MONARCH | 26

804 54 5
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...







......

Waktu terus berjalan ini sudah satu Minggu sejak kejadian Alldari hampir memperkosa Alice dan selama satu Minggu ini Alldari tidak berhenti untuk menghubunginya bahkan hari ini Alldari sudah meneleponnya sepuluh kali walau saat Alice sedang belajar di kelas, Alldari tidak memperdulikan Alice sedang berada di mana yang terpenting gadis itu mengangkat panggilannya.

"Kak nanti aku hubungin lagi ya, aku pulang ke rumah dulu". Ucap Alice sambil masuk ke dalam mobil yang sudah di jemput supir.

"Biarkan tetap menyala". Jawab Alldari di sebrang telepon.

"Kak hari ini sudah sepuluh kali kakak telfon aku, aku juga butuh istirahat kak". Alice mengeluh.

"Aku tidak perduli, jangan mematikan ponsel mu". Alldari dengan tegas mengatakan hal itu.

"emang kakak lagi apa? apa ga sibuk?". Alice berusaha untuk mencari alasan agar Alldari mematikan sambungan mereka.

"Sedang kerja, aku tidak masalah dengan itu". Alldari membalas sambil menatap ke laptopnya mengetik berkas kerjaannya.

Alice tidak menjawab dan mulai memejamkan matanya, hari ini tenaganya banyak terkuras mulai dari praktek, dia yang harus ke ruangan musik untuk bermain gitar, juga piket kelas, dan masih banyak tugasnya yang harus gadis ini selesai kan.

Alldari memanggil nama Alice berulang kali tapi tidak ada sautan dari gadis itu, karena Alice sudah terlelap sama tidurnya, saat supir Alice ingin menjawab, dengan perlahan ingin mengambil ponsel gadis itu, dari sebrang Alldari berbicara dengan nada mengintimidasi.

"Don't touch my girl" balas Alldari dengan suara baritonnya.

Supir tersebut sangat terkejut dia kaget dari mana Alldari tau bawah dirinya ingin mengambil ponsel Alice, dia tidak berniat jahat pada Alice hanya tidak enak hati kalau dirinya diam saja saat Alldari memanggil nama Alice yang sudah tertidur.

"maaf tuan saya tidak bermaksud". Jawab supir tersebut.

"jalan, antarkan gadis ku dengan selamat tanpa luka sedikitpun". Balas Alldari dan langsung mematikan sambungan teleponnya.

dengan bergegas supir itu kembali fokus pada jalannya untuk mengantarkan Alice yang sudah pulas di tempatnya.

......

"Lo yakin mau ikut?". tanya Ella memastikan.

"yakin Ella". jawab freesya dengan semangat.

"gue takut sya, ntar kak vander tau bisa habis gue kena marah".

"tenang aja Ella yakin sama aca, udah ayo kita ke rumah Alice". ajak freesya.

"Lo permisi dulu sana, gue takut bocil". ella memaksa freesya.

"ga mau, biarin aja aca sama Ian juga lagi berantem". freesya melipat kedua tangannya.

"ya kalau Lo kaya gini ntar makin ribet bocil, Lo ga kasihan sama gue kaya kejadian kemarin". bujuk Ella.

teringat dengan kerjain beberapa hari lalu saat freesya ngotot minta ikut dengan Ella untuk jalan jalan di mall sepulang sekolah, niat Ella bukan untuk bermain tapi mencari baju yang sudah lama ingin dia beli, tapi freesya memaksa ingin ikut tanpa memberitahu ivander dan hasilnya ella habis di nasehatin sama ivander untung saja saat itu ada Bastian yang melindunginya dari amukan ivander.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang