" Awwssss.... Masihh mau nyot-nyot" rengek Ruli dengan air mata yang sudah siap menetes
" Nyot-nyot mimaay, huhuhu" rengek Ruli manja
Yaya turun dari pantry dan menghampiri Ruli, mengelus lembut pipi gembul suaminya.
" Nanti lagi nyot-nyotnya ya sayang, kita makan dulu, kan kita belum makan malam, emang sayang mau aku sakit?" Ucap Yaya membujuk suaminya dan berhasil membuat lelaki itu berhenti merengek.
" Enggak sayang, maafin aku yah" jawab Ruli merasa bersalah
" Its okay hunny, mending sekarang mandi dulu biar kita makan malam" perintah Yaya
" Tapi mandi bareng ya sayang, janji hanya mandi, bener aku gak bohong" pinta Ruli memohon pada yaya
Akhirnya Yaya mengalah dan menyetujui permintaan Ruli. Mereka melangkah menuju kamarnya untuk membersihkan dirinya. Tak butuh waktu lama hanya sekitar 20 menit akhirnya mereka selesai mandi. Sebenarnya bagi Yaya ini sangat lama, bagaimana tidak mereka 25 menit dikamar mandi, untuk mandi hanya butuh waktu 10 menit, sisanya 15 menit dipakai Ruli untuk menjamah dan memainkan benda kenyal miliknya yang menjadi kesukaan Ruli.
" Hun.... Ayo makan" panggil Yaya sedikit berteriak dari ruang makan.
Tak lama kemudian Ruli turun dari kamarnya menuju ruang makan. Ruli mencium puncak kepala istrinya dan duduk tepat disamping istrinya.
" Kamu masak apa malam ini sayang?" Tanya Ruli sembari menanti Yaya yang mengambilkan nasinya
" Aku tadi masak chicken katsu curry sayang, nih... Kamu cobain dulu, semoga enak ya" jawab Yaya
" Wahhh, look so good sayang, ini pasti enak banget" puji Ruli hendak menikmati masakan perdana istrinya setelah menikah.
" Gimana hun? Enak gak? Atau keasinan yah? Atau kurang apa? Gak enak yah?" Rentetan pertanyaan dilontarkan Yaya.
" Euuuum, enaaak banget ini yang..." Jawab Ruli setelah mengunyah dan menelan makanannya.
" Bohong!" Kesal Yaya
" Kok bohong sih yang? Aku jujur banget ini" jawab Ruli heran
" Mana ada enak, kamu pasti bohong, kalo enak itu harusnya kamu cepet jawabnya ini lama banget" ketus Yaya
" Hey, hey, sayangku, cantikku, aku lama jawabnya karna akukan masih ngunyah kamu kan liat sendiri yang" jawab Ruli lembut
Tak lama setelah mendengar penuturan Ruli terdengar Isak tangis kecil dari bibir Yaya.
" Kenapa mimay nangis? Maafin pipay yahh, lain kali lipat bakal jawab cepet-cepet deh biar mimay gak overthinking, maafin ya sayang" ucap Ruli beralih menarik tubuh istrinya masuk dalam dekapannya
" Bukan pipay yang salah, maafin mimay yah yang terlalu lebay, hiks... Pipay jangan cari perempuan lain yang gak lebay yahh..." Jawab Yaya lemah menahan isakan tangisannya.
" Utututu, overthinking nya istri aku ini udah tingkat dewa nih, gak akan dong sayang, kamu satu aja gak habis-habis, dan aku puasss banget dan seneng banget milikin kamu, jadi mana mungkin aku tergoda yang lain" jelas Ruli gemas akan tingkah istrinya.
" Yaudah jangan nangis lagi yah sekarang makan dulu, yuk dihabisin nanti makananya ikut nangis loh" ucap Ruli melap air mata istrinya.
Saat ini keduanya menikmati santapan malam yang sungguh nikmat tentunya masakan rumah yang dimasak dengan penuh cinta, tak heran jika orangtua selalu memesankan agar perempuan harus pintar masak, karna masakan rumah itu akan selalu dirindukan, dan punya tempat tersendiri bagi setiap orang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit Untuk Kembali ( END )
RomancePamit adalah harapan yang dinantikan untuk kembali, lalu bagaimana jika pada kenyataannya pamit itu tidak akan pernah membawanya kembali? ~ MinYun