The Date Pt.II

8.1K 331 1
                                    

maafkan segala macam typo ya guys....



Jonathan Prov

"Sungguh jo kau akan membawaku kemana?" tanya Rene untuk yang ke sepuluh kalinya setelah berkendara dua puluh menit namun belum sampai ke tempat tujuan.

"mengapa kau jadi bawel sekali? nikmati saja hari ini"

Rene lalu diam dan terlihat sedikit gelisah, astaga apa dia gugup karena akan berkencan denganku? kemarin dia bahkan sangat berani dan percaya diri didepan ayahku tapi sekarang dia malah terlihat gelisah karena hanya berdua denganku.

"kenapa kita disini?" tanyanya saat aku membawa kita memasuki sebuah gerbang kedalam tempat proyek.

"kau akan tahu" Dia memberikan tatapan sinisnya padaku dan aku hanya tertawa sambil mengambil tangannya.

"well aku berpikir jika kita berkencan seperti pasangan pada umumnya mungkin kau akan berhenti memikirkan 'kau bosku dan aku bawahanku' itu dan mulai memulai hubungan denganku"

kukecup tangannya yang dibalasnya dengan senyum tulus, setelah memarkirkan mobilku aku keluar dan membukakan pintu bagi Rene layaknya seorang gentelman sejati.

"My lady?" tanyaku memberikan tanganku untuk dipegangnya yang membuat Rene tertawa.

"My Lord" sambutnya dan menerima uluran tanganku, aku segera membawa kita masuk kedalam pintu utama.

pembangunan ini sudah berjalan sembilan puluh persen, setidaknya ada beberapa permainan yang bisa kita mainkan disini.

"Selamat siang Mr.Constara, kami sangat senang menerima anda disini"

"apa semuanya sudah disiapkan?"

"semuanya seperti permintaan anda"

"baik, terimakasi"

aku langsung berjalan memasuki tempat itu, semuanya sudah disiapkan seperti permintaanku ada satu orang teknisi disetiap wahana berjaga-jaga jika terjadi kesalahan dan ada juga stan-stan makanan yang sudah siap dan terisi beberapa makanan kecil.

"mengapa kau mengajakku memasuki taman bermain yang belum dibuka?" tanya Rene setengah terkejut dan setengah heran.

"taman bermain ini adalah hadiah ulang tahun kakakku untuk anaknya, setelah tahu istrinya hamil, Samuel, kakakku langsung membuat proposal untuk taman bermain ini"

Rahang Rene terbuka setelah mendengarnya, tentu saja bahkan Diana sempat memperotes bahwa Samuel sudah kehilangan akalnya.

"memang gila aku akui namun ini bisnis yang sangat bagus dan taman bermain ini akan rampung tepat saat ulang tahun keponakanku nanti"

"bagaimana kakakku meyakinkan para investor untuk taman bermain ini? tidak mungkin dia bilang ini untuk anaknya kan?"

"siapa bilang kita pakai investor?"

langkah Rene terhenti dan pandangan matanya makin membulat, aku tertawa melihat ekspresinya yang membuat wajah Rene memerah dan membuat tawaku makin kencang.

"sudah puas Mr.Constara?" tanyanya sambil menyilangkan tangannya didepan dada dengan gaya menantang.

"belum" aku meraih wajahnya dengan kedua tanganku "aku tidak akan puas denganmu" bisiku sebelum mengecup bibirnya lembut.

Rene yang semula kaku mulai menikmati lumatanku, ku pegang tengkuk belakangnya untuk memperdalamnya, saat aku berfikir untuk lebih baik kita pulang saja, Rene dengan teganya mendorong dadaku menjauh.

"astaga Jonathan kita sedang di tempat umum!" jeritnya memprotes tindakanku.

"ini tempat pribadi Rene hanya ada Staf disini sama sekali tidak ada pengunjung" Rayuku mulai mendekatkan diri lagi padanya.

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang