Empat hari telah berlalu sejak pertemuan Yaya dengan utty, dan Ruli dengan Riska. Dan bahkan Empat hari yang lalu jugalah pertemuan Ruli dan Yaya terakhir, beberapa hari ini Ruli tampaknya sedang sibuk dengan urusan cafe, mengapa demikian? Karena itulah pesan yang selalu dikatakan Ruli kepada Yaya sehingga ia belum ada waktu untuk berkunjung ataupun bertemu dengan Yaya.
Meskipun demikian Ruli tetap sangat memperhatikan Yaya, terlebih kesehatan gadis itu. Setiap hari Ruli mengirimkan makanan - makanan sehat yang ia masak sendiri di cafenya, dan memesan gojek untuk mengantarkan kerumah Yaya, layaknya minum obat 3x1 hari Ruli mengantarkan makanan untuk Yaya dengan menu-menu yang berbeda demi memastikan gadis itu mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi. Tak lupa setiap waktu lelaki itu selalu memberikan kabar melalui WhatsApp miliknya kepada gadis itu.
Selama empat hari ini Yaya tidak pernah keluar dari appartemen miliknya, terkecuali mengambil kiriman makanan dilobby yang setiap waktunya dari Ruli .
17.00 wib
Sore ini terlihat gadis itu tengah bersiap-siap untuk pergi kesuatu tempat.
Celana cargo jeans, atasan Turtle neck Rajut Biru Dongker, pashmina dengan warna broken white, dan sneakers putih cukup membuat mata yang memandang Yaya terpesona, kulitnya yang putih membuat apa yang ia kenakan begitu kontras dan memukau.
Yaya kini telah selesai merapikan dirinya dengan ransel mini yang sudah bertengger di punggungnya. Ia mengunci pintu unitnya dan memastikan semuanya sudah rapi.
Yaya melangkahkan kakinya menuju Parkiran basement appartemen yang dihuninya. Gadis ini tampak bersemangat untuk memberikan kejutan untuk laki-laki yang begitu perhatian kepadanya beberapa waktu terakhir ini, tidak lain tidak bukan ialah Ruli. Yaya berangkat pada pukul 17.10 wib, dikarenakan jika ia berangkat sesudah atau jam 18.00 wib dapat dipastikan makanan spesial dari Ruli sudah tiba, oleh karena itu Yaya berangkat lebih awal agar Ruli tidak repot untuk mengirimkannya makanan dan juga sesekali menurunkan gengsi untuk mengunjungi duluan lelaki yang telah baik kepadanya sejauh ini.
Yaya melajukan mobilnya keluar dari parkiran menuju jalanan besar yang padat akan penduduk dan mobil yang berlalu lalang, hanya saja kali ini jalanan terlihat lancar tidak ada kemacetan, sehingga tidak memakan waktu lama, mungkin berkisar 15 menit Yaya sudah tiba diparkiran cafe milik Ruli. Ia bergegas untuk turun dan segera menemui lelaki itu.
" Huuhh.. untung gak macet, jadi gua bisa lebih cepat tiba disini" ucap Yaya sembari turun dari mobil sedan putih miliknya, dan melangkahkan kakinya menuju kedalam cafe tersebut.
Dari pintu masuk Yaya tidak berhenti mencari keberadaan lelaki yang menjadi tujuannya sedari awal.
Akhirnya pandangannya tertuju pada object yang dicari, ternyata lelaki itu tengah berada di counter bar coffe di cafe itu, tampaknya bersama perempuan yang tak asing, namun Yaya tak bisa jelas melihat siapa perempuan itu karena posisi tubuhnya membelakangi arah datangnya Yaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pamit Untuk Kembali ( END )
RomancePamit adalah harapan yang dinantikan untuk kembali, lalu bagaimana jika pada kenyataannya pamit itu tidak akan pernah membawanya kembali? ~ MinYun