MONARCH | 67

566 68 40
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...


......



3 tahun kemudian...

waktu yang telah berlalu cukup panjang, tepat di hari ini sudah tiga tahun kepergian Alice, banyak yang berubah dari cowok ini mulai dari gaya rambutnya, tubuhnya yang semakin gagah dan juga ekspresi wajahnya yang semakin dingin. Sekarang Alldari berada di makam gadis itu duduk sambil terus berbicara menceritakan hal hal yang sudah dia lalui tanpa sang belahan jiwanya.

"sayang maaf aku baru datang hari ini, selama satu bulan aku berada di luar negeri ada perjalanan bisnis yang ku lakukan". Alldari baru saja pulang dari Italia, begitu sampai di negaranya dia langsung menuju ke tempat Alice tanpa mampir ke mana pun. "apa kau merindukanku?". tanyanya menatap nama Alice dengan sendu.

Alldari belum ikhlas dengan kepergian Alice walau waktu sudah berlalu selama tiga tahun, rasa sayang dan cintanya belum pudar sedikit pun, bahkan hari semakin hari dia semakin menginginkan Alice yang sudah tiada, ingin menunjukkan kesusksesannya, ingin mendengar pujian yang akan di berikan gadis itu jika Melihat banyak perubahan yang terjadi padannya, mulai dari alter egonya yang sembuh, perusahaan perusahaan miliknya yang sukses dengan jerih payahnya sendiri tanpa ikut campur Piers, dan juga kuliahnya yang selesai dengan nilai tertinggi, Alldari sangat berubah drastis tapi membuat cowok ini semakin dingin tak tersentuh, Sejak kepergian Alice Alldari benar benar semakin dingin membuat orang tuanya juga merasa kan hal tersebut. Tapi satu tahun setelah Alice pergi merupakan masa masa kehancurannya, menyiksa diri dengan rokok dan minuman bahkan pernah satu hari yang terfatal ingin Alldari lakukan adalah hampir mencoba narkotika, berharap benda mematikan itu bisa membuatnya bertemu dengan Alice tapi beruntungnya ada Loco yang selalu bisa menyadarkan Alldari dan membawanya ke jalan yang benar.

"Bae". panggilnya tersenyum tipis.

"aku sudah berubah, aku Alldari versi yang kau inginkan, aku memenuhi keinginan mu melihat sakit yang ku alami telah sembuh, aku melakukan hal yang sehat, aku tidak menyentuh rokok selama dua tahun ini, tapi maaf aku belum bisa merubah kadar alkohol ku, aku tidak bisa melepaskannya, karena dengan itu aku bisa tidur nyenyak tanpa memikirkan apa pun". ujarnya menatap cincin yang masih melekat di jari manisnya, Alldari tidak pernah melepaskan sekali pun selama ini tetap menganggap dia sudah bertunangan agar orang lain tau.

"hari semakin hari yang ku jalani terasa tidak berguna, aku memiliki segalanya tapi tidak dengan mu". Alldari menatap nama Alice mengelusnya pada ukiran itu.

"sampai kapan aku harus tetap bertahan seperti ini Bella?". tanyanya sedih. "bahkan untuk melirik wanita lain aku tidak memiliki gairah sedikit pun, aku tidak bisa dan tidak ingin melakukannya". ujarnya mengingat banyaknya wanita yang selama ini ingin mendekati Alldari tapi dengan dingin dia menolak mereka, menunjukkan jarinya yang memiliki cincin.

Alldari menatap langit yang mulai menggelap menandakan hujan sebentar lagi akan turun.

"sayang aku harus pulang, sebentar lagi hujan kesukaan mu akan turun tapi tidak untuk ku, aku akan kembali membawa bunga yang lebih banyak untuk mu, maaf hari ini aku tidak bisa berlama lama di sini, tetap mencintai ku dan aku selalu mencintaimu, see you Bella". ucapnya mengecup batu nisan nama Alice.

Alldari perlahan pergi dari tempat itu dan menuju apartemennya, besok dia akan kembali ke mansion.



.......




malam ini ivander dan Alldari kembali bertemu setelah enam bulan tidak bertemu karena sibuk dengan pekerjaan masing masing.

"menunggu lama?". tanya ivander pada Alldari yang sudah duduk di private room dengan botol botol cantik yang memiliki harga fantastis.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang