Sex With Gigolo

22.4K 542 8
                                    

Hai para readrs makasih yang sudah sudi mau baca ceritaku yang hancur ini sehancur muka pacarku *plak hehehe becanda beb. Enjoy guys!!!

Warning 17++

Didalam kamar dia terus mencumbuku lalu tubuhku dihempaskan kekasur lalu disusul tubuhnya. Ciuman panasnya berlanjut keleher jenjangku. Otakku hampir sudah tidak bisa berfungsi lagi. Jonathan lalu membuka kancing kemejaku dengan lembut satu persatu sambil terus menerus mencumbuku, dan saat dia menyibakkan kemejaku bra hitamku terlihat. Dia menjauh dan memandang seperti terpesona.

"God... Indahnya.." sautnya lalu mulai mencium bibirku lagi tapi kali ini tangannya mulai sibuk membuka tali braku saat sudah terbuka dia hanya menurunkannya dan langsung menyambar putingku menghisapnya kuat membuat aku mengerang hebat
"Enghh... Jo....enghh...." ucapku tak jelas, dia menaikan cumbuannya kembali keleherku meninggalkan kiss mark disegala tempat.

"Apa sayang? Kau ingin aku meneruskannya? Iya?" tanyanya tepat ditelingaku. Aku hanya bisa mengangguk. Dia meneruskan pekerjaannya, mencium seluruh payudaraku dan terakhir dia menjilat putingku lalu menghembuskan nafasnya membuatnya semakin menegang, ia terus mengulangi gerakan itu sampai aku tak tahan lagi.

"Jo.... Plaese...." pintaku serak. Jopun sudah tak menunggu lagi ia langsung menghisap kuat putingku dan menggigitnya kecil.
"Ah... Enghh..." jo mendengar suara kepuasanku yang membuatnya semakin gila. Secara bergantian dia terus menghisap, menggigit dan meremas payudaraku, membuatku menggelincang tak karuan.

Setelah puas bermain dengan payudaraku dia mulai turun dan mencium perutku meninggalkan kiss mark dimana-mana. Dia mulai menurunkan rokku dan membuangnya kesembarang tempat.
"Oh... Kau sudah sangat basah sayang" katanya sembari mengecup vaginaku melalui celana dalam. Langsung dibukakannya penghalang terakhir dari vaginaku.

Dia menaikan kakiku dipundaknya sehingga vaginaku terbuka lebar tepat diwajahnya. Dia mulai menjilati cairanku lalu memainkan krositku dengan ahlihnya. Oh... Lidahnya adalah barang langka, lidahnya tahu kapan dan dimana harus bermain untuk kenikmatan maksimal. Ibu jarinya mulai ikut bermain mendorong dan mengacak-acak pertahananku membuatku terus mendesah dan mengerang. Kunaikan pinggulku mencari-cari lidahnya dan dia menyambarnya, kudengar dia mengerang nikmat sambil terus menelan cairanku.

Kurasakan puncakku semakin dekat, aku semakin menaikan pinggulku berusaha menarihnya.
"Jo... Sedikit lagi..." ucapku serak, dan hanya dibalas erangan olehnya. Dia semakin giat memainkan lidah dan ibu jarinya. Lalu kenikmatan itu datang, aku memgerang dalam dan menaikan pinggulku dan dia menyambutnya dengan menjilati cairanku sampai tak tersisa.

Saat kubuka mataku dia sedang berlutut didepan selangkanganku yang terbuka lebar sembari menghisap ibu jarinya dengan nikmat. Sial aku baru sadar dia masih berpakaian lengkap.

Seolah mengetahui pikiranku dia mulai membuka kancing kemejanya satu persatu dengan gerakan slow mostion. Saat sudah semua dia melepas dan membuangnya kesembarang tempat menampakkan tubuh indahnya, bisepnya sangat indah dan terbentuk dengan sempurnanya, dadanya bidang dengan bahu yang lebar lalu mulai mengecil kebagian pinggul dan oh... Kau tak akan melewatkan perut six packnya, perut itu sangat kencang.

"Sentuhlah" suaranya merayuku dan akupun menurut bangun terduduk. Pertama aku menyentuh bisepnya, wow bahkan paul tak sekeras ini, lalu dadanya dan rasanya sekeras yang kubayangkan lalu keperutnya, oh... Ini baru namanya hasil fitnes. Saat aku mengelus perutnya ringan aku mendengar dia mengerang nikmat.
"Kau akan membunuhku dengan kenikmatan" lalu dia langsung menyambar bibirku akupun tak mau kalah aku membalasnya dengan menggebu-gebu.

Perlahan-lahan dia mulai melepaskan kemejaku lalu disusul dengan braku, membuatku benar-benar telanjang. Dia mendorongku lagi kekasur dan memperhatikanku. Dan sebuah senyuman yang sulit diartikan tersinggung dibibirnya.
"Kau memang benar-benar cantik" kata-katanya membuatku merona, baru kali ini aku dipuji sebanyak ini. Oh iya diakan gigolo, aku langsung tersadar.
"Tunggu du... Mmph..." dia sudah langsung menghentikan protesku dengan ciumannya yang memabukkan dan itu berhasil.

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang