MONARCH | 6

1.4K 64 10
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...




.....




 Pagi ini Alldari sudah sampai di depan rumah Alice, cowok itu tidak masuk atau menghubungi Alice bahwa dirinya sudah tiba di rumah gadis itu, sudah pasti Alice tau karena semalam Alldari sudah memberi tahu gadis itu.

Sambil menunggu Alice keluar, Alldari membuka satu bungkus rokok yang masih baru mengambil sebatang dan menyalakan pematik ke arah rokoknya menghisap benda itu dengan tangan yang bersandar di pintu mobilnya, sesekali Alldari mengucapkan nama Alice entah apa maksudnya.

"Tidak sabar menunggu apa hukuman yang pantas untuknya". Alldari menyeringai menatap rumah Alice sambil membayangkan wajah gadis itu yang akan menangis sebentar lagi.

Setelah Alldari menghabiskan dua batang rokok akhirnya Alice keluar dari dalam rumahnya dan melihat mobil hitam Alldari sudah terparkir dengan cowok itu yang berdiri di samping pintu mobilnya, melihat Alice yang sudah keluar Alldari membuang sisa rokoknya ke tanah dan memijak benda itu dengan tekanan kaki yang kuat seperti mengalirkan rasa kesal setelah melihat Alice.

Alice berjalan ke arah Alldari berdiri di depan cowok itu dengan tampang yang malas, padahal dia berharap Alldari tidak jadi datang menjemputnya untuk berangkat bersama.

"Pagi kak Al". Ucap Alice pertama kali, sudah menjadi kebiasaannya saat bertemu Alldari di pagi hari sesuai permintaan cowok itu Alice harus menyapa Alldari setiap pagi entah apa maksud dan tujuan cowok ini, dan Alice hanya bisa pasrah dan mengikut kemauan Alldari.

"Masuk".

Tanpa membalas Sapaan Alice, Alldari langsung masuk ke dalam mobilnya dan membiarkan Alice berjalan ke arah pintu sebelahnya dan masuk ke dalam mobil mewah itu.

Setelah Alice menggunakan seatbeltnya dengan cepat Alldari menancap gas mobilnya membelah jalanan komplek rumah Alice keluar dari area itu, Alice yang duduk di samping Alldari cukup kaget melihat laju Alldari membawa mobilnya membuat Alice takut, dengan erat gadis itu memegang tas sekolah.

"Kak pelan pelan, nanti kita kecelakaan". Ucap Alice menatap ke arah Alldari.

Dia heran kenapa dengan raut wajah Alldari pagi ini, terlihat sangat marah, Alice merasa tidak melakukan kesalahan yang membuat Alldari marah.

"Shut up!!". Bentak Alldari.

Alice tersentak kaget mendengar bentakan Alldari terlebih dia heran ini bukan jalan menuju sekolah mereka dia tidak tau jalan ini menuju ke mana, tanpa mendengarkan ucapan Alldari dengan cepat Alice bertanya pada cowok ini.

"Kak ini bukan jalan ke sekolah, kita mau ke mana?". Tanya Alice dengan takut, memeluk erat tas ransel nya.

"Diam Bella, sebelum ku robek mulut mu". Jawab Alldari dengan suara baritonnya, menatap sangat tajam ke arah Alice.

"Kak jangan gini, aku takut, tolong antar aku ke sekolah". Alice benar benar sangat takut saat ini, dengan Alldari yang marah juga entah ke mana cowok ini akan membawanya.

Segala pikiran negatif menyerang dirinya Alice takut sangat takut, dia tidak bisa berbuat apa apa ingin melawan tapi posisinya tidak memungkinkan dengan Alldari yang memegang kendali, kalau Dia memberontak saat ini juga mereka akan kecelakaan, Alice berpikir keras apa yang membuat cowok ini sangat marah, mengingat semalam mereka hanya sore hari bertemu karena Alldari yang tidak masuk sekolah.

Dan terlintas satu hal yang langsung bisa Alice tangkap apa hal yang membuat Alldari sangat marah pagi ini, sudah jelas ini semua karena cowok baru yang ada di kelas Alice, Dengan cepat Alice menoleh ke arah Alldari, melihat cowok itu tampak marah dengan urat tangannya yang timbul akibat cengkram kuatnya pada stir mobilnya.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang