MONARCH | 43

660 61 14
                                    

haloww jangan lupa follow, vote dan komen ya biar kalian ga ketinggalan cerita ku dan buat nata semangat buat update....

okeyy kita masuk ke cerita Alldari dan Alice.

happy reading...

.....

pagi ini Alice membuka matanya, sedari tadi dia merasa seperti di peluk seseorang atau ada yang menimpa dirinya, kesadarannya belum sepenuhnya kembali sebentar dia menatap ke arah perutnya dan merasakan sesak seperti ada beban di atasnya, saat melihat dengan jelas, dia memperhatikan ada tangan seseorang yang melingkar di perutnya, karena panik dan terkejut Alice langsung menyingkirkan tangan Alldari dan melompat dari tempat tidur.

Alice melihat manusia menyebalkan tertidur pulas di atas ranjangnya, dia menutup mulutnya karena kaget kenapa tiba tiba ada manusia menyeramkan ini di dalam kamarnya, setelah beberapa detik alice baru ingat semalam dia pingsan karena ulah Alldari dan sudah jelas Alldari mencari kesempatan untuk tidur di sampingnya.

"bajingan". gumam Alice sangat pelan menatap Alldari sambil mengepalkan tangannya menahan amarah yang ingin keluar.

"morning baby bell". saut Alldari dengan suara seraknya khas bangun tidur, dia masih memejamkan mata tapi senyum tipisnya muncul.

Alice yang mendengar hal itu reflek semakin menjauhkan jaraknya dari Alldari, melihatnya mulai bangun dan duduk di tempat.

"tidak ingin menjawab?". tanya cowok itu dengan pelan menatap ke arah Alice.

"pagi kak". balas sang gadis pelan.

Alldari menatap dengan lekat ke arah Alice memperhatikan dari ujung kaki yang tidak menggunakan alas sama sekali, dan menatap terus hingga wajah cantik sang pujaan hatinya, Alldari bersumpah wajah bangun tidur Alice tidak ada tandingannya dengan yang lain, dia merasa kecantikan gadisnya bertambah saat bangun tidur.

"come here". Alldari mengarahkan tangan kirinya pada Alice.

"a-aku mau mandi dulu kak". Alice menolak dengan perlahan mundur.

"ke sini atau aku yang mendatangi mu?". mendengar ucapan Alldari, Alice bergerak dari tempatnya dan kembali duduk di samping Alldari.

"hug me". Alldari merentangkan tangannya agar Alice masuk ke dalam pelukannya.

awalnya Alice ragu karena Alldari tidak menggunakan bajunya tapi memikirkan Alldari yang gampang marah dia memilih untuk memeluk cowok itu, saat Alice memeluknya, Alldari dengan sengaja menarik kaki Alice untuk melingkar di tubuhnya, membuat posisi mereka saling berhadapan dengan Alice yang berada di antara pahanya.

"k-kak..."

"morning kiss". Alldari mengecup leher Alice, membuat sang gadis sedikit kaget, dengan pelan menyingkirkan kepala Alldari.

"kakak ga kedinginan?". tanya Alice mengalihkan pembicaraan.

"tadi dingin sekarang tidak". jawab Alldari memejamkan matanya menghirup aroma tubuh Alice.

"pake dulu bajunya nanti kita lanjut". ujar Alice melepaskan pelukan mereka.

Alldari menggelengkan kepalanya menolak untuk menggunakan baju, dia meletakkan kedua tangannya pada pinggang kecil Alice menarik gadis itu agar mereka semakin rapat.

"ada yang sakit?". tanya Alldari tiba tiba.

"engga, aku baik baik aja". jujur gadis itu memang tidak merasakan sakit apa pun karena kejadian semalam hanya shock dan membuatnya pingsan.

"aku minta maaf". Alldari mengatakan itu dengan sungguh sungguh.

Alice menganggukkan kepalanya menerima permintaan maaf sang pria, tidak mau memperpanjang masalah tadi malam sampai hari ini, dia juga lelah selalu bertengkar dengan Alldari, sebisa mungkin dia harus bisa mengontrol emosi Alldari agar tidak sampai mengeluarkan senjatanya, tapi terkadang di beberapa hal Alice lupa dengan itu dan  tetap keras kepala untuk melawan Alldari.

MONARCH (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang