Lukaku

719 44 8
                                    

"ahkkkkkk..!!! - teriak Ruli sambil mengendarai motornya dengan sangat laju tanpa arah dan tujuan, dapat dipastikan dibalik helm yang ia gunakan saat ini sudah banyak air mata yang menetes, bahkan bukan hanya menetes namun sudah mengalir dengan sangat deras membanjiri wajahnya


Kini ia tiba di sebuah jembatan yang terlihat sepi akan kendaraan yang biasa berlalu-lalang, ia menepikan motornya

" Sial... Sial... Sial..." teriaknya dibarengi dengan isak tangisnya
"Emang dasar gua anak pembawa sial,gua emang gak berhak ngerasain kebahagiaan, gua gak berhak dapetin cinta dan kasih sayang dari siapapun... Hikss..hikss.. gua gak berhak.. gua gak berhak untuk hidup di dunia ini, gua hanya pembawa sial" tangisnya terdengar sangat pilu

(Author bilek sabar ya Ruli😭)

" Ayah, ibu maafin Ruli karna kelahiran Ruli kalian harus kehilangan kesempatan kalian untuk melanjutkan hidup maafin Ruli ayah,ibu, maafkan Ruli hiks..hiks.."

" Mama, papah kenapa kalian juga tinggalin Ruli secepat ini, apa kalian tidak menginginkan Ruli? Maafin Ruli mah..pah.. karna Ruli kalian harus kehilangan nyawa kalian, Ruli hanya membawa sial dalam kehidupan kalian... Andai saja kalian tidak adopsi Ruli dengan tujuan sebagai penerus kalian, mungkin kalian masih ada saat ini, maafin Ruli mah..pah... Ruli gak pantes bahagia mah... Ruli gak pantes... Orang-orang didunia ini jahat mah... Mereka bilang Ruli GK pantes disayangi dengan tulus... Kalo ada mamah dan papah pasti mamah dan papah akan terus dengan tulus menyayangi Ruli.. tapi apa daya mah...pah.. Ruli hanya anak pembawa sial... Hahhhhhhhk...!!!

" Harusnya gua mati aja.... Kenapa gua harus lahir membawa sial untuk keluarga gua... Kenapa gua hiduppp...harusnya gua mati ...." Iya meluapkan semua rasa sakitnya dengan sesekali meng-antukkan kepalanya ke tiang besi penyangga yang ada dipinggiran jembatan itu

" Tuhan ... Kenapa hidupku begitu sakit .. kenapa begitu pedih Tuhan... Kenapa aku tidak berhak merasakan cinta? Kenapa aku tidak berhak bahagia? Kenapa aku harus kehilangan orang-orang yang kusayang Tuhan!!!, kenapa suratan takdir ku harus begini Tuhan, tidak ada yang membutuhkanku didunia ini, mereka hanya berpura-pura, hiks..hikss..hiksss"

Kesedihan, kekalutan sudah menguasai hati dan pikiran Rulian saat ini, hanya kekecewaan dan kesakitan yang ia rasakan saat ini, tiada hentinya ia meng-antukkan kepalanya ke tiang besi yang ada disitu, bahkan darah sudah mengalir dari kepalanya

Tinn...tinn..tin... - suara klakson motor

"Pak saya turun disini saja, itu teman saya, terimakasih pak" - ucap wanita itu

"Woi..Rul..lu rulikan?.. Ruli.. stop.. gak gini cara nyelesain masalah" ucap wanita itu, jika kalian menebak wanita itu adalah liyahnie kalian benar.

-- POV Liyahnie --

Yaya : itu bukannya Ruli ya? Ehk iya bener itu motornya, Gua bener, gak salah lagi ( turun dari gojek yang ia tumpangi dan mendekat ke arah lelaki itu )

Yaya : woi.. rul.. lu rulikan?.. Ruli stop.. gak gini cara menyelesaikan masalah, kalo gini lu hanya menyiksa dirilu sendiri... ( Mencoba menarik tubuh Ruli untuk menjauh dari tiang besi itu ) STOPPP RULI !!! - bentaknya

Ruli : eh.. lu siapa? Lu ngapain ikut campur? Ini hidup gua, gua yang berhak atas segalanya dalam hidup gua, mendingan lu cabut dari sini, gak usah sok peduli..!!!

Kata-kata itu terdengar sangat menyakitkan, Yaya hanya berniat baik untuk membantu tapi yang ia dapat tuduhan

Yaya : gua tau kok lo yang berhak atas hidup lu, dan gua juga sangat sadar bahwa gua bukan siapa" bahkan gua tidak kenal lu siapa, kita hanya baru ketemu sekali, hanya saja gua heran ternyata ada cowok keren yang BODOH kaya LO!!! - dengan penuh penekanan

Pamit Untuk Kembali ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang