New Hope

5.4K 288 6
                                    

Maaf jika ada salah informasi dan sebaginya, karena author cuman mengandalkan hayalan dan beberapa reverensi dari Google. Just enjoy the sory.... 💞






Rasa perih pada pelipisku menyambutku saat aku membuka mataku.

"Sudah kubilang dia akan terbangun" Aku mendapati mata hijau menatapku dengan kesal sementara mata hitam yang berdiri dibelakangnya tidak tampak jauh berbeda.

Aku segera terduduk dan melihat sekeliling, aku tertidur diranjang kecil dalam gubuk kecil yang hanya memiliki satu lampu untuk penerangan dan kamar mandi yang berada dibagian belakangnya.

"Kau ingin menyusahkan aku terus atau apa?!" Brat berkata dengan gusar sambil menekankan kapas beralkohol pada mata lebamku yang membuatku mengerang kesakitan.

"bukankah kemarin sudah aku bilang untuk pulang ke negaramu? mengapa kau bisa berada disini?!" Jack dengan kesal berteriak dari belakang Brat.

Kemarin setelah aku pingsan di pukul oleh Jack aku terbangun di sebuah klinik, jangan sangka Jack berbaik hati mengantarkan aku ke rumah sakit ataupun klinik yang sesungguhnya, dia membawakan aku ke klinik hewan. Setelah lukaku di perban dengan sangat tidak lembut oleh Brat dua orang ini memberikan aku ultimatum untuk pulang atau mereka akan membuatku lebih buruk daripada ini.

Aku hanya bisa menurut dan keluar dari klinik namun di dalam kepalaku sedang berputar mencari cara agar aku bisa bertemu Rene, aku mampir ke bar yang masih sepi dan mulai meminum beberapa gelas atau botol? entahlah aku tidak terlalu ingat, hal terakhir yang aku ingat adalah ada seorang wanita yang mencoba merayuku namun aku tolak lalu seorang pria dengan beberapa temannya datang dan berkata bahwa aku menggoda wanitanya tentu saja aku tidak terima dan selanjutnya yang aku rasakan hanyalah pukulan dan pukulan.

"Aku tidak ingat" Jawaban singakatku membuat dua pasang mata berbeda warna itu makin kesal.

"apa aku perlu memukul kepala kosongmu itu?"

"Jack!" Langakah Jack yang ingin memukulku berhenti mendengar suara berat dari belakang. Ayah Rene masuk kedalam gubuk kecil ini membuatnya semakin sesak karena penuh dengan orang.

"Dad?" Pandangan bertanya Jack tidak dihiraukannya dia menatapku lurus, pandangan matanya lebih tajam daripada punya Jack membuatku sedikit gugup.

"Kau mencintai putriku?"

"dad!" Teriakan Jack dan Bart hanya ditanggapi dengan gelengan kepala olehnya.

"dengan sepenuh hatiku sir!" aku menjawab dengan mantap dan berdiri menghadapi mata Ayah Rene dengan tegas.

"bisa kau jelaskan mengapa putriku pulang dengan patah hati?"

Aku menelan ludahku, segala perkataan yang sudah aku siapkan selama ini menguap begitu saja melihat mata hitam yang menatapku tajam, namun aku harus menjelaskannya ini bisa menjadi kesempatanku.

"aku sedang berada di pesta bersama Rene sir, lalu mantan tunanganku datang dan mencampur obat bius dan perangsang dalam minumanku, dia memiliki rambut kemerahan sehingga aku menganggap dia Rene"

"dan kau tidur dengannya?"

"Dengan segala penyesalan sir, iya"

Aku langsung mengerang dan memegang perutku saat sebuah tinju menghantamku dengan kekuatan penuh.

"itu untuk putriku, sekarang pertanyaan terakhirku"

Aku terbatuk dan berusaha bangkit mengabaikan rasa sakit di perutku untuk menatap mata hitam itu.

"Kau mau memperjuangkan putriku kembali?"

"Dengan seluruh jiwa dan ragaku sir!" Aku langsung merasakan harapan meletup dalam hatiku, Ayah Rene menatapku tajam dan mengangguk.

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang