Enjoy.....
Semua orang berkumpul di halaman depan rumahku, para pria sedang memanggang daging dan memindahkan meja piknik panjang kedepan sementara para wanita sibuk memindahkan peralatan makan dan hidangan tambahan lainnya ke luar, Anak-anak berlarian dan ikut sibuk membawa sesuatu aku hanya tersenyum saat melihat tangan kecil itu berusaha membantu.
Aku melihat ibuku berbisik dengan Jack yang baru selesai memindahkan meja, Jack terlihat menggerutu dan tidak setuju namun ibuku langsung memukul kepalanya dengan pandangan galak yang membuat Jack menghembuskan nafasnya kesal lalu berjalan pergi kedalam rumah.
"kenapa dia terlihat gusar?" aku menebarkan taplak meja besar sambil bertanya pada ibuku dan menunjuk kearah Jack pergi.
"aku hanya memintanya mengambil sesuatu" Aku hanya mengangguk dan mulai berkeliling menata piring yang ada, saat aku memperhatikan Emely yang ada didepanku sibuk menyisir rambut panjangnya dengan jari. Aku menaikkan alisku bingung namun saat aku melihat kearah Lisa dia juga sedang menarik kemejanya dan membersihkan celana panjangnya, aku menyirit makin dalam.
"kalian kenapa?" pertanyanku dibalas dengan Lisa yang menunjuk belakang bahuku dengan dagunya, Aku membelakan mata saat melihat Jonathan keluar dari pintu rumah dengan keadaan segar rambut ikalnya terlihat basah sehabis mandi bahkan bakal janggutnya yang belum di pangkaspun malah makin menambah kesan matang dalam ketampanannya. Dia memakai celana hitam yang sedikit kebesaran untuknya beserta kemeja biru terang yang menambah tajam pandangan matanya.
"Sial!" aku mendesis pelan dan makin mengumpat keras saat ibuku dengan ramahnya menyambut Jonathan.
"Kau tenanglah disini mereka tidak akan menggigit" Ibuku menggiring Jonathan kearah para pria yang sedang membalikan daging.
"jaga sikap kalian" Ibuku menunjuk kakak-kakakku dan ayahku dengan pandangan tegas lalu berlalu meninggalkan mereka dalam suasana canggung."apa yang kau lakukan mom?!" aku menarik ibuku dan menahan jeritanku saat bertanya padanya.
"apa? aku hanya meminta Jack untuk mengundangnya tidak ada yang salah dengan mengajak pekerja bujang yang sendirian untuk makan malam saat teman-temannya yang lain sudah pulang kerumah mereka masing-masing"
Ibuku mengedipkan matanya padaku, firasatku mengatakan bahwa ini tidak akan berakhir baik. Pandangan kami bertemu dan langsung terkunci, Jonatahan memberikanku senyum andalannya yang mampu membuatku lemas dari dulu. Ini benar-benar tidak baik!
Jonathan prov
Tubuhku lelah dan berteriak minta kehangatan kasur namun aku hanya mendesah pasrah saat kembali kegubuk dan melihat ranjang kecil bukannya ranjang besar dan lembut milik hotelku, bahkan kakiku masih menggantung saat tidur. Aku mengambil ponselku dan mengecek benerapa e.mail.
"taikkan gajiku." E-mail singkat dari Gaby membuatku tersenyum, singkat padat jelas adalah ciri seorang Gaby dia tidak akan bermanis-manis padamu, apa lagi ketika kau membuatnya kesal.
Aku hanya membalas iya padanya dan segera melemparkan ponselku, baru aku ingin membaringkan tubuh dan beristirahat sejenak pintu depan terbuka menampilkan wajah kesal Jack saat melihatku.
"kau diundang ibuku untuk makan malam" Aku menaikkan alisku pada Jack, mempertanyakan perkataannya barusan.
"tidak usah bertanya ini permintaan Ibuku"
"aku tidak punya baju lain" Aku menunjuk kearah bajuku yang sudah berubah warna menjadi coklat.
Jack bedecak kesal dan segera keluar, aku kira dia akan mengatakan pada ibunya agar melupakan aku saja dan melanjutkan acara makan malam mereka, Jelas sekali bahwa aku tidak diinginkan disitu. Namun tidak sampai sepuluh menit dia sudah kembali dan melemparkan celana hitam beserta kemeja biru tepat diwajahku.

KAMU SEDANG MEMBACA
NEW YORK MOONLIGHT
Romance#1 Constara Books Rene adalah seorang wanita muda sukses dengan karir cemerlang. Tapi kisah cintanya tak semulus karirnya setelah dikihanati beberapa kali Rene memutuskan tidak akan bercinta lagi sampai menikah, Tetapi temannya yang kesal karena kep...