Sory for typo, just enjoy the story.
"kau baik-baik saja?" Bisik Jonathan di sampingku saat kita sedang menikmati makan siang bersama atau dalam benakku sengsara siang.
"aku baik-baik saja" balasku pada Jonathan yang hanya bisa di tanggapi dengan pandangan tidak percayanya.
kurasa orang normal yang melihatku juga tidak akan percaya, bagaimana tidak? sedari tadi hanya aku yang tidak diikutkan dalam pembicaraan oleh Emma, walaupun Hanry, Diana ataupun Jonathan berusaha menanyakanku satu atau dua pertanyaan namun Emma hanya memandangku sesaat lalu mengalihkan pembicaraan lagi.
"Kurasa aku sudah cukup" ucap Hanry sambil mendorong kursinya mundur di ikuti oleh Emma dan Diana.
"Jonathan bisa kau tunjukan dimana kamar Rene?"
"Tentu"
Setelah hanya tersisa aku dan Jonathan aku bisa menghembuskan nafas lega dan mulai terlihat santai.
"Maafkan bibiku Rene dia sangat kaku mengenai orang baru, namun dia akan terbiasa aku janji"
aku hanya bisa tersenyum dan mengangguk, apa keluarga besar Jonathan yang lain akan bersikap sama seperti Emma? jika demikian aku harus menyiapkan diri dari sekarang. Jonathan kemudian membimbingku kelantai dua masion ini.
"kau akan berada di sayap timur pemandangan disana sangat indah saat pagi, dan kamarku tepat berada disebelahmu"
Senyum usil Jonathan membuat pikiran kawatirku tentang keluarganya sedikit berkurang.
"dan mengapa bisa demikian?"
"apa kau masih harus menanyakannya?"
Aku tertawa bersama Jonathan saat dia membukakan pintu putih besar yang sangat cantik.
Luas kamar itu tiga kali luas kamarku di Texas, warna pastel dipilih agar kamar itu terlihat terang. Ranjang dengan tiang empat yang besar menjadi pusat kamar itu sedangkan meja rias dan lemari pakaian besar berada di sudut lainnya. Pintu kaca penghubung balkon terlihat mengundangku menghampirinya.
"Wow" hanya itu kata yang aku ucapkan saat melihat pemandangan ladang jagung dan gandum mengisi mataku dengan ketenangan.
"kau menyukainya?" Jonathan memelukku dari belakang dan mengecup pelipisku sambil memandang ke ladang luasnya.
"apa kau bercanda? ini luar biasa!"
Jonathan hanya terkekeh mendengarku lalu memutar tubuhku menghadapnya.
"kau yang luar biasa, dan ingat kamarku tepat di sebelah kanan pintu kamarmu, berkunjunglah saat malam aku akan memberikanmu acara penyambutan yang sebenarnya"
aku tertawa saat melihat Jonathan menaik turunkan alisnya seperti om mesum yang sedang merayu mangsanya.
Jonathan mengecupku dalam sebelum melepaskanku dan menarikku kearah lemari pakaian.
"kau pilihlah salah satu dari gaun itu, nanti malam kita akan menghadiri acara amal sesudah panen yang di lakukan keluargaku setiap tahun."
Mulutku terbuka saat melihat deretan gaun malam yang indah siap untuk aku coba satu persatu, kuharap Katy ada disini.
"ini terlalu berlebihan Jo, aku membawa gaun hijau yang kau berikan padaku waktu itu"
Jonathan menaikkan bahunya seolah itu bukan hal besar baginya, well jika aku melihat hotel serta esatnya disini tentu saja itu bukan hal besar baginya.
"kenakanlah apapun yang kau suka, dan turunlah jam enam"
Setelah satu kecupan lagi Joanthan meninggalkanku di dalam kamar yang luasnya seperti suit hotel ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK MOONLIGHT
Romantik#1 Constara Books Rene adalah seorang wanita muda sukses dengan karir cemerlang. Tapi kisah cintanya tak semulus karirnya setelah dikihanati beberapa kali Rene memutuskan tidak akan bercinta lagi sampai menikah, Tetapi temannya yang kesal karena kep...