Curiga

602 35 4
                                    

Minum dulu ya guys sebelum lanjut membaca, karna ini sedikit menyebalkan

Ma..mmaah.. - membuka pintu kamar tadinya aku berniat mengagetkannya " Kok gak ada juga sih? Mama kemana ya, eittss tunggu kayanya mama dikamar mandi deh itu kaya suara percikan air, yaudahlah mungkin lagi mandi" - batinku

Aku keluar dari kamar mamah, dan masuk kedalam kamarku yang sangat kurindukan kenyamanannya, "huaah.. rindu banget sama nih kamar, kaya udh berabad-abad GK ditempatin xixixi" - Liyahnie Cantika

" Ruli sebenarnya ada masalah apa ya? Kok dia sampe sefrustasi itu? Apa dia putus dari cewe genit itu? Kalo iya baguslah ( senyuman terbit dibibirku) ehkk... Apa-apaan sih Yaya, kok lu jadi kesem-sem gitu sih ke Ruli, dia itu badboy, sama aja kaya cowok-cowok yang lain" gumamku sendiri

Tak lama aku mendengar suara pintu kamar mama terbuka, aku segera menemuinya, dan betapa terkejutnya aku ketika melihat mama keluar dari kamar bersama dengan seorang pria - " bukannya itu Robby ya? Ngapain dia sama mamah" Batinku

" Mamah? Kok Robby keluar dari kamar mamah?" Ucapku
" Ehh sayang, kamu udah pulang?, temen kamu itu gimana keadaanya?" - tanya mamah mengalihkan pertanyaan ku
"Aku udh pulang dari tadi mah, temanku juga udh sehat, aku tadi dari kamar mamah tapi kayanya mama dikamar mandi soalnya shower air mama nyala" ucapku " terus Robby kenapa bisa keluar dari kamar mamah?" Sambungku bertanya

Mama terlihat gugup atas penuturanku tadi

"Euhh, euumm itu sayang, shower kamar mandi mamah mati kayanya rusak, jadi tadi mamah liat Robby didepan jadi mama minta tolong sama dia" ucap mama, namun sepertinya mama melupakan sesuatu, jelas-jelas saat ini keadaan rambut mereka basah seperti selesai mandi, ahkk ingin rasanya aku berprasangka buruk, tapi apa mungkin? Sudahlah mungkin kebetulan saja robby baru selesai mandi langsung dimintai tolong oleh mamah- batinku

"Yahnie, maaf ya karna saya kamu jadi bingung, tapi jangan berprasangka buruk ya.. aku hanya membantu mamahmu" kata Robby
" Ohkk, iya gpp, terimakasih sudah membantu kami" ucapku dengan senyuman terpaksa
" Yasudah, mamah antar Robby kebawah dulu ya sayang" ucap mama tersenyum kepadaku

Hari-hari berlalu begitu saja, bahkan ini sudah hampir sebulan aku tidak pernah bergabung dengan kumpulan Salmonsic ( anak-anak musik yang ada didaerahku itu ) bahkan sudah hampir sebulan ini aku sering menemui Robby dan mamah berdua dirumah, kadang di dapur, kadang diruang tamu sepenglihatanku layaknya orang berpacaran

tapi apa mungkin? Mamahku sudah berusia 47 tahun memang dia sangat cantik, putih,mulus, dan terlihat awet muda, sedangkan Robby hampir seumuran denganku kami hanya berbeda 6 tahun saja ( Robby 28 tahun ) aku selalu mencoba berpikiran positif tapi tidak dengan hari ini....

Aku baru saja pulang dari tempat kerjaku, ya aku bekerja, aku adalah seorang penyiar part time, tidak setiap hari hanya beberapa program saja yang kupegang.
Aku melangkahkan kakiku memasuki rumah, aku tidak melihat keberadaan mamah, namun aku mendapati sepasang sendal milik Robby di teras rumah kami, dapat kupastikan lelaki itu ada didalam..

Namun pada saat aku masuk kedalam, tidak ada seorangpun kutemui, hanya aku mendengar seperti suara keributan dan des***n dari atas, lebih tepatnya dari kamar mama, aku segera mempercepat langkahku menuju ke kamar mama, dari kejauhan aku melihat pintu kamar mamah sedikit terbuka, aku berniat ingin segera masuk, namun kuurungkan niatku, aku mengendap-endap melangkah untuk melihat apa yang sebenarnya  terjadi dan aku berharap apa yang dipikiranku ini salah ,namun betapa terkejutnya aku ........ !!

Pamit Untuk Kembali ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang