MONARCH | 52

715 61 24
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading....





....




Alldari membuka semua borgol yang mengikat gadis itu, saat ini Alice masih tidak sadarkan diri dan Alldari tidak ada rasa kasihan atau khawatir sedikit pun dengannya, merasa perlakuannya benar dan tidak membahayakan sang gadis.

selesai dengan itu Alldari mulai membuka satu persatu pakaian Alice, membuang baju yang sudah robek menjadi dua itu ke tempat sampah, di lanjut dengan membuka celana bahkan sampai ke pakaian dalam Alice, terpampang jelas tubuh bersih dan kecil itu tanpa sehelai benangpun di hadapan Alldari.

Alldari tersenyum senang melihat gadisnya yang benar benar cantik, Alldari belum memakaikan pakaian Alice, masih tetap memandang tubuh kecil itu dengan memuja, perlahan dan hati hati Alldari menyentuh leher Alice, mulai turun ke bawah dan berhenti pada gumpalan indah yang ada di depannya, Alldari mengelus payudara Alice, menyentuhnya dengan pelan agar tidak menyadarkan gadisnya.

"milik Alldari, hanya aku yang bisa merasakan semua ini, hanya aku yang bisa melihatnya, dan hanya aku". ucapnya menyentuh area perut gadisnya sambil tersenyum bahagia.

walau seperti itu Alldari berusaha tetap menahan nafsunya untuk tidak meniduri Alice, dia hanya menyentuh area atasnya tidak sampai turun ke bawah, Alldari merasa akan ada waktunya dia bertemu tubuh cantik itu nanti, di mana Alice yang akan sepenuhnya menjadi miliknya seorang.

"sangat indah jika nama ku terukir di sini bukan?". Alldari menyentuh tulang selangka milik Alice, mengelusnya dengan lembut.

perlahan Alldari mengecup leher yang terdapat bekas tangannya, karena saat mencengkram leher kecil itu, kulit putih bersihnya langsung meninggalkan jejek tangan Alldari. Karena putihnya Alice membuat sedikit sentuhan padannya langsung meninggalkan bekas kemerahan.

cowok itu memberikan satu kiss mark pada leher Alice, lanjut dengan turun ke bawah  mengecup setiap spot yang dia inginkan, tidak meninggalkan bekas apa pun hanya mencium kulit putih milik Alice, dan kecupan terakhir jatuh di payudara miliknya, Alldari mencium cukup lama pada area itu tidak sampai menyentuh puting indahnya.

"ah .... rasanya aku semakin gila pada mu Bella, haruskah aku mengurung mu sekarang, hm?". monolognya mengelus kening Alice.

"ini tidak akan terjadi kalau kau menurut pada ku sayang, cukup mendengar ucapan ku dan tetap berada di sisi ku, semua akan indah untuk kita berdua baby bell". Alldari memberikan satu kecupan pada bibir cantiknya.

setelah puas memandangi Alice walau sebenarnya menurut dia belum puas sama sekali, tapi tetap harus memakaikan baju untuk gadisnya, Alldari dengan telaten membersihkan wajah Alice dengan air hangat dan handuk, mengusap dengan hati hati begitu juga dengan kedua tangan kecilnya, Alldari membersihkan dengan lembut, setelah selesai baru dia memakaikan pakaian dalam gadis itu yang sudah di gantinya, dan terakhir baju tidur milik Alice.

"perfect". ucapnya tersenyum.




.....




Alldari duduk di ruang tamu sambil mengerjakan tugas kantornya dengan kaos hitam yang senada dengan celananya sambil menggunakan kaca mata indah itu, menambah kesan tampannya, saat fokus dengan pekerjaannya suara Dering ponsel terdengar berbunyi. ternyata ponsel Alice yang berbunyi menandakan satu panggilan masuk. Alldari melihat ada nama papa Alice.

"ada apa". tanya Alldari langsung to the point, membuat panggilan itu dalam mode speaker, dan melepaskan kaca matanya.

"Alldari?". ucap suara wanita di sebrang sana.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang