The Regret

5.5K 278 8
                                    

Enjoy the story......









Aku membuka mataku saat sinar mentari menyapaku, kamar di sayap timur memang membuat sulit untuk bangun siang.

aku merasakan pergerakan di bawah selimut tepatnya di daerah selangkanganku, puncak kepala dengan rambut merah membuatku tersenyum.

"Kau ingin olahraga pagi?" Sapaku dengan suara serak saat tangan itu mulai menggenggam kejantananku.

kepala itu terangkat lalu mata coklat itu bertabrakan dengan mata biruku membuat senyumku luntur dan tubuhku membeku.

"Apa yang kau lakukan disini!?!" Aku berteriak sambil mendorongnya menjauh lalu segera turun dan memakai celanaku yang tergeletak begitu saja di lantai.

"Kau yang mengundangku semalam Jo jangan berpura-pura suci" Grace mengelus dadaku yang langsung aku tangkap dan mencemgkramnya erat dengan pandangan membunuh aku menatap matanya yang mulai terlihat ketakutan.

"Kau kira aku bodoh? aku bahkan tidak sudi melihatmu apa lagi berbagi ranjang bersamamu, aku bersumpah women jika sampai kau menimbulkan masalah aku akan benar-benar menghancurkanmu"

Aku membiarkan dia termenung diatas ranjang dan dengan langkah lebar aku pergi kekamar sebelah.

"Rene!" aku mencarinya di balkon dan kamar mandi namun aku tidak dapat menemukannya, lalu aku melihatnya gaun merah yang dipakainya semalam dan dress hijau yang kubelikan waktu itu untuknya.

Wajahku langsung memucat memikirkan dia pergi, dengan panik aku menuju lantai bawah tidak perduli jika aku hanya memakai celana saat ini.

"Rene!"

"Untuk apa kau memanggilnya?"

Ditangga bawah bisa kulihat Samuel sedang berbicara dengan Ayahku, walaupun tampilannya terlihat segar dengan celana jeans panjang dan polo putih namun ada lingkaran hitam dibawah mata Samuel seolah dia tidak tidur semalaman.

"Kemana Rene?" Aku mengabaikan pandangan tajam Ayah dan kakakku pikiran utamaku sekarang adalah menemukan belahan jiwaku, kemana dia pergi?

"kau masih berani mencarinya? setelah apa yang kau lakukan semalam?!" Suara Samuel mulai meninggi membuatku bertambah pening.

"Dengar Sam yang aku tahu pagi ini sudah ada wanita ular itu di ranjangku dan aku tidak tahu bagaimana kita bisa samapai kesana, sekarang dimana kekasihku?!"

Aku beradu pandang dengan Samuel aku tahu ada yang salah semenjak mengetahui ada wanita ular itu di kasurku tapi aku sama sekali tidak ingat apa yang terjadi semalam.

"Dia pulang" Ayahku memecahkan keheningan itu dengan suara beratnya, wajahnya datar dengan tangan di punggung percis seperti waktu aku kecil dan dia menahan marah ingin menghukumku.

"kenapa kau terkejut?" Ayahku menghadapku dan memandangku tepat di mata, kekuasannya seperti melingkupinya, Eral of Ashwook sedang mengamuk.

"aku sudah menganggap Rene seperti putriku sendiri dia manis dan baik serta tulus kepadamu, kenapa kau menyakitinya?"

"aku bersumpah sama sekali tidak tahu apa yang terjadi semalam, yang terakhir aku ingat adalah aku di tarik pergi oleh bibi Emma kepada wanita ular itu lalu kami berbicara sedikit dan selanjutnya aku sudah terbangun di ranjang bersamanya"

Seolah mendengar namanya di sebut Emma berjalan santai keluar dari kamarnya yang ada di masion ini dengan para pengawalnya yang membawa beberapa koper besar.

"Emma!" Ayahku berseru memanggilnya, dapat aku lihat wajah bibiku sedikit memucat namun dengan segera mengendalikan dirinya lagi dan berjalan dengan anggun ke arah kakaknya.

NEW YORK MOONLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang