Sexsy gigolo

27.6K 631 9
                                    

Hay guys maaf ya klo ada salah typo atau yang gak jelas biasalah amatir haha enjoy all and happy reading...

Malam ini bulan purnama bulan dikota new york yang indah, aku berjalan menyusuri kota new york sambil melihatnya, sudah lama aku tidak melihatnya, jika aku melihat bulan seperti ini aku jadi mengingat sebuah lirik lagu

If you stuk in the moon and new york city, the best thing you can do is fallin love

Hanya satu kata untuk lagu itu, BULSHIT!. Tak ada yang namanya cinta sejati, kecuali untuk mommy dan dedyku, yang bisa kubilang hanya merekalah satu-satunya cinta yang kupercaya. Bahkan cinta ketiga kakak lelakiku dan istrinya masih sulit kupercaya, mungkin karena aku belum lama melihat mereka bersama sepertinya.

Setelah terakhir paul aku tak akan pernah bercinta lagi sampai menikah. Dulu aku adalah pengagum novel fantasi dan sejenisnya, sekarang? Jika aku melihat novel romance rasanya ingin aku bakar saja. Karena yang didalam itu semuanya adalah kebohongan besar, tak ada yang namanya cinta sejati dan pria yang akan menerimamu apa adanya. Kekasih pertamaku hanya menginginkan tubuhku, lalu yang kedua hanya ingin menjadikanku pelariannya dan yang paling parah adalah paul, dia mengambil segalanya, uangku, tubuhku bahkan hatiku. Sialan rasanya masih sakit jika mengingat bajingan itu.

Tanpa sadar aku sudah sampai akupun memasuki lift dan menekan tombol 17 untuk sampai ke apartermenku, ya aku menyebutnya apartermen bukannya rumah, rumahku yang sesungguhnya ada ditexas, dirumah dimana mommy dan dedyku yang sudah memutih tinggal, mereka memang sudah tua tapi mengelola bisnis peternakan membuat mereka tetap fit dan awet muda orang-orang akan bilang umur mereka 50an buka 70an. Sedangkan ini di new york bukan texas tidak ada kuda, sapi atau bahkan babi yang berkeliaran, disini hanya ada kendaraan dan orang-orang yang hanya memperdulikan diri mereka sendiri.

Bunyi lift yang terbuka menyadarkanku kerealita, akupun berjalan keluar dan menyusuri koridor. Kulihat jam tanganku, jam 8. Sialan bosku dia benar-benar berengsek, membuatku lembur sampai segini malam lihat saja nanti uang persenan penjualan selanjutnya tak akan kuberikan semuanya. Saat sampai didepan pintu aku mengaduk-aduk tasku untuk mencari kunci, setelah menemukannya aku membuka pintu dan masuk kedalam, dan betapa terkejutnya aku saat mendapati apartermenku penuh dengan bunga mawar merah, bunga faforitku. Kelopaknya bertebaran dilantai dan yang ditangkai di gantung dilangit-langit. Aku akui aku memang sangat menyukai bunga mawar merah, tapi tidak sebanyak ini!. Ini bukan hari valentine dan ini juga bukan tanggal satu april dan yang pasti aku sudah putus dengan paul 7 bulan yang lalu, dengan menangkap basah dia saat sedang tidur dengan sekertarisnya jadi tidak mungkin ini ulah dia.

Dengan hati-hati aku nasuk kedalam saat aku tiba di ruang tengah aku melihat dilantai kelopak mawarnya membentuk nama "RENE" dilantainya, siapa yang melakukan ini semua?.

Lalu aku mendengar suara langkah kaki dari dapur, dan saat aku menoleh aku mendapati pria yang luar biasa tampan berdiri diambang pintu dapurku. Dia benar-benar pria impianku, tinggi dengan rambut ikalnya yang pirang gelap, hidung mancung, bibir sexsy dan yang paling menawan adalah matanya yang biru terang. Sial apa aku bertemu malaikat?. Ditangannya ada sebotol sampenye dan ditangan yang satunya ada dua buah gelas wine.

"Hei" sapanya riang dengan aksen inggris bak alunan musik ditelingaku. Lalu ia mendekati aku, tubuhku mati rasa, oh sial setelah putus dengan paul aku tidak pernah bersama pria lain tubuhku meronta saat melihatnya, tapi disini akal sehat harus lebih aktif bukannya nafsu.

"Siapa kau?!" Tanyaku ketus. Dia hanya tersenyum ramah menarus gelas dimeja dan membuka botol sampenye lalu menuangnya digelas. Gayanya santai sekali membuat aku semakin geram dibuatnya. "Hei... apa kau tuli?! Aku tanya siapa kau?!" Tanyaku sekarang berteriak. Dia hanya menghembuskan nafas lalu menyerahkan salah salu gelas ke aku.

"Jonathan" sahutnya saat aku tidak juga menerima gelasnya.
"Mau apa kau disini?" Tanyaku masih sedikit ketus. "Merayakan ulang tahunmu tentu saja" "Terima kasih tapi kau salah tanggal, ulang tahunku sudah lewat seminggu"
"Iya aku tahu maafkan aku, aku terlambat tapi kata temanmu tak apa terlambat yang penting aku bisa memberimu hadiah" sahutnya santai sambil tersenyum manis. Tapi tunggu teman?

"Apa maksudmu dengan teman dan h hadiah?" Tanyaku bingung dan dia hanya terkekeh.
"Aku tau kau tidak akan tahu, aku ini gigolo yang disewa oleh temanmu katanya untuk merayakan ulang tahunmu yang ke 28" katanya santai, dan aku terbelak, sialan ini pasti ulah kety, memang dia sahabat baikku dan ingin aku cepat-cepat move on dari paul. Tapi tidak begini, lihat saja nanti akan ku cincang dia habis ini. Tapi aku harus mengurus yang ini dulu. "Baiklah, jonathan. Aku tidak membutuhkan gigolo untuk diriku sekarang atau kapanpun jadi kau bisa keluar sekarang, pintunya ada disebelah sana" sautku sambil menunjuk pintu. Dan dia hanya melihatku melongo seolah tidak percaya. "Kau tak mungkin serius" ucapnya datar.
"Justru malah sebaliknya, aku sangat serius sekarang" ucapku dengan wajah yang kubuas seserius mungkin. Dia hanya menatapku, lalu tersenyum dan menegak habis winenya. "Mungkin kau perlu sedikit demotrasi" ucapnya lembut.

"Apa mak.." lalu dia menciunku dengan ciuman yang membuat lulutku lemas. Tasku jatuh kelantai lalu dia mendorongku mendesak tubuhku ketembok, aku berusaha mendorong dadanya yang sekeras batu, tapi tidak berguna dia terus berusaha menciumku walau kuatupkan bibirku, lalu dia mulai menarik dan menggigit bibir bawahku, saat bibirku terbuka dia langsung menyambarnya.

Lidahnya menyerangku mengabsen setiap gigiku lalu mulai membelai lidahku seakan mengajaknya untuk berdansa bersama lidahnya, dan aku malah membalas ciumannya, lidah kami saling membelit, ku dengar dia mengeram rendah lalu dia menangkatku sambil terus mencumbuku, kurasakan tubuhku terjatuh di atas sofa. Jonathan terus mencumbuku membuat kepalaku pusing. Cumbuannya turun keleherlu, aku hanya bisa mengerang saat dia menggigiti telingaku. Lalu dia memegang payudaraku saat itulah aku sadar kerealita, Apa yang sedang kulakukan?. Akupun mengdorong dia sekuat tenanga hingga dia terjungkal kebelakang.

Nafas kami sama-sama terengah-engah. Aku duduk dan memegang kepalaku, bodoh! Apa yang kulakukan?. Kurasakan jonathan duduk disebelahku, akupun langsung berdiri dan mulai berjalan mondar-mandir.

"Kenapa kau mendorongku?" Tanyanya, kudengar nada kasar dan juga tidak suka disitu. "Karena yang kita lakukan ini tidak benar"
"Tidak benar? Lalu kenapa kau membalas ciumanku?" Tanyanya sembari berdiri dan mendekat kearahku, akupun bersingut mundur.
"Itu karena aku sedang lelah dan kau mengejutkanku" aku merasakan tembok dipunggungku, lalu dia meletakan kedua tangannya disamping kepalaku, membuatku seperti dalam kurungan. "Berarti sekarang kau sudah tidak lelah dan terkejut lagi kan?" Tanyanya serak. Kedua mata birunya menatapku intens. Tenggorokanku terasa kering. "Sudah tidak terlalu" jawabku kupaksakan kata-kataku terdengar mantap. "Bagus" bisiknya lembut, lalu melumat bibirku lagi, kali ini ciumannya lembut dan tidak menuntut seperti yang pertama. Akupun melayang dibuatnya, dia menarik tengkukku membuka mulutku dengan lidahnya membuatku mengerang rendah ditenggorokan. Lalu ia turun keleherku meninggalkan jejak panas disana. "Jo...ki..ta harus ber..henti" suraku paru dan terbata-bata saat mengatakannya. "Menghentikan apa?" Tanyanya paru. "Ini?" Lalu ia mejilati titik sensitif ditelingaku, reflek aku mengerang nikmat. "Oh... sial..." erangku. Lalu dia mengangkatku dan membawaku kekamar.

Dear pembaca, maaf ya kalo ceritaku gaje dan jelek ini bener-bener pertama akau bikin cerita begini jadi tolong vote dan saran ya agar lebih bagus lagi. Oiya dilarang keras untuk menjiplak atau nyontek lebih baik bikin karya sendiri lebih bagus dan murni.
TERUS IKUTI KISAHKU YA!!!

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang