yang melarang menyimpan kontak pria lain selain dia dan papa freesya.

saat Ella dan freesya berusaha untuk mengangkat Alice, banyak murid yang ingin membantu tapi di cegah oleh Ella dengan cepat.

"jangan!! jangan ada yang sentuh Alice! gue bukan ga suka, tapi Lo semua bisa kena masalah nolongin dia!!". tegur Ella pada siswa laki laki yang ingin membantu mereka.

"kita niat baik mau nolongin Lo semua, Lo berdua ga bakal bisa bawa dia ke-..." ucapan murid itu langsung terpotong karena jawab freesya.

"bisa diam ga sih!! kalau kalian sentuh Alice kak Alldari bakal potong rambut kalian!!". jawab freesya membuat Ella heran.

"kenapa rambut anjir!!". balas Ella geram melihat kebodohan freesya.

"eh.. maksud aca potong tangan kalian, pokoknya jangan deh, aca peringatin ya!". balas freesya dengan wajah berusaha garang.

"jauh banget rambut ke tangan bocil!! nasib banget punya temen tolol begini". jawab Ella, kedua gadis itu akhirnya membopong tubuh Alice dengan susah payah menuju UKS.

akhirnya mereka berdua berhasil membawa tubuh Alice ke UKS, mereka bertiga sama sama kecil dan tidak memiliki banyak tenaga, tentu akan memakan waktu dan tenaga yang lebih banyak.

"haa... a..aca..aca rasanya mau pingsan Ella, cape..cape banget". keluh freesya duduk di lantai UKS merasa sangat lelah luar biasa.

"gue juga, pinggang gue mau patah, lagian si Alice juga malah make acara pingsan di kantin bukannya nunggu di UKS dulu". ujar Ella duduk di ranjang yang kosong.

Alice sedang di periksa oleh dokter khusus yang ada di UKS sekolah mereka.

"dia punya kekasih?". tanya dokter tersebut pada Ella.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang