MONARCH | 16

1.1K 64 14
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading....






.......






Alldari membawa Alice ke apartemennya, dengan kasar dia menarik tangan Alice menuju lantai kamarnya, Alldari berjalan dengan langkah yang cepat membuat jalan Alice tidak beraturan karena perbedaan panjang kaki keduanya.

"k-kak pelan pelan". Alice menatap ke arah Alldari yang berjalan di depannya dengan menggenggam tangannya sangat kuat membuat pergelangan tangan Alice sudah sangat memerah.

Alldari tidak memperdulikan keluhan Alice dan terus menyeret gadis itu dengan cepat, saat tiba di pintu apartemennya Alldari langsung menempelkan jarinya untuk membuka pintu tersebut.

Saat masuk ke dalam dengan kasar Alldari menarik Alice sampai membuat gadis itu tersungkur ke lantai, Alice yang sudah menangis tidak langsung berdiri dan menatap ke arah Alldari.

"k-kak". Dengan takut Alice bersuara.

"Rasanya aku ingin membunuh mu Bella". Ucap Alldari dengan tatapan tajamnya ke Alice.

Alice hanya diam dalam tangisannya sebisa mungkin dia tidak mengeluarkan suara tangisannya cukup hanya air matanya yang mengalir keluar, membuat pipi mulus itu di banjiri air mata.

"Apa kau sangat suka melihat ku marah?". Ucap Alldari bersimpuh di depan Alice dan mencengkram rahang kecil milik gadis itu.

Alice langsung menggelengkan kepalanya tidak sanggup mengeluarkan suaranya karena Alldari cukup kuat memegang rahangnya membuat rasa pedas dan sakit datang ke kulit mulus miliknya.

"Kau cukup berani hari ini, haruskah aku mengurung mu di mansion milik ku?". Ucap Alldari tiba tiba membukakan bahwasanya dia memiliki manison pribadi yang selama ini tidak di ketahui oleh Alice.

"Pergi tanpa ijin ku, keluar dengan pria lain, tertawa dengan pria lain, bersentuhan dengan pria lain, dan mengkhawatirkan pria lain!! Kau tau aku tidak suka semua hal itu!!". Alldari benar benar marah besar ke Alice.

Alice hanya bisa mengeluarkan air matanya sangat ketakutan melihat Alldari yang sekarang ini, Bahkan leher Alldari mengeluarkan urat urat miliknya menandakan bahwa dia bentar benar sangat marah pada Alice.

Dengan kasar Alldari menghempaskan wajah Alice membuat gadis itu terjatuh ke arah lantai, beruntung wajah Alice tidak membentur lantai apartemen Alldari.

"k-kak aku minta maaf, a-aku aku mengaku salah". Hanya satu yang terlintas di pikiran Alice, dia harus bisa menenangkan amarah Alldari, tidak ada waktu untuk membuat pembelaan pada dirinya, yang paling penting Alldari tidak semakin marah padanya.

"Aku membencimu". Ucap Alldari langsung menarik tangan Alice dengan kuat menuju kamar cowok itu.

Membuat Alice panik takut Alldari melakukan hal hal yang tidak dia inginkan, jika benar Alldari melakukan hal itu Alice bersumpah akan membenci Alldari seumur hidupnya.

"k-kak, jangan gini". Alice memohon dengan air matanya yang terus mengalir.

"Tolong maafkan aku kak, a-aku salah aku salah kak All!!". Alice panik karena Alldari langsung mengangkatnya dan meletakkan Alice cukup kasar di atas tempat tidur cowok itu.

"Kak All!!".

"DIAM!!". Alldari membentak kuat ke arah Alice.

"Sekali kau mengeluarkan suara, bibir itu akan ku lukai". Ancam Alldari tidak main main dengan ucapannya.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang