NEW YORK MOONLIGHT

Jealous

Enjoy....

Rene prov

"tidur jam berapa kau semalam?" tanya Ivan tepat setelah aku menaruh bokongku diatas kursi.

"wajahmu terlihat seperti orang yang habis kerja maraton"

"diamlah Rene kerja lembur sendirian semalam" jawab Katy mewakiliku setelah aku terdiam beberapa lama

"kau lembur sendirian? date line kita masih 3 hari lagi Rene lagipula jika kita kerjakan bersama pasti lebih cepat" saut Mary dengan kerutan didahinya.

"aku tidak apa sungguh, lagipula pekerjaanku kemarin memang menumpuk jadi aku selesaikan sekaligus agar kita bisa fokus ke proyek baru yang ini"

Marry dan Katy masih memandangku seolah aku adalah badut didalam ruangan ini.

"baiklah tapi lebih baik kau menjaga kondisimu" ujar Marry setelah melihatku beberapa lama

aku hanya mengganggukan kepalaku dan memulai lagi pekerjaanku dan membantu pekerjaan yang lain.

Jonathan prov

"permisi bos, ada yang ingin bertemu dengan anda"

"siapa?" tanyaku tanpa mengalihkan pandangan dari komputerku.

"Mr.Constara"

"sejak kapan dia meminta izin untuk masuk ruanganku?"

"semenjak kejadian kemarin, terimakasi Gaby kau boleh kembali keruanganmu" gaby hanya mengangguk sopan dan menutup pintu perlahan namun masih sempat-sempatnya dia menjulurkan lidahnya padaku.

"kau baik-baik saja nak?"

"tentu saja kenapa memangnya?"

"kemarin kau terlihat sedang sakit" alis ayahku naik sebelah dan gerakan bibirnya seolah mencemoohku membuat wajahku memerah.

"aku baik-baik saja" hindarku sambil terus berpura-pura sibuk dengan komputerku.

"apa kau serius dengannya?"

"maksud ayah?"

"wanita berambut merah itu, apa kau serius dengannya atau kau hanya ingin bermain?"

"dari mana kau... bagaimana..." ujarku terkesima dengan hal yang bisa dilakukan ayahku ini, well mengingat dia hampir memiliki segalanya membuatnya cukup logis.

"sudahlah yang penting sekarang kau menjawab pertanyaanku"

wajah bingungku kubuat seformal mungkin lalu ku tegakan tubuhku.

"iya, aku akan serius dengannya"

"BAGUS!!! memang sudah waktunya! undang dia untuk makan malam dirumah malam ini"

"apa? ini terlalu cepat yah"

"tidak ada yang terlalu cepat bagi seorang Constara ajak dia atau kau tidak akan aku terima lagi dirumah" vonis ayahku sambil membuka pintu.

"tapi aku memang sudah tidak tinggal dirumah lagi!" teriakku pada pintu yang tertutup.

tubuhku jatuh lemas ke kursi, aku bahagia ayahku menerima Rene dengan tangan terbuka namun tantangan terbesarnya adalah Rene itu sendiri.

bahkan aku harus menunggu sampai tengah malam untuk mengajaknya makan, apa lagi untuk makan dirumahku?

mengapa dia tidak seperti wanita lainnya yang akan dengan sukarela ikut denganku? tapi kurasa itu yang membuatnya sepesial, itu yang membuatku jatuh cinta padanya.

aku harus menemukan cara agar dia mau ikut kerumahku, HARUS!

Rene prov

"Rene kau ingin makan siang dimana?" tanya Katy saat jam menunjukan pukul dua belas.