MONARCH | 36

828 69 27
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...

......






"apa aku ketahuan?". ucap Alldari tersenyum menatap Alice yang langsung terdiam dan membalikkan tubuhnya ke arah Alldari dengan posisi terduduk di lantai.

melihat Alldari yang ada di sana Alice berdiri dari tempatnya, gadis itu mengepalkan tangannya dengan kuat, dengan keberanian besar Alice berjalan cepat ke arah Alldari, sedangkan Alldari sendiri langsung masuk dan mengunci kamar gadis itu, saat Alice sampai di depan Alldari dengan cepat dia langsung menampar cowok itu.

"PLAK!!".

"KAU MEMASANG KAMERA DIA KAMAR KU BAJINGAN!!". Alice mencengkram kerah kemeja Alldari dengan kuat walau itu bukan tenaga yang seberapa untuk Alldari.

Alldari hanya diam menatap Alice yang terus menangis dan membentak Alldari.

"kau gila!! kau perlu masuk rumah sakit jiwa Alldari!!". bentak Alice dengan kuat.

"Bella".

"tutup mulut mu!! mulai hari ini berhenti mengikuti ku, dan menjauh dari hidupku!!". ucap Alice dengan marah.

"hal mustahil". jawab Alldari.

"kau meminta hal yang mustahil Bella, apa kau lupa aku tidak akan pernah melepaskan mu". mendengar ucapan Alldari, Alice langsung melepaskan kerah baju Alldari.

Alice menangis dengan kuat, dia baru saja merasakan Alldari yang tulus untuknya, dia baru merasakan Alldari yang berbeda beberapa hari ini, bahkan perasaan suka pada Alldari sudah mulai muncul, rasa bencinya pada cowok itu tidak seperti dulu lagi, tapi itu semua di patahkan dengan munculnya rahasia Alldari hari ini, Alice kembali merasakan bencinya pada cowok itu.

"aku benar benar membenci mu Alldari". ucap Alice.

"aku melakukan itu untuk keselamatan mu". jawab Alldari.

"bukan!! kau terlalu obsesi, ini bukan hal yang wajar, kau sudah tidak waras!". saut Alice dengan cepat dengan matanya yang merah karena menangis.

"kau manusia gila Alldari, hilangkan rasa obsesi mu padaku!!".

"KARENA AKU MENCINTAIMU!!". Alldari membentak Alice sangat kuat, Bahkan cowok itu langsung menggenggam tangan Alice dengan erat.

"AKU MENCINTAIMU BELLA, AKU SANGAT MENCINTAI MU, KAU PUN TAU!!". lanjut Alldari menatap Alice.

Alice menggelengkan kepalanya tidak membenarkan ucapan Alldari, ini semua salah, bukan hal yang wajar meletakkan kamera di kamarnya, Alice tidak bisa menerima hal ini, dia tidak bisa.

Alice langsung menarik tangannya dari genggaman Alldari, dia sedikit menjauhkan langkahnya dari Alldari, melihat hal itu Alldari ikut melangkah ke depan Sang gadis.

"menjauh!! jangan mendekati ku!". Alice mengarahkan tangannya untuk menyuruh Alldari berhenti.

"Bella!!".

"kau tidak memikirkan keadaan ku kak all, pasti kau melihat semuanya!! kau-.".

"aku tidak melihat apa pun! saat kau menggunakan bajumu aku mematikan kameranya, aku hanya melihat saat kau sedang tidur atau belajar Bella, aku bersumpah". jelas Alldari dengan jujur.

memang benar dia tidak melihat saat tau Alice akan masuk ke dalam kamar mandi karena Alldari tau Alice mengganti pakaiannya tidak di dalam kamar mandi melainkan di depan lemarinya karena pernah sekali Alldari menunggu Alice selesai mandi dia berpikir gadis itu akan keluar dengan pakaiannya yang lain tetapi tidak gadis itu keluar menggunakan handuk, semenjak saat itu dia akan mematikan kamera tersebut dan kembali mengawasi gadis itu setelah memperkirakan beberapa waktu berlalu dan lanjut melihat Alice yang melakukan banyak kegiatan seperti belajar, melukis, mendengar musik, atau tidur, Alldari hanya memperhatikan hal hal seperti itu.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang