Chaseing Her

5.4K 277 3
                                    

Happy Reading......





"Grace! ini dia priamu" aku mendelik kepada Emma yang mengatkan bahwa aku pria wanita ular ini.

"aku sudah bertemu dengannya bi, kurasa dia tidak mau bertemu denganku"

"omong kosong kalian hanya perlu berbicara, minumlah beberapa teguk dan kalian akan lebih akrab"

aku menerima campage dari Emma dengan malas, Aku membiarkan Emma dan Grace bercakap-cakap sementara mataku mencari Rene diantara kerumunan orang dan menemukannya sedang berbicara dengan saudara jauhku dari London. Rambutnya yang menyala terkena sinar lampu membuatku mudah menemukannya, Hatiku seketika menghangat melihat penerimaan keluargaku pada Rene, dia pasti akan luar biasa dalam keluargaku.

"Jonathan apa kau tidak memperhatikan?" Emma menyadarkanku dan memaksaku melihat wajah yang sudah membuatku mual semenjak menemukannya di ranjang bersama sepupuku.

"apa?"

Emma menghembuskan nafasnya seolah mencoba bersabar menghadappi sikapku.

"Grace bertanya tentang hotelmu yang ada di NY"

"mendekati kehancuran sedikit lagi aku bangkrut" Bisa aku lihat wajah Grace yang berubah meremehkan Aku hanya tersenyum tipis dan menegak campangeku menghabiskannya.

"apa maksudmu? bukankah kau sudah menangkap koruptor di hotelmu? tinggal mencari penggantinya kan?"

Bibiku kemudian meyakinkan Grace bahwa hotelkan baik-baik saja dan sedang beranjak naik, kepalaku mulai sedikit pusing saat gelas ke tiga sudah aku habiskan.

"kau tidak apa-apa?" wajah didepanku mulai kabur saat aku mengerejapkan mataku aku melihat sekilas wajah Rene, sejak kapan dia sampai sini? kenapa rambutnya terlihat pendek? dan sejak kapan dia mengganti bajunya?

"kurasa dia pusing, bagaimana jika kau mengantarnya pulang?" Suara bibiku mulai menjauh dan dapat aku rasakan tangan seseorang menarikku menjauh dan keluar menuju limo putih.

"Rene?" Aku masih tidak yakin dengan wanita disampaingku namun belaian tangannya di dadaku membuat nafasku semakin cepat. Sial mengapa ruangan ini menjadi panas?

"tenanglah" Dia kemudian naik ke pangkuanku dan melumat mulutku. Pikiran rasionalku terbang ke jendela mengabaikan aroma serta rasa yang berbeda dari biasanya, mungkin dia pakai parfum yang berbeda hari ini.

Aku menggeram rendah di tenggorokan saat dia mulai menggesek kejantananku membuatku makin bersemangat membalasnya.

"Sir" Supirku memanggilku membuat pikiranku sedikit terahlihkan namun pembatas antara area supir dan penumpang segera tertutup.

"dia mengganggu kita"

Kemudian aku segera melupakannya dan hanya fokus pada apa yang ada di depanku. Mobil mulai melambat dan supirku membukakan pintu.

Ciuman kami tidak terputus sampai mendekati tangga, Rene lalu membuka jasku dan membuanganya dilantai begitu juga dengan dasi dan kemejaku, mengapa dia begitu bersemangat?

"Rene" Panggilku saat aku membuka paksa gaunnya dan mendorongnya kedalam kamar, aku menghiraukan pandangan terkejutnya aku sudah tidak tahan lagi.

"Aku mencintaimu" Dengan satu hentakan keras aku memasukki tubuhnya yang aku himpit di tembok.

dapat aku rasakan seseorang membuka pintu, baru aku ingin berbalik dan menyuruh orang itu pergi Rene sudah menarik rambutku dan menciumku dalam membuatku makin bersemangat memasukkinya.

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang