This Shit Again

5.7K 287 2
                                    

Aku berdiri dengan gelisah saat waktu menunjukan pukul sembilan tapi Jonathan belum kembali setelah di tarik pergi oleh Emma.

"apa kau tidak mau pulang saja?"

Samuel bertanya untuk yang ke sepuluh kalinya sejak melihatku gelisah, Aku hanya bisa tersenyum dan membalasnya dengan.

"aku akan menunggu Jonathan saja"

Samuel menghela nafasnya menghadappiku, Diana dan Samuel menjadi teman bicaraku setelah Jonathan pergi dan memperkenalkanku dengan keluarga, teman bisnis serta para bangsawan yang hadir.

Keluarga besar Jonathan sungguh ramah dan menerimaku dengan tangan terbuka kekawatiranku sama sekali tidak terbukti kecuali untuk Emma mungkin.

"Sam maukah kau mengantarku pulang?"

"Dimana Jonathan?" tanyaku spontan saat Emma mendekati Samuel.

Emma hanya memandangku dengan pandangan menilai.

"Dia pulang bersama Grace memperbaikki hubungannya mungkin, kau seharusnya tau dia tidak mungkin bersamamu"

Perkataan dan wajah datar Emma menusukku dengan realita tentu saja, Jonathan adalah bangsawan meskipun hanya anak kedua namun dia tetap seorang bangsawan terlebih dia memiliki kerajaan hotel besar yang tersebar di seluruh dunia tidak mungkin akan bersanding dengan gadis kampung sepertiku.

"Emma..." Samuel menggeram memperingatkan dan hanya dibalas dengan pandangan tanpa dosa milik Emma.

"itu benar Sam, Grace putri seorang Marques dia pantas dengan Jonathan"

"Cukup!" Samuel mulai meninggikan suaranya. Diana meremas tanganku, dapat aku lihat mata Diana yang berubah siaga melihat suaminya hampir habis kesabaran.

"Kau akan pulang dengan supirku" Samuel segera memanggil supir pribadinya dan segera memerintahkan membawa Emma pulang kerumahnya bukan ke Masion Hanry.

"Semua barang-barangku masih di Masion ayahmu!"

"kau dapat mengambilnya besok sekarang lebih baik kau pulang"

Emma segera mengibaskan kipasnya dan berlalu diikuti oleh supir Samuel di belakangnya.

"Kau juga harus istirahat"

Samuel melihatku dengan pandangan seorang kakak yang tidak ingin adiknya terluka aku hampir menangis dibuatnya.

Diana menarikku mengikuti punggung lebar Samuel kearah lobby hotel dan segera meminta mobilnya oleh petugas valet.

Samuel mengemudi di depan sementara Diana duduk dibelakang bersamaku, sepanjang perjalanan aku gelisah memikirkan perkataan Emma dari awal aku tahu aku tidak pantas untuk Jonathan, Jonathan bangsawan aku hanya anak peternakan, Jonathan seorang owener aku hanyalah sales marketing biasa, Jonatahan memiliki tubuh dan wajah yang sempurna sedangkan aku ditinggalkan oleh mantan-mantanku karena penampilanku yang terlalu biasa.

"Jonathan tidak bodoh Rene" Diana memegang tanganku dan meremasnya pelan untuk menenagkanku.

"itu benar, dia tau rasanya di khianati dia tidak mungkin melakukannya padamu" Samuel tersenyum dari balik kursi pengemudi dan mata birunya menenangkanku untuk sesaat.

Setelah sampai di Masion aku segera keluar yang disusul oleh Samuel dan Diana di belakangku.

Pandangan mataku tertuju pada jas abu-abu yang tergeletak begitu saja di anak tangga paling bawah yang menuju ke lantai dua.

Wajah Samuel berubah datar dan mata birunya tersimpan kemarahan serta kekecewaan, pandangan mataku mulai kabur. Aku memaksakan diri menaikki tangga.

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang