Happy reading.... 💞
"Rene!" Teriak seorang pria dari belakangku tepat setelah aku keluar dari ruang meeting.
"kenapa ivan?"
Kami berjalan beriringan menuju kembali ke sarang kami untuk melanjutkan pekerjaan kami, terutama setelah general meeting oleh general manager tadi.
"kau ingin makan siang bersama nanti?" tanyanya dengan alis yang di naikkan dan pandangan mata teduh, dia benar-benar tau bagaimana caranya menggoda.
"Astaga Ivan dengan pandangan itu kau bisa mengajak siapa saja di hotel ini"
"tapi aku mau kau"
"kau tau pasti apa jawabanku bukan?"
"Sial!" seru Ivan dengan senyum dibibirnya.
Sudah satu bulan sejak pengakuan cinta Jonathan yang bisa dibilang tiba-tiba di apartemenku dan semenjak itu kami mulai terbuka dengan hubungan kami, well sebagian besar Jonathan.
Awalnya banyak staff yang kaget dan tidak suka namun tidak berani banyak bicara tentang hal itu, lagi pula jika masih jam kantor aku memaksa Jonathan untuk menjaga keprofesionalan kami sehingga tidak ada pembicaraan miring tentang hubungan kami.
Mary yang memang dari awal sudah curiga hanya bilang "Sudah kuduga" sedangkan Randy hanya melongo lalu Ivan yang paling parah, setelah tahu alasan mengapa sang Boss besar selalu memandangnya tidak suka ia jadi gencar menggodaku dengan ajakan makan siang atau pulang bersama yang nantinya akan membuat Jonathan mengamuk dan menyuruhku pindah divisi.
"hubungi aku jika kau sudah bosan dengan orang Inggris ini ya" Lanjut Ivan dengan cepat dan setengah berlari menuju ruangan marketing.
"Sial" desahku saat merasakan hawa panas di belakangku.
"keruanganku, Sekarang!"
kurasa kalian sudah bisa menebaknya.
-------------------------------------------------------------
"Tidak Jo! sudah kubilang Ivan hanya bercanda denganmu"
seruku dari sebrang meja kayu besar milik seorang Jonathan Constara untuk yang ke seratus kalinya dalam setengah jam terakhir.
Dapat kulihat rahang Jonathan yang mengeras dan cengkramannya pada kepala kursi kebesarannya membuat jari-jarinya memutih.
Mungkin aku akan merasa terintimidasi jika dia berada didepanku sekarang terutama dengan tubuh tingginya itu.
"maaf mengganggu perdebatan, ini makan siang kalian"
secepat ia datang secepat dan sehalus itu juga Gaby pergi seolah sama sekali tidak ingin mengganggu perdebatan kami.
"lebih baik kau makan dulu, sebelum penyakit lambungmu kambuh lagi"
Dengan sikap sedewasa mungkin yang pasti akan membuat Ibuku bangga, aku mengeluarkan bungkusan makanan china yang dibeli Gaby dan mulai menatanya di meja.
Aku sudah mulai terbiasa dengan sikap Jonathan yang sangat cemburuan ini, selama satu bulan belakangan ini baik aku maupun Jonathan bergantian menginap ditempat kita masing-masing, sehingga sikapnya sekarang ini bukanlah suatu kejutan bagiku.
Jonathan menarik nafas panjang dan duduk kembali di kursinya sambil memperhatikanku dengan wajahnya yang di topang telapak tangannya, matanya mengikuti gerak gerikku.
"suapi"
aku langsung mengangkat kepalaku dan melihatnya dengan pandangan bertanya.
"suapi aku Rene" kemana binatang buas yang mengaum lima menit yang lalu? dan ada apa dengan wajah merengek anak kecil yang tak berdosa ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK MOONLIGHT
Roman d'amour#1 Constara Books Rene adalah seorang wanita muda sukses dengan karir cemerlang. Tapi kisah cintanya tak semulus karirnya setelah dikihanati beberapa kali Rene memutuskan tidak akan bercinta lagi sampai menikah, Tetapi temannya yang kesal karena kep...