MONARCH | 38

944 68 18
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...




......




Alice menatap kamar Alldari, sebenarnya dia sudah biasa berada di dalam kamar ini karena memang Alldari sering mengajaknya ke apartemen miliknya, bahkan Alice juga tidur di sini walau tidak berdua dengan Alldari, biasanya Alldari akan tidur si sofa dan Alice di kasur, tapi pernah beberapa kali Alldari diam diam naik untuk tidur di samping Alice.

"cowok gila". gumam Alice menatap foto Alldari yang ada di dinding.

perlahan gadis itu tidur dari tempat tidur tidak lupa menggunakan sendal rumahnya yang berwarna pink muda, tadi Alldari sendiri yang meletakkannya di sana, Alice perlahan jalan menuju pintu dan terbuka, dia pikir Alldari menguncinya dari luar, awalnya Alice langsung berpikir untuk melarikan diri tapi saat dia tiba di depan pintu utama ternyata benar, pintu itu di kunci Alldari, sebenarnya Alice sudah memperkirakan hal ini tidak mungkin segampang itu Alldari pergi kalau tidak mengurungnya tapi tetap saja gadis ini berpikir bisa keluar dari apartemen Alldari.

"ga tau apa yang dia lihat dari ku sampai obsesi seperti ini, padahal masih banyak gadis yang lebih cantik di luaran sana". monolog gadis itu sendiri sambil berjalan menuju dapur, dia ingin memakan sesuatu.

"kapan dia belanja?". tanya Alice melihat isi kulkas Alldari benar benar terisi sempurna, bahkan lebih banyak makanan favorit Alice, tanpa sadar Alice tersenyum tipis, tapi baru beberapa detik gadis itu langsung menghapus senyumannya.

"kenapa harus wajah dia yang terbayang". Alice mengipas wajahnya.

gadis itu mengambil beberapa cemilan, mulai dari yang manis, gurih dan pedas, Alice malas untuk memasak hanya ingin makan makanan ringan tapi berat di kalori.

"sampai sekarang aku heran kenapa dia milih apartemen sebesar ini untuk sendirian". Alice menatap apartemen Alldari seperti belum pernah datang ke sini sebelumnya.

"ga ada pembantu, ga ada teman, bahkan peliharaan pun ga ada". ucap gadis itu, saat Alice sampai di ruang tamu dia diam sebentar memikirkan cctv yang Alldari pasang.

"dia serius ga lihatin aku waktu ganti pakaian? dia juga cowo normal yang nafsunya kaya hewan buas, pasti pernah satu kali lihatin tapi pura pura bilang ga lihat". monolog Alice dengan kesal sambil memakan cemilannya.

"awas aja kalau dia masih pasang kamera di kamar ku, lebih baik aku melanjutkan sekolah di luar negeri". Alice menyalakan televisi sambil mencari apa yang akan di tonton hari ini, sambil menunggu pemilik apartemen ini pulang.

saat asik nonton Alice salah fokus ke arah bingkai foto yang terletak di samping bagian tv, Alice merasa heran seingatnya tidak pernah ada bingkai foto di tempat itu, tapi kenapa sekarang bisa ada, Alice bergerak menuju bingkai itu dia juga penasaran foto siapa yang terletak itu.

saat Alice memegang bingkainya dia melihat ada foto seorang anak kecil laki laki berdiri sendirian sambil memegang anjing kecil sambil tersenyum manis, Alice menebak ini Alldari.

"jadi ini kak all waktu kecil?". ucap Alice memperhatikan foto itu.

"ya, aku mengakui wajahnya, tidak bisa ku katakan ada yang kurang, cukup sempurna". monolog gadis itu sedikit gengsi mengakui rupa Alldari, saat Alice melihat foto Alldari dia menajamkan matanya seperti tidak asing dengan anak ini.

"aku pernah melihatnya?". tanya Alice sendirian, dia merasa pernah bertemu anak kecil itu tapi tidak tau kapan dan di mana.

"mungkin hanya perasaan ku". ucap Alice kembali meletakkan bingkai foto itu, dan duduk di tempatnya semula menikmati waktunya sebelum Alldari datang membuatnya kesal.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang