The Date

8.7K 337 1
                                    

Rene prov

duk... dukk... dukk

"lima menit lagi mom"

dukk dukkk dukkk

"sialan!" aku terbangun di apartemenku, bukannya dikamar kecilku di texas.

dukk dukk dukkk

Dan aku akan membunuh siapapun yang sedang menggedor pintuku saat ini.

aku langsung berjalan kearah pintu dan membukannya dengan murka lalu melihat wajah tampan Jonathan yang cemberut saat melihatku.

"kenapa lama sekali? aku sudah setengah jam disini"

"kenapa kau datang kesini pagi sekali!"

Teriakanku hanya di tanggapi dengan wajah bingungnya lalu melirik jam yang ada di pergelangan tangan kanannya.

"ini sudah jam satu siang Ms.Mcmury dan dengan anda yang masih dalam balutan baju itu saya yakin sekali anda baru bangun tidur"

aku melirik baju tidur ku berupa kaus hello kity berwarna putih yang kebesaran disertai banyak sekali bolongan dan robekan di berbagai tempat serta celana piyama panjangku sewaktu SMA.

sedangkan Jonathan sudah sangat tampan dengan jinis hitam dan kemeja flanel hijau yang dibiarkan terbuka memamerkan T-shirt hitam polos didalamnya

"sialan aku pasti kesiangan masuklah"

aku langsung mempersilahkan Jonathan masuk dan menuju dapurku untuk membuat kopi.

"hitam atau susu?" tanyaku saat dia sudah duduk di meja barku dengan nyaman dan menopang wajahnya melihat gerak gerikku.

"teh saja jika ada aku tidak suka kopi"

aku hanya menaikan alis dan membuatkannya teh dan menuangkannya kedalam cangkir lalu memberikannya kepadanya.

"kenapa kau tidak suka kopi?"

"entahlah mungkin karena aku sudah di cekoki teh dari kecil? rasa kopi hanya terlalu pahit bagiku"

aku meminum kopiku sambil memperhatikan caranya meminum teh, ya dia benar-benar bangsawan.

"apa yang membawamu kemari?"

"aku yakin aku sudah menjelaskannya dalam pesan yang aku kirim dan aku juga sangat yakin kau belum membacanya"

"astaga dapakah kau menyalahkanku? ini hari sabtu, hari malasnya semua pekerja"

"tidak tentu saja tidak aku bahkan bangun telat pagi ini, namun aku sangat ingin mengajakmu keluar sore ini seperti yang ku janjikan kemarin"

wajahku langsung menghangat mengingat kemarin. Kata-katanya yang mengatakan bahwa ini bukan hanya sex membuatku berharap lebih padanya, namun aku tidak ingin hatiku patah lagi dan Jonathan adalah contoh yang sangat tepat jika kau membayangkan karakter utama sebuah novel yang akan mencampakkan pacarnya setelah mereka bosan.

"sebaiknya kau berhenti berpikir dengan kepala cantikmu itu"

"apa?"

Jonathan menghela nafas lelah lalu berdiri dan memutar sampai ia dapat meraihku dan menangkup wajahku dengan tangannya.

"apapun yang kau pikirkan disini" dia lalu mengecup keningku.

"sebaiknya berhenti karena wajahmu menampakkan keraguan akan diriku dan percayalah Rene aku bukan Paul"

"bagaimana kau.."

"Katy yang memberitahuku dimalam ia memintaku sebagai kado ulang tahunmu, dengar Rene aku bukannya tipe pria yang akan berusaha keras untuk gadis yang tidak aku inginkan dan aku menginginkanmu bukan hanya diatas kasur tetapi disampaingku dan dihari-hariku jadi lebih baik kau berhenti berpikir dan pergilah mandi sementara aku akan membuatkanmu sarapan kesiangan"

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang