Night Date

9.2K 380 4
                                    

Happy Reading....



Rene Prov

"kau yakin ingin lembur?" tanya Katy untuk kesekian kalinya malam itu.

"iya Katy agar besok pekerjaan kita tidak terlalu banyak"

"aku tidak keberatan jika besok kita lembur bersama Rene, bahkan Randy berkata kita masih memiliki waktu sampai 3 hari lagi sampai date line, apa ini karena Jonathan" tanya Katy hati-hati takut membuat Rene semakin tertutup.

"sungguh aku baik-baik saja dan ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan Jonathan, sekarang pulang lah"

Katy terlihat bimbang untuk sesaat namun ia memang harus pulang ibunya tadi menelpon dan mengabarkan bahwa sang Ayah terkena serangan jantung kecil sore tadi.

"Baiklah aku harus pulang dulu, tapi jangan harap kau lolos dariku besok"

Aku hanya mengangguk, setalah Katy pergi aku kembali meneggelamkan diriku dalam pekerjaan.

Aku mengerejab beberapa kali untuk menghilangkan pusing waktu sudah menunjukan pukul 11.50, kurasa sudah cukup aku bersembunyi disini tak mungkin juga Jonanthan menungguku selama itu bukan?

setelah mengesave semua data aku segera membereskan tasku, perutku mengeluarkan bunyi memalukan memprotes bahwa aku tidak mengisinya semenjak tadi siang.

"bersabarlah kawan nanti aku akan membuatkan roti panggang untukmu" ujarku pelan sambil menepuk perutku seolah menepuk pundak seorang teman

Setelah mematikan komputer langsung kusambar tasku dan melangkah keluar dengan cepat, aku harus segera mendapatkan taxi dan pulang.

"aku kira kau tak akan pernah keluar"

"Holy shit! kau pikir apa yang kau lakukan?"

Jonanthan mendelikan bahu dengan santainya seolah dia tidak berusaha membuatku serangan jantung.

"menunggumu sudah kubilang kita akan makan malam bukannya makan subuh"

aku langsung terdiam, apa benar ia menungguku? pakaian kerja dia memang masih lengkap hanya dasinya saja yang menghilang dari tempatnya.

"aku sudah makan tadi, terimakasi"

"kryukk..."

Jonathan langsung memandang kearah perutku yang membuat wajahku memerah.

"well, kurasa tubuhmu tidak sejalan dengan perkataanmu, seperti biasanya"

aku bersyukur karena tempat ini sudah gelap sehingga dia tidak bisa melihat wajahku yang memerah mengingat entah berapa kali aku bilang tidak tapi diriku kedapatan basah.

"ayolah kita cari makan"

Jonathan langsung menarik tubuhku mambawaku kemobilnya yang terpakir di tempat kemarin.

setelah berjalan beberapa saat aura canggung semakin menggantung didalam mobil, entah perasaanku saja atau memang Jonathan sedang dalam suasana hati yang buruk?

"ayo" Ujar Jonathan sembari membukakan pintu untukku

aku yang tidak sadar kita telah sampai di sebuah restorant hanya bisa mengikutinya dari belakang

"kau ingin makan apa?"

"entahlah"

bisa kulihat Jonathan menghembuskan nafas seperti sedang mencoba untuk bersabar, diapun memesankan makanan untukku.

"kau marah padaku?" tanyanya dengan wajah suram

"tidak"

"lalu mengapa kau menghindariku?"

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang